8. (Season 2)

2.3K 185 13
                                    







" Sarada, nanti kamu tidur disamping Mommy dan aku disamping Daddy " Titah Kei saat mereka sudah memakai pakaian tidur dan berbaring diranjang empuk milik Sakura.

Ibunya tengah membuatkan susu untuk mereka berdua. Sedangkan Sasuke sedang mandi dikamar mandi yang dikamar ini. Sarada yang masih berusia dua tahun hanya menurut saja dengan apa yang diperintah oleh Kei.

" Tapi aku juga mau tidur disamping Daddy " Rajuknya, sudah lama sekali Sarada ingin tidur bersama dengan Ayahnya begitu anak itu menanyakan perihal ayah.

Padahal Sarada dekat dengan Keenan tapi Kei bingung kenapa adiknya itu tidak mau tidur satu ranjang dengannya. Mungkin karena tidak adanya ikatan batin membuat adiknya tidak betah tidur bersama Keenan.

" Husshh! Ini demi rencana kita oke, hanya pura-pura tidur. Kalau mereka sudah tertidur kita pindah ke kamar Grandma "

" Huh! Kakak culang, tapi besok aku mau tidul disamping Daddy "

" Iya adikku sayang, rencana ini tidak boleh diberitahu oleh siapapun " Sarada mengangguk patuh, tidak lama Sakura masuk bersamaan dengan Sasuke yang tengah membuka pintu kamar mandi. Keduanya sama-sama terpaku melihat kedua anaknya.


Sakura mendekati mereka dengan senyum mengembang. Begitupun dengan Sasuke yang kini duduk dipinggir ranjang dengan piyama tidur yang Sakura belikan bersama Kei sore tadi.

Pria itu mengusap rambut Sarada sembari memberikan botol susu yang disodorkan Sakura. Anak perempuannya itu tersenyum dan meringsek kepelukan Sasuke. Kei memanyunkan bibirnya, anak sulungnya itu seakan tidak terima dengan Sarada yang tiba-tiba saja naik kepangkuan Sasuke agar bisa tertidur.

Padahal mereka kan sudah berjanji akan melakukan hal sesuai perintahnya.

" Kamu terlihat kesal Kei, ada apa? " Tanya Sakura, ia juga sudah memakai baju tidur berbahan satin kesukaannya yang berwarna merah. Tangannya mengusap dahi anak laki-lakinya yang terlihat berkerut kesal.

" Tidak apa-apa Mom " Sahutnya sembari mengambil segelas susu dari tangan Ibunya dan mendelikkan matanya melihat Sarada yang menjulurkan lidahnya.

" Tidur sayang, sudah pukul sepuluh malam " Ucap Sakura, Kei menyodorkan gelas susunya yang sudah tandas dan Sakura menaruhnya dinakas. Ia menatap Sasuke yang tengah menidurkan Sarada, pria itu sepertinya sangat mengerti dengan perannya sekarang ini.

Sasuke dan Sarada adalah perpaduan yang sangat sempurna menurutnya. Dalam hatinya ia tersenyum karena pada akhirnya semuanya terungkap dan mereka bisa hidup tanpa dendam dan rasa takut lagi.


Lima belas menit kemudian mereka berdua sudah tertidur lelap. Mereka sepertinya lupa kalau ada misi yang harus mereka selesaikan. Sakura tersenyum menatap kedua anaknya yang belum tidur, namun matanya menangkap pergerakan Sasuke yang tiba-tiba saja bangun dari tempatnya.

Mau kemana pria itu?

Sakura kira setelah membantunya menidurkan Sarada pria itu sudah tertidur tapi sepertinya tidak. Sasuke terlihat berjalan kearah sofa, apakah pria itu berniat tidur disana? Tapi kenapa? Bagaimana kalau anaknya terbangun karena tidak ada pria itu disampingnya?

" Sasuke " Panggil Sakura pelan, wanita cantik itu mendekati Sasuke yang tadinya ingin tidur namun terbangun kembali. Matanya bahkan terlihat memerah, mungkin karena terlalu mengantuk.

" Hn! Ada apa? " Tanyanya dengan nada dingin. Sakura sampai terperanjat dengan nada yang keluar dari mulut Sasuke. Apakah pria itu berubah kembali? Sakura mencoba mendekatinya dan bertanya.

" Berhenti " Ucapnya dengan nada tegas tapi masih bisa mengotrol volumenya. Sakura sampai menegang ditempat karena Sasuke sedikit membentaknya.

" Kenapa kamu marah? Apa aku melakukan sesuatu? " Tanyanya, Sasuke menggelengkan kepalanya. Lalu pria itu mendekati Sakura dengan jarak yang tidak terlalu dekat.

" Pakailah pakaian yang sedikit pantas , kamu tahu aku ada disini. Aku tidak mau menidurimu disaat ada anak-anak " Ternyata Sakura berhasil menggodanya. Sakura tidak bermaksud seperti itu, tapi beberapa pakaiannya belum kembali dari binatu. Setelah pindah kesini tidak banyak pakaian yang Sakura bawa, jadi ia memakai pakaian yang ada.


" Sasuke "

" Sakura, tidur satu ranjang denganmu saja membuatku marah. Aku tidak tahu kenapa kamu masih mau menerimaku yang banyak dosa ini " Matanya menatap kedua anaknya. Kedua anaknya lahir karena dosa yang telah diperbuat olehnya. Mereka bahkan harus menanggung akibat dari kesalahapahaman yang Sasuke dan Itachi perbuat.

" Aku tidak bermaksud menggodamu " Kilahnya mencoba menahan Sasuke, tapi pria itu tetap kekeh dengan pendiriannya. Sakura hanya bisa menatap kepergiannya dengan kecewa. Kenapa harus kecewa? Karena sepertinya Sasuke tidak serius dengan ucapannya yang bilang akan berubah.

" Naiklah keatas ranjang dan tidur, aku akan tidur dikamar tamu saja " Pintu tertutup. Dan Sakura hanya bisa menatap kepergiannya dengan sedih.

















Pagi ini rumah mereka kedatangan Keenan. Sarada dan Kei berada dalam jangkuan Sasuke. Walaupun tidak terima kalau Sakura terlalu melayani Keenan dengan baik pada akhirnya Sasuke hanya bisa diam dan mencoba menunjukkan kalau Sasuke adalah Ayah yang pantas.

Sakura mengatakan tidak akan mudah kalau mereka ingin kembali. Mungkin inilah jawabannya, hatinya mencoba menerima kalau memang Sakura menyukai Keenan. Lagipula kemarin mereka hanya menikah pura-pura dan sudah seharusnya Sakura melakukan pernikahan yang sebenarnya dengannya.

Kei menatap Ayahnya yang hanya diam walau tangannya terus menyuapi Sarada dengan penuh perhatian. Ia tahu Ayahnya menatap Ibunya dan Keenan yang terus berbincang. Mereka memang seperti itu kalau sudah bicara, akan melupakan Kei dan juga Sarada. Entah apa yang mereka bicarakan , yang jelas Kei tidak ingin tahu.

" Aku berangkat, Sarada bersama Daddy saja hari ini " Ucapan yang keluar dari bibir Kei membuat Sakura menoleh. Ia sampai lupa tempat kalau sudah berbincang-bincang dengan Keenan. Pria itu ternyata akan kembali lagi ke rumahnya setelah tinggal bersama Sakura.

" Hati-hati sayang, nanti Mommy saja yang jemput " Sahut Sakura, Keenan tersenyum pada Kei tapi anaknya itu sama sekali tidak menanggapinya. Kei bahkan hanya berjalan kearah Sasuke dan mengecup pipinya tidak lupa pada princess kecilnya. Ia kesal karena Ibunya terus saja melupakan keberadaan mereka bertiga.


" Tidak usah! Aku, Daddy dan Sarada akan jalan-jalan membeli mainan. Benarkan Dad? " Sasuke mengangguk, pria tampan itu hanya tersenyum pada Kei dan sama sekali tidak menoleh pada Sakura. Lain halnya dengan Sakura, ia kira setelah semalam hubungannya dengan Sasuke akan membaik, nyatanya tidak! Butuh waktu lama untuk memulihkan keadaan.

Keenan yang melihat Sakura tersenyum sendu hanya bisa memegang lengannya. Sakura hanya tersenyum kecil walaupun hatinya berdenyut dengan linu.

" Nanti Daddy akan langsung bawakan pakaian ganti, hati-hati dijalan Nak! " Kei mengangguk, Sasuke menurunkan Sarada dari baby chair karena melihat pemandangan tidak mengenakkan. Lebih baik ia keluar dari pada harus menatap Sakura dan Keenan yang tengah pacaran.

" Asyik nanti beli mainan " Sahut Sarada, Keenan bangun dari posisinya. Pria tampan itu tahu kalau kehadirannya disinilah malah menambah buruk keadaan. Sasuke hanya diam menatap interaksi mereka berdua, ia pun berjalan sembari membantu Kei yang kesulitan memakai tasnya. Walaupun ada Sarada didalam gendongannya semua itu tidaklah masalah menurutnya.

" Maaf Sakura , aku harus pergi. Sampaikan salamku pada Mama dan juga Kak Tsunade " Sakura mengangguk, dan ia pun pergi untuk mengantar Keenan sekaligus anaknya yang pastinya marah karena kedatangannya.





..tbc..

Besok ending guys:)

a Romantic Story About Sakura (SASU x SAKU) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang