Part 11

417 76 18
                                    

Gak cocok jadi sadgirl

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gak cocok jadi sadgirl. Mendingan jadi mygirl, kuy?- Ganta.

~RECOGNIZED~

‍"Pagi dunia tipu-tipu. Pak Tatang beli tebu, selamat datang di dunia halu ... rasanya udah lama gak ngonten. Kali ini gue mau berbagi tips supaya lancar ngehalu. Wuih, pasti pada penasaran kan gimana sih caranya supaya bisa ngehalu dengan lancar? Oke guys, simak penjelasan dari gue, ya. Eits, jangan lupa subrek dulu channel-nya. Kalo nggak, gue betot ginjalnya!"

Jiwa datang tanpa diundang. Cowok itu merampas laptop dari hadapan Zee. "Lo ngapain bikin yang ginian? Lo jangan tularin kegoblokan lo ke orang lain, deh! Jalan lo itu sesat. Jangan racunin pikiran audiens sama konten sampah kayak gini!"

Mata Zee berkilat tajam seiring dengan telapak tangannya yang terkepal. "Bang, lo tuh kenapa, sih? Gue lakuin ini juga buat nyari duit. Nanti juga adsensenya gue bagi sama keluarga."

"Gak perlu. Kita udah kaya. Jangan berani lo sentuh laptop gue lagi!" ujar Jiwa menekankan dengan tegas.

Zee bisa saja menggunakan ponsel untuk melakukan konten YouTube. Berhubungan hapenya kentang, jadinya ia menggunakan laptop abangnya untuk sementara waktu.

"Bang, gue juga pengin terkenal kayak orang-orang." Suara gadis itu terdengar lirih diujung kalimatnya. Ia betulan ingin terkenal. Katanya, biar bisa dapet banyak cogan. Biasalah.

"Dih, cakep lo? Percuma, kalo mau famous harus good looking. Mendingan lo ngaca."

"Ya Allah, Bang, lo kalo ngomong nyentilnya ampe ginjal tau gak?" Lekas menuntun telapak kakinya menuju kamar, gadis itu membanting pintu. Detik berikutnya langsung merangkak ke atas ranjang dan membungkus seluruh tubuh serta kepala dengan selimut.

Jiwa menghela nafas gusar. Pemuda itu duduk di sofa. Seterusnya mengambil stoples kacang mete. Wajahnya memang kelihatan santai. Akan tetapi, sangat kontras dengan hati yang termenung di ruangan sempit dalam tubuh.

Susu Zee marah gak, ya?

Apa gue kudu minta maaf?

Ah, jangan deh. Yang ada dia malah makin arogan.

Palingan cuma drama. Nanti juga kalo ada butuhnya nyamperin sendiri.

"Tapi ... Ah, anj—eh, astaghfirullah. Oke, sebagai Abang yang berbudi luhur, baik, dan tidak sombong, gue harus minta maaf."

Setelah lama bergulat dengan pikiran, akhirnya Jiwa memutuskan mendatangi Zee untuk meminta maaf kepada adik perempuan satu-satunya.

Mengetuk pintu, tetapi tidak kunjung mendapatkan respon, Jiwa bergegas masuk yang kemudian langsung disambut suara isakan tangis. Lelaki itu menatap Zee yang bersembunyi di dalam selimut dengan pandangan menyipit.

RECOGNIZED(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang