Happy reading guys
.
.
.
.
.
'aku melepaskanmu, itu adalah bentuk cintaku padamu, untuk yang terakhir kalinya'
.
.
.
.
.T
iga hari mereka menghabiskan waktu untuk camping dan bersenang senang, hari ini mereka harus kembali dan berkumpul di kediaman jelita atas permintaan Yura.
"Kenapa bunda?" Tanya Alaska kala mereka semua sudah berkumpul, termasuk ibu dari jelita, sedangkan ayah dari gadis itu sudah tiada.
"Bunda sudah menceritakan semua tentang keluarga kita pada ibu dari jelita, semuanya sudah beres, tapi berhubung dengan sebuah masalah yang ada, acara pernikahan kalian akan dipindahkan di lapangan luas yang sedikit jauh dari kota agar tidak memancing keributan," jelas Yura membuat Alaska mengernyit, sedangkan Flore dan Zara beserta para suami hanya menyimak apa yang Yura katakan karna memang mereka sudah tau permasalahan dan rencana yang akan dilakukan.
"Masalah apa?" Tanya Alaska yang hanya dibalas senyuman oleh Yura yang sengaja mengalihkan pembicaraan.
"Untuk masalah dekorasi tempat yang bunda maksud sudah ditangani selagi kalian camping, besok semuanya akan berjalan lancar, kalian hanya perlu menunggu sampai besok," ujar Yura sedikit menggoda meski matanya terdengar sayup, jelita sedikit merona mendengarnya.
"Dir," panggil Flo membuat Dirga yang berada disampingnya menoleh.
"Apa?"
"Gue jadi ngebet merried deh kalo liat yang begituan." Bisik Flo pelan namun masih bisa didengar oleh Dirga.
"Gak usah ngode ke gue kampret, Sono ke mate Lo!" Jawab Dirga membuat Flo mendelik.
"Geblek, siapa juga yang ngode ke Lo."
"Lah trus ngapain ngomong ke gue njir, cewek nih ya biasanya kalo dah ngomongin masalah hubungan ke cowok itu biasanya kode, kali aja kan Lo ngode ke gue," ujar Dirga membuat Flo mencibir kuat lengannya.
"Njirrrrr, dini bola yang tertendang ke muka papa, kasar banget sih Lo, gue sumpahin Lo jomblo seumur hidup!" Ringis Dirga menjaga suaranya agar tidak berteriak.
"Flo, Dirga, kenapa bisik-bisik dari tadi?" Tanya Frans menatap putri semata wayangnya itu.
"Ehehehe gak ada kok Pi," ucap Flo tertawa garing.
"Flo, malam ini kamu ikut bibi ya, bibi butuh bantuan kamu untuk besok," ujar Yura yang langsung diangguki oleh Flo meskipun sejujurnya ia bingung.
"Ka-"
Klangggg
Brakkkk
Brukkkk
Sialan!
"Baru saja ingin mengatakan sesuatu, sebuah bola memecahkan kaca jendela rumah jelita dan melayang mengenai wajah Dirga dengan kerasnya hingga membuat laki-laki paru baya itu nyungsep ke lantai dengan pipi memarnya.
"Hekkkk?!" Teriak semuanya melihat zi yang nyungsep dengan wajah komik mereka.
***
Pagi yang cerah dengan dekorasi yang menawan menambah keindahan dari acara pernikahan pangeran icesky, tak banyak yang datang, hanya keluarga besar dan kerabat karna memang ini permintaan Yura, untuk resepsi hari kedua batu mengundang teman-teman dan rekan kerja, intinya Yura melarang mengundang orang luar di hari pertama ini.
Untuk teman pernikahan mengambil warna biru, merah, dan abu-abu.
Ketika mempelai perempuan mulai berjalan mendekat, tiap langkahnya diiringi tepukan tangan yang sangat meriah, di samping pendeta Alaska berdiri di altar dengan tersenyum pada jelita, tak butuh waktu lama hingga jelita sampai di hadapannya, paman jelita menyerahkan tangan keponakannya itu pada Alaska yang menyambutnya lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light and dark
Fantasy"karna aku adalah lampu, dan kamu saklarnya, yang membuatku terang, namun juga gelap." (Squel impossible magic) Note: Bukan pelagiat ya, ini kelanjutan dari Light and dark yang ada diakun pertama aku yaitu 'vatiraa', yang masih tertarik ayo baca, ma...