7. (21+)

6.6K 252 20
                                    


Sakura menghentakkan kakinya dengan kesal karena tingkah laku Itachi. Pria itu masih sama, masih pria arogan yang dahulu memaksa Sasuke dan menyuruhnya menggugurkan kandungannya. Pria yang hampir membuatnya kehilangan Kei, anaknya yang bahkan merupakan keponakannya.

Wanita itu tidak tahu kalau dirinya disambut dengan baik. Ah~ Itu hanyalah sebuah akting Sakura, kamu harus pintar bermain peran disini, kata batinnya. Sasuke memang tidak melakukan tingkah aneh seperti yang Itachi lakukan. Pria itu hanya diam dan menatapnya dengan dalam. Didalam tatapannya Sakura merasa pria itu punya sesuatu yang akan disampaikan olehnya. Mungkin sesuatu yang penting, entahlah Sakura hanya menerkanya saja.

Rumah mereka terlihat sangat mewah, Sakura yakin mereka tampak kebosanan tinggal dirumah ini. Mereka hanya berdua, dan dirumah ini penuh dengan fasilitas mewah. Dari ruang tamu saja Sakura bisa melihat arena gym yang ada disayap kiri rumah besar ini. Ruangan tersebut hanya dilapisi oleh kaca transparan hingga dirinya bisa melihatnya.

Sakura duduk disebuah sofa yang mana hidangan sudah disediakan. Wah~ Mereka tampaknya benar-benar mempersiapkan segalanya. Sakura tidak menyangka setelah sekian lama mereka berdua masih sangat perhatiannya dengannya. Walaupun Sakura yakin kalau semua itu hanya kepura-puraan semata. Rumah ini tampak sepi sekali, apakah mereka tidak mempekerjakan pembantu rumah tangga dirumah sebesar ini?

Mata tajam Sasuke tidak meninggalkan Sakura yang terlihat sangat cantik hari ini. Wanita itu terlihat berdandan dan berpakaian cukup mengundang menurutnya, mungkin saja untuk menarik perhatian dirinya dan juga Kakaknya. Sakura yang sadar diperhatikan menatap Sasuke. Tatapannya berubah sendu saat kenangan indah yang pernah mereka lalui selama berpacaran terlintas dalam benaknya. 

Sadar akan tempatnya Sakura segera memutuskan pandangannya. Ia meraih segelas air putih yang persis ada didepan matanya. Bertemu mantan kekasih yang pernah melukai hatinya dimasa lalu memang bukan perkara bagus. Sakura hampir depresi karena tidak kunjung ikhlas dengan kepergiannya, kalau mengingat kenangan buruk yang pernah dilalui olehnya dadanya berubah sesak. 

Sasuke tidak ada niatan untuk membuka mulutnya. Dia dan Kakaknya sudah sepakat kalau Kakaknya lah yang akan membuka percakapan. Lagipula mereka bisa bersantai karena tidak ada anak kecil yang membuntuti Sakura kali ini, sejujurnya Sasuke sedikit tidak tenang begitu pandangannya beradu dengan anak Sakura. Bukan karena Sasuke takut, tapi karena ia tidak mau hilang kendali hingga melukai anak Sakura.




" Apa kabar? " Tanya Sakura, Sasuke tidak meninggalkan matanya. Pria itu masih menatapnya dengan perasaannya yang tiba-tiba saja berubah menjadi kacau. Sasuke menghela nafas untuk menormalkan detak jantungnya, Sakura adalah wanita yang sangat dibencinya. Ia tidak boleh sampai jatuh hati lagi kepada wanita yang merupakan kuturunan pembunuh dan tukang selingkuh.

" As you can see, hari ini adalah hari yang sangat kami tunggu-tunggu " Sakura terdiam karena jawaban Sasuke. Pria itu benar! Mereka menunggu kedatangannya dan kekalahannya. 

Lalu pandangannya menatap Itachi yang baru saja masuk. Senyumannya yang menggelikan membuat Sakura waspada, Sasuke pun ikut menampilkan smirk jahatnya begitu melihat Sakura ketakutan. Wanita yang pernah mengisi hatinya itu meringsak dari posisinya karena tiba-tiba saja Itachi duduk disampingnya sembari melebarkan tangannya dibelakang punggungnya.

Sial! Apa yang sebenarnya mau pria itu? Sakura sudah menegaskan kalau dirinya tidak tertarik naik ke ranjangnya.

" Bisakan kalau kita diskusi dalam kondisi normal? " Sakura mulai jengah, wanita itu dengan kesal mendorong dada Itachi sampai pria itu terpental sampai ujung sofa. Tenaga wanita itu cukup keras hari ini, diakui Sasuke dan Itachi kalau Sakura sudah lebih tangguh dari yang terakhir mereka lihat, kalau tidak salah sekita tujuh tahun yang lalu.

a Romantic Story About Sakura (SASU x SAKU) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang