3. (Season 2)

2K 176 42
                                    

Kei menolak berangkat bersama dengan Keenan. Padahal Sakura sudah mencari sekolah yang paling dekat dengan kantornya agar bisa berangkat bersama. Tapi sepertinya Kei tidak terima dengan pilihannya, sekarang anaknya itu memilih berangkat bersama Tsunade yang memang akan pergi ke Uchiha Grup dan bertemu dengan Itachi yang sudah kembali.

Tsunade menatap keponakannya yang tampak tidak bersemangat. Ia tahu Kei masih belum terima dengan keputusan Sakura yang tinggal bersama Keenan untuk sebuah sandiwara yang mereka mereka perankan. 

Tapi mau bagaimana lagi, ini semua demi lancarnya rencana mereka. Lagipula hal ini tidak akan lama, sebentar lagi Tsunade akan menguasi Uchiha seutuhnya setelahnya Sakura tinggal pilih, akan terus bersama dengan Keenan atau memilih selesai.

Mereka sampai di depan sebuah sekolah elit yang menjadi tempat selanjutnya Kei belajar. Ia tahu keponakannya sudah mandiri, tapi hari pertama sekolah adalah hari-hari penting. Seharusnya Sakura mengantarnya walaupun harus sibuk dengan Sarada yang lumayan rewel dan banyak tingkahnya.

" Aunty, hati-hati dijalan " Kei mencium pipinya dan Tsunade mengelus rambutnya yang hitam legam.

" Iya sayang, kalau ada sesuatu kamu tahu kan kemana harus pergi? " Anak laki-laki tampan berusia sembilan tahun itu mengangguk. Tsunade pun mengantarnya sampai kedepan gerbang sekolahnya sambil melambaikan tangannya. Kei masih menatapnya, tapi saat Tsunade hendak membuka pintu mobilnya Kei kembali mendekati dirinya.

" Boleh aku tanya satu hal kepadamu? " Tsunade berjongkok untuk menyamai tingginya dengan Kei. Wanita cantik itu mengangguk dan tersenyum simpul pada keponakannya yang terlihat lebih murung dari tiga tahun yang lalu.

" Bagaimana kalau Daddy datang mencariku kesini? " Kening Tsunade berkerut, Daddy? Jangan bilang yang dimaksud Kei adalah Sasuke, Ayah kandungnya. Kenapa Kei bisa berpikir seperti itu? Apakah Kei sudah bosan tinggal bersama mereka? Atau adiknya kurang memberi perhatian pada si sulung ini hingga Kei bisa berpikiran seperti demikian?

" Kei, Aunty mohon jauhi pria itu " Tangannya memegang bahu keponakannya. Anak laki-laki itu hanya menghela nafas sembari menatap langit yang terlihat cerah.

" Tapi dia adalah ayah kandungku. Bagaimana kalau Daddy mengajakku tinggal bersama? "

" Kei, dari mana datangnya pemikiran seperti itu. Kita semua harus tinggal bersama, jangan pernah berkata seperti itu sayang " Beberapa orang tua yang lewat sedikit menatap kearah mereka. Mungkin mereka begitu takjub dengan visual dari kedua orang yang tengah bercengkrama di parkiran mobil sekolah.

" Cukup belajar yang rajin Kei, Aunty tidak mau kamu memikirkan hal lain. Cepat masuk sayang, bel akan segera berbunyi " Kei menganggukkan kepalanya tidak lupa melambaikan tangannya. Beberapa anak perempuan yang jalan bersama dengannya menatap Kei dengan kagum, bagaimana tidak kagum. Kei itu sangat tampan, dan mungkin saja ia akan menjadi idola disekolahnya.



Kei adalah siswa pindahan baru. Ia masuk ke kelas enam tahun ajaran baru. Setelah memperkenalkan dirinya dan membuat kagum seisi kelas , anak laki-laki tampan berusia sembilan tahun itu duduk di dua baris paling depan. Ia duduk bersama dengan seorang anak laki-laki bernama Aaron.

Aaron lahir dari Ibu yang berkebangsaan Jepang dan Ayahnya orang Amerika. Mereka langsung akrab dan saling bertukar cerita begitu pelajaran berlangsung. Hati Kei perlahan membaik, ia memang sangat menyukai lingkungan sekolah barunya ini padahal sebelumnya ia sempat pesimis bisa beradaptasi kembali.

Kei yang vegetarian seperti Sakura memilih untuk tidak mengambil daging saat jam makan siang berlangsung. Lain halnya dengan Aaron yang makan begitu lahap walaupun harus geleng-geleng kepala dengan porsi makan Kei yang sedikit. 

a Romantic Story About Sakura (SASU x SAKU) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang