(LEON FORD ALBERT ON MULMED)
" Kak " Panggil Sasuke kepada Itachi yang baru saja selesai menandaskan air minum dari gelas yang dipegang olehnya. Pria tampan itu duduk di kursi yang ada dibar kecil mereka, menatap adiknya dengan pandangan bingung.
" Kenapa? Ada yang mengganggu pikiranmu? " Tanyanya sembari tersenyum kecil. Setelah melewati banyak sekali cobaan akhirnya mereka bisa bersatu untuk mengalahkan lawan mereka.
Namun yang tidak disangka olehnya adalah mereka akan sampai dititik ini. Mereka hampir sembilan puluh persen mengambil alih Haruno Corp dan sampai sekarangpun mereka masih saja belum puas.
" Kakak boleh menikahinya kalau masih menyukai Sakura " Itachi tersenyum kecil sembari mengelus pundak adiknya. Sakura memang sangat menarik dimatanya, wanita itu sangat cantik, punya tubuh ramping dan diidam-idamkan oleh semua orang untuk menjadi istri.
Namun bukan berarti mereka harus terikat dalam pernikahan bukan? Itachi hanya ingin bersenang-senang. Apalagi Sakura selalu saja menolak kalau ia mendekatinya. Dari pertama melihat adiknya pacaran dengan Sakura, Itachi sudah tahu kalau Sakura setengah mati mencintai adiknya, terbukti dengan dirinya yang begitu saja menyerahkan keperawanannya.
" Statusmu akan berubah setelah menikah, tapi.. sepertinya anaknya itu tahu kalau kamu Daddy nya " Itachi menatap adiknya lekat begitu mengingat pandangan anak Sakura yang terus tertuju kepada Sasuke.
" Kakak membuatku merinding " Sasuke menyesap minumannya. Pria itu menggosok bahunya mengingat pandangan menusuk dari anak Sakura yang dilihatnya pagi tadi. Entahlah~ anak itu seperti mengeluarkan aura permusuhan terhadapnya.
" Dia akan menjadi anakmu Sasuke, ya~ memang sebenarnya anak kamu kan? Kamu saja yang tidak mengakuinya " Sasuke menoleh kepada Kakaknya, pria itu menatapnya dengan pandangan sedikit tidak senang.
" Jangan terlalu dibawa serius, bagaimana kalau kita pergi ke klub malam untuk merayakan hari ini? " Tanya Itachi, Sasuke hanya mengangguk pelan. Sejujurnya ia memang tengah suntuk karena beberapa hari ini masalah tak kunjung selesai. Ditambah Sakura memperumit mereka dengan acara lamar-melamar seperti tadi.
" Boleh, sepertinya aku butuh seorang wanita " Ucap Sasuke pelan, antara yakin dan tidak yakin dengan ucapannya kali ini. Selama berkelana keliling dunia untuk mengambil hati para pengusaha demi bisa bekerja sama, mereka sudah tidak asing dengan yang namanya wanita malam.
Setiap mereka mendapatkan tawaran kerja sama, para petinggi perusahaan kadang memesankan dua, pernah juga tiga orang wanita untuk menemani mereka. Hanya saja keduanya tidak begitu tertarik dan hanya meminta mereka menemaninya saja tanpa melakukan hal lebih.
" Malam ini pastikan untuk tidur dengannya " Sasuke turun dari kursi untuk mengambil sekaleng soda. Itachi mengangkat bahunya , sembari meraih ponsel untuk menelfon Kakashi. Pria itu harus meninggalkan setidaknya satu set sofa untuk mereka duduki nanti. Posisi favoritnya adalah diujung setelah lantai dansa karena tidak banyak orang yang lalu lalang kesana.
" Hn "
" Pria yang tadi mengantar anakmu, apakah kamu mengenalnya Sasuke? " Sasuke menghentikan langkahnya yang hendak berjalan kearah kulkas. Pria mana? Pria yang tadi bersama Sakura didepan rumahnya? Dia kan Leon, teman satu kampusnya dulu.
" Ya! Dia teman satu kampusku " Sahutnya pelan, Sasuke memang sangat menghormati Itachi. Pria itu tidak pernah mengangkat kepala saat bicara, ia juga tidak pernah membentak Itachi sekesal apapun dirinya terhadapnya.
" Benarkah? mereka terlihat sangat akrab " Pancingnya. Sasuke itu kalau sudah dikorek masa lalunya pasti akan tersulut amarahnya. Pria itu hanya diam dan kembali duduk disampingnya. Ia melihat layar ponsel Kakaknya yang berkedip dan terdapat pesan dari Kakashi.
KAMU SEDANG MEMBACA
a Romantic Story About Sakura (SASU x SAKU) ✔
Fanfiction📍 Mature for Language Content 📍 Sakura sudah lelah bersembunyi bersama anaknya. Wanita itu mengambil keputusan sepihak demi menyelamatkan keluarga, rumah , dan juga perusahaannya. Tapi melakukan pilihan demikian tak membuat kedua Uchiha jera. Mere...