" Kei, dimana Aunty Temari? " Tanya Sakura yang tengah memasuki kamar anak semata wayangnya, Kei menaruh mainannya dan berdiri untuk mendekati Ibunya.
" Tadi Aunty pamit ke kamar mandi, tapi sampai sekarang belum kembali " Sakura hanya menatap sekeliling kamar anaknya, kamar mandinya terbuka menandakan kalau Temari tidak ada disini. Mungkin Temari pergi kekamar mandi yang ada dikamarnya. Lalu tangannya mengusap telapak tangan kecilnya sembari tersenyum kecil.
" Saatnya untuk pamit tidur pada Grandpa sayang " Tutur Sakura, anak laki-lakinya mengangguk lalu memasukkan beberapa mainannya ke dalam keranjang kecil yang berada disebelah sofa kecil. Sebenarnya ia agak tidak rela meninggalkan robot kecil yang hampir selesai dirakit olehnya. Tapi kalau tidak pamit dengan Kakeknya , pria paruh baya itu pasti akan memarahinya.
Tangan Sakura sudah meraih handle pintu, namun lengan kecil anaknya dengan cepat menghentikannya dan menatap Sakura dengan lekat. Sakura yang sudah sangat mengerti dengan kode dari Kei itu akhirnya mundur dan membantu anaknya duduk disofa kecil hadiah dari Tsunade saat ulang tahun yang kelima.
Kei terlihat menghela nafas, lalu anaknya itu mengeluarkan sesuatu dari saku celana levisnya. Sakura agak kaget saat melihat foto dirinya dengan sang cinta pertama. Wanita itu hanya tersenyum kecil karena sepertinya anaknya itu sudah berada diambang batas kesabarannya.
Sakura tidak mungkin terus menutupinya, Kei semakin lama semakin besar. Dan ia mengerti kalau anaknya itu mulai penasaran dengan siapa ayah kandungnya setelah pertemuannya dengan Sasuke tadi. Sasuke tak menunjukkan respon yang berarti, mungkin mantan kekasihnya itu agak kaget karena dirinya kekeh mempertahankan bayi yang sekarang sudah tumbuh dengan tampan, sehat dan tanpa cacat sedikitpun.
Mereka juga akan melakukan pertemuan ulang. Pertemuan yang memang seharusnya tidak melibatkan Kei. Sakura tahu mereka akan memakannya habis-habisan besok, tapi ia sudah mempersiapkan diri kalau-kalau mereka menyerang. Sakura tidak akan pergi dengan tangan kosong, ia akan memberikan penawaran yang tidak akan pernah terbayang oleh mereka berdua.
Dan tentunya bisa membantu pulihnya perekonomian keluarganya yang hampir bangkrut. Ia tidak bisa membayangkan kalau-kalau rumah mereka disita, perusahaan jatuh ketangan orang lain, terlebih mereka tidak punya tempat tinggal untuk berteduh. Bahkan hampir delapan puluh persen harta benda mereka sudah jatuh ketangan Uchiha.
Kei menatap Sakura yang terdiam, anaknya itu menangkup pipi Ibunya yang bersemu merah. Entah apa yang dipikirkan oleh Ibunya, yang pasti Ibunya sedang memikirkan ayahnya yang selalu membuatnya menangis bukan? Kenapa Ayahnya sampai bisa meninggalkan Ibunya yang cantik ini? Apakah Ibunya punya kesalahan yang sangat fatal hingga mereka berdua hidup terpisah, namun terselip juga rasa marah karena ia tidak pernah dikenalkan oleh Ayahnya sejak kecil.
Kei berusaha tidak terlalu mencolok, walaupun masih kecil anaknya sudah paham kalau ada masalah besar yang menimpa mereka. Kalau dilihat dari pandangan Ayahnya tadi, pria itu seperti sangat membenci Ibunya. Lain sekali dengan foto yang kini ada digenggaman Ibunya. Ayahnya bahkan mencium pipi Ibunya dengan sangat mesra hingga rona kemerahan terlihat.
" Mom, Do you miss him? " Pertanyaannya membuat Sakura terdiam, Sakura menatap Kei yang tengah menunggunya menjawab. Siapa yang tidak merindukan Ayah dari anaknya sendiri?
Walaupun Sasuke sudah menyakitinya tetap saja rindu itu masih ada. Sakura tidak secengeng saat pertama ditinggalkan oleh Sasuke. Ia sudah belajar mengikhlaskan dan juga menjadi pribadi yang lebih tanggung lagi. Apalagi ada Kei yang mewarnai hari-harinya.
" Of course, Mommy selalu merindukan Daddymu " Sakura mengelus rambutnya sayang. Kalau dibilang rindu, tentu saja Sakura sangat merindukannya. Tapi keadaannya sudah berbeda, Itachi dan Sasuke bisa saja membuat nyawa anaknya terancam karena kebenciannya terhadap keluarganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
a Romantic Story About Sakura (SASU x SAKU) ✔
Fanfiction📍 Mature for Language Content 📍 Sakura sudah lelah bersembunyi bersama anaknya. Wanita itu mengambil keputusan sepihak demi menyelamatkan keluarga, rumah , dan juga perusahaannya. Tapi melakukan pilihan demikian tak membuat kedua Uchiha jera. Mere...