Happy reading!
Matahari pagi bahkan belum memunculkan dirinya, tetapi Kenard sudah terjaga dari tidurnya. Meski begitu, ia masih bertahan di atas ranjang dengan mata menatap lekat objek yang berada di depannya.
Sosok wanita yang kini telah menjadi istrinya itu, tidur begitu lelap dan terlihat begitu nyaman. Bagaimana tidak? Dengkuran halus dengan mulus keluar dari mulutnya yang sedikit terbuka. Jangan lupakan posisi salah satu kakinya yang kini tengah berada di atas kedua kaki Kenard. Begitu juga tangan yang melingkar erat di sekitar pinggangnya, mau tak mau membuat posisi mereka semakin dekat.
Catrionna benar-benar menemukan gulingnya!
Merasa diperhatikan, membuat tidur Catrionna terganggu. Meski dengan gerakan pelan, secara perlahan kelopak matanya terbuka dan semakin melebar ketika mendapati sosok di depannya juga tengah menatapnya dengan begitu intens.
Plak!
Tangan Catrionna menggeplak lengan Kenard dengan keras hingga menimbulkan bunyi antara kulit dengan kulit. "Kau mengagetkanku Ken!" seru Catrionna tak terima.
Tetapi, Kenard masih diam saja. Ekspresi wajahnya masih datar. Ia bahkan tidak meringis sekecil pun sebagai respon tepukkan keras yang baru saja Catrionna lakukan. Seakan-akan hal itu hanya sebuah belaian yang begitu lembut.
"Cat.."
"Apa!?" katanya ketus.
Mood bangun pagi kadang-kadang memang mengerikan.
"Apakah kau selalu seperti ini?"
Catrionna menaikkan alisnya, bingung. "Apanya Ken?"
"Kaki dan tanganmu." katanya datar.
Dengan tergesa, Catrionna segara menjauhkan kaki dan tangannya dari tubuh Kenard. Ia bahkan masih memundurkan badannya ke belakang beberapa senti setelahnya. "Maaf Ken, aku tidak tahu."
Kenard masih terdiam.
"Sungguh!"
Kenard kemudian menganggukkan kepalanya. "Jangan lakukan hal itu lagi kalau kau tidak mau menanggung akibatnya."
Catrionna kembali memundurkan tubuhnya ketika mendengar kalimat Kenard yang baginya begitu menakutkan.
Apakah memeluk seseorang akan menimbulkan efek samping yang begitu merugikan? Kenapa Kenard sangat kaku sih! Pikir Catrionna.
"Kalau kau memelukku lagi, aku tidak akan menahan diriku untuk memberikanmu pelajaran."
Catrionna semakin merasa ciut. Ia kembali memundurkan tubuhnya lagi, tanpa tahu bahwa sebenarnya ia sudah berada di ujung ranjang.
"Akh!"
Benar. Catrionna terjatuh ke lantai.
Catrionna berusaha mendudukkan dirinya secara perlahan dengan tangan yang senantiasa mengusap pinggulnya.
"Kau keterlaluan Ken!" teriaknya kesal. Catrionna benar-benar sudah meledak. Masa bodoh dengan status suami yang Kenard sandang. Dirinya benar-benar sangat kesal hingga ingin mengunci Kenard seharian di dalam kamar, eh! Maksudnya, untuk ia beri pelajaran.
Kenard hanya mengendikkan bahu. "Aku tidak melakukan apapun."
"Kau menakutiku bodoh!" umpatnya dengan sepenuh hati.
Kenard terkekeh pelan ketika melihat Catrionna yang berjalan tertatih-tatih ke arah pintu kamar.
Suara tawa itu, sukses membuat langkah Catrionna berhenti. Matanya menatap horor sosok lelaki yang kini masih saja bersenandung dengan tawa kecilnya itu.
"Demi apa! Kau bisa tertawa juga Ken!" gumam Catrionna, terpesona.
Seakan tersadar, Kenard lalu berdehem untuk menyembunyikan rasa canggung yang kian menguar di antara mereka.
"Aku akan ke ruang kerja." katanya. Alasan yang sama ketika Kenard ingin melarikan diri jika situasi seperti ini terjadi lagi.
Setalah mengatakan itu, Kenard pergi dari kamar begitu saja. Meninggalkan Catrionna yang masih saja terdiam di tempatnya berdiri sejak tadi.
Akibat insiden di kamar tadi, Kenard dan bahkan Catrionna yang biasanya banyak berbicara mendadak diam. Hal itu membuat suasana ruang makan di kediaman bangsawan Gilson sunyi senyap. Bahkan untuk suara dentingan sendok dan piring pun tidak terdengar. Yah, itu memang salah satu etika para bangsawan ketika sedang beraktivitas memasukkan makanan ke dalam mulutnya.
"Cat.. Ada yang ingin aku bicarakan sekarang."
Catrionna mengangguk, lalu meletakkan sendok makannya secara terbalik. Pertanda bahwa ia sudah selesai dengan makanannya. Setelah mengelap area sekitar bibir dengan kain yang telah tersedia, Catrionna kini memusatkan perhatiannya kepada Kenard.
"Hari ini.. aku akan kembali ke perbatasan."
Tbc.
Ciat.. Ciat.. Malming malah mau ldr 😂
Update seminggu sekali kelamaan gak sih? Atau enggak?
Ayo voment-nya ngab..
KAMU SEDANG MEMBACA
Ken & Cat (END)
Historical FictionCatrionna Arches dipaksa menikah dengan jenderal militer kerajaan, Kenard Gilson. Perjodohan yang telah dirancang sejak lama oleh kedua ayah mereka membuat Catrionna tak bisa menolaknya. Tetapi, rumor yang beredar luas di seluruh negeri bahwa sang...