Sakura duduk dengan tegang persis berhadapan dengan Ayahnya. Disampingnya ada Itachi dan juga Sasuke. Ada jus dari sari buah asli dan juga beberapa cemilan kering dan basah. Kizashi sempat menawarkan sarapan yang dibuatkan oleh anak kesayangannya. Mereka menolak dengan dalih sudah sarapan.Mungkin mereka takut Sakura meracuninya.
Wanita cantik itu menatap Itachi dan Sasuke bergantian. Dengan lirikan matanya ia menyuruh keduanya untuk segera bicara kalau tidak ingin Ayahnya berbalik mengusirnya. Sakura tidak ingin menunda-nunda, kalau ia bisa segera angkat kaki dari rumah ini dan mengembalikan perusahaan ia akan melakukannya sekarang juga.
" Aku ingin menikahi anakmu "
" Tidak bisa! " Itachi menaikkan sebelah alisnya begitupun dengan Sasuke. Bantahan dari pria tua yang kini sudah duduk dikursi roda tersebut membuatnya semakin menarik saja bagi mereka. Kalau menuruti egonya yang besar, dihadapan anak bungsunya ini pun keduanya bisa saja membunuh Kizashi didepan matanya.
Tapi kalau membunuhnya bukankah kematian terlalu cepat untuknya? Mereka bertahun-tahun merasakan sakit karena kehilangan keluarga yang utuh, kesepian, dan kekosongan. Mereka akan menyiksa pria tua itu pelan-pelan, menggerogotinya sampai ke urat-urat nadinya, menangis darah saja tidak cukup untuk mengembalikan keharmonisan keluarganya.
" Cmon, kami tidak sedang meminta izin kepadamu Kizashi. Sakura lah yang memintanya, tanya saja pada anakmu " Pandangan Itachi menatap Sakura yang tengah menatapnya juga. Dari pandangannya ia tahu kalau Sakura benar-benar marah karena ucapannya.
" Papa.. "
" Are you kidding me? Kamu sudah kehilangan akal sehat? " Nafasnya tersenggal-senggal. Sakura mendekatinya dengan wajah frustasi. Kizashi tidak menyangka kalau anaknya benar-benar menginginkan pernikahan dengan anak Fugaku yang jelas-jelas menghancurkan mereka semua.
" Tolong dengarkan aku dulu " Sakura berlutut dibawah kakinya. Itachi bersedekap menatap Sakura yang terlihat memohon. Keduanya pun tersenyum licik karena sudah saatnya Sakura lah yang mengambil alih pembicaraan ini.
Seharusnya Sakura lebih pintar membujuk Ayahnya kalau menginginkan kembali perusahaannya. Lihat saja! Apakah keberaniannya itu hanya bualan semata atau wanita itu memang benar-benar menginginkan dirinya karena begitu mencintainya?
" Papa sudah pernah bilang jangan pernah singgung masalah Ayah didepan Kei. Kamu tidak harus berkorban Sakura, kamu tahu kan siapa dia? " Sepertinya Kizashi mulai menunjukkan siapa pria itu sebenarnya dengan nada bentakan yang sedikit keras. Sungguh pria yang tidak tahu malu, batin Sasuke.
" Aku? Siapa? Aku adalah pria yang dicintai anakmu setengah mati. Kami bahkan punya anak " Sasuke tidak bisa untuk tidak menjawab. Kizashi memegangi dadanya, Sakura pun menatap Sasuke dengan pandangan tajam. Mereka harus meminta restu, bukan menyulut emosi Ayahnya.
" Anak? Kamu menganggap Kei anakmu? Kalian meracuni putriku dua kali dan memberinya satu koper uang untuk menggugurkannya. Apakah kalian pantas disebut seorang ayah dan paman? " Kizashi menunjuk wajah pria tampan yang merupakan anak dari sahabatnya , Fugaku.
Dari sekian banyak kata yang sudah ia rangkai , nyatanya kemarahan tetap menguasainya. Mereka bukanlah anak manusia, mereka merupakan anak iblis yang diciptakan untuk menghancurkan keluarganya.
Kalau mereka menargetkan Sakura dan Tsunade mereka salah besar, seandainya saja Fugaku bisa bangkit dari kuburnya mungkin Kizashi lebih memilih menyeretnya kesini dan mempertanggung jawabkan semua perbuatan yang sudah dimulainya. Kizashi mendorong pelan bahu Sakura. Entah kekuatan dari mana, tiba-tiba saja dirinya ingin bangkit dan membuat keduanya menutup mulutnya segera.
KAMU SEDANG MEMBACA
a Romantic Story About Sakura (SASU x SAKU) ✔
Fanfiction📍 Mature for Language Content 📍 Sakura sudah lelah bersembunyi bersama anaknya. Wanita itu mengambil keputusan sepihak demi menyelamatkan keluarga, rumah , dan juga perusahaannya. Tapi melakukan pilihan demikian tak membuat kedua Uchiha jera. Mere...