Part 25

54 11 0
                                    

‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍Malam minggu—jika biasanya Zee maraton Wattpad, lain halnya dengan malam ini. Ia tengah guling-guling di atas kasur sembari memegangi perutnya yang terasa nyeri.

Pintu kamar perlahan terbuka, disusul dengan datangnya sosok Xeanzi sambil membawa segelas teh kunyit. "Minum Zee, biar gak sakit."

Zee menggeleng. "Gak mau, Ma. Aku gak butuh itu. Aku cuma butuh boba sama camilan."

"Lagi haid gak boleh minum minuman dingin, bahaya. Udah kamu jangan ngebantah kalo mau cepat sembuh." Wanita itu memaksa Zee bangkit dari atas kasur.

"Gak mau, Ma ...." Ia memelas.

"Cepat bangun atau hape kamu mama sita!" Itu adalah ancaman andalannya. Ia tahu betul bahwa anak gadisnya tidak bisa lepas dari yang namanya gadget. Oleh sebab itu, ancaman tersebut selalu berhasil seratus persen.

Mau tidak mau, Zee akhirnya bangkit. Segera menenggak minuman racikan sang Mama.

"Sekarang istirahat." Xeanzi berujar lalu keluar.

Mengambil ponsel yang kemudian menyalakan musik dengan volume full, gadis itu berjalan ke arah cermin hanya untuk menatap wajahnya yang sedikit kusam.

"Tuh kan gara-gara kesetrum tadi wajah gue jadi burik kek gini." Ia berceloteh sambil membuka laci meja—mengambil satu buah sheet mask.

Masker tersebut dibiarkan beberapa menit melekat di wajahnya. Lantaran gabut, Zee lalu memutuskan keluar dari kamar. Tidak tau apa yang harus dilakukan. Mau tidur pun tapi belum ngantuk. Jadinya Zee mencari Abangnya ke ruang tengah. Biasanya pemuda itu sedang duduk di kursi sambil menonton televisi. Tetapi  kali ini Zee tidak menemukannya. Ia lalu beranjak ke dapur. Terlihat Jiwa yang tengah menenggak segelas air putih.

"Bang?" Jiwa menoleh. Cowok itu melotot di susul dengan air yang menyembur dari mulutnya.

Zee memejamkan mata manakala air tersebut tepat mendarat di wajahnya.

"Zee, lo apain tuh muka?"

Lekas berjalan menuju wastafel lalu segera melepas masker dan mencuci wajahnya. Gadis itu mengambil spatula kayu lalu menggetok kepala sang Abang. "Ngeselin lo. Nyesel gue kesini. Jadi gagal maskeran kan!"

Setelah selesai memaki Jiwa, cewek itu beranjak kembali menuju kamarnya.

Mengambil ponsel yang tengah memutar playlist Don't need your love—NCT Dream, Hrvy. Gadis itu lalu membuka aplikasi WhatsApp mendapati sebuah chat dari Ganta.

Patrick
(Online)

Ganta:
|Zee, roti sobek versi lo kayak gimana?|

Tentu Zee dibuat terheran-heran karena Ganta tiba-tiba menanyakan roti sobek. Cukup lama bergulat dengan pikirannya, dia lalu mengetik sebuah balasan.

Zee:
|Pokoknya yang ada kotak-kotak nya|

Zee membalas sembari membayangkan perut sixpack idol koreanya.

jumbo?

"Jumbo?" Gumam Zee. Dia kembali membayangkan perut kotak-kotak idolnya. Memang rata-rata perut mereka lebar karena otot-ototnya mencuat. Mungkin maksudnya lebar bukan jumbo, pikir Zee lalu ia pun segera membalas

Yoi

Oke

Hanya itu balasan dari Ganta. Zee berdecak ia pun memutuskan untuk berselancar di aplikasi tiktok. "Menatap keuwuan bocah SD," celetuk gadis itu.

RECOGNIZED(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang