Happy reading!
"Putri.. Anda mendapatkan undangan jamuan makan dari kediaman keluarga bangsawan Heroes hari ini." ujar Lina, mengingatkan Catrionna yang sedang membaca buku secara acak di perpustakaan pribadi milik Kenard.
Sejak kepergian Kenard dua hari lalu, Catrionna hanya menghabiskan waktunya di taman belakang dan perpustakaan di kediaman Gilson. Ia belum pernah sekalipun menginjakkan kakinya di luar kediaman barunya itu. Sejak kedatangannya, Catrionna belum menemukan kesibukan yang sesuai dengannya untuk mengusir rasa bosan yang mulai melanda. Apalagi keadaannya sekarang benar-benar sendirian ketika Kenard pergi.
Kalau boleh jujur, sebenarnya Catrionna merasa malas dengan pertemuan-pertemuan itu. Meskipun undangan yang datang kali ini dari sahabat dekatnya, Celine Heroes. Tetapi, Catrionna tidak punya pilihan lain selain mendatangi acara itu. Karena undangan itu datang ke kediaman ini, sudah pasti itu untuk dirinya selaku nyonya baru di kediaman Gilson. Catrionna tidak akan mempermalukan Kenard di muka umum hanya karena ketidakhadirannya.
Catrionna menutup buku yang baru dibaca sepuluh lembar olehnya, lalu menandai halaman itu.
"Lina, kau tak perlu membantuku mandi. Aku bisa mengurus diriku sendiri. Tapi bisakah kau membantuku milih gaun?" pinta Catrionna seraya berdiri dari duduknya. Dengan langkah anggun, kakinya mengayun meninggalkan ruangan penuh buku-buku itu.
"Baik Putri."
Setelah sampai di kamar, Lina bergegas memilihkan gaun untuk nyonya baru Gilson itu.
"Oh iya.." ucap Catrionna sambil berbalik lagi, mengurungkan langkahnya yang mengarah ke kamar mandi, "aku tidak mau memakai gaun yang terlalu mencolok."
Lina hanya mengangguk patuh ketika mendapati Catrionna sudah masuk ke dalam kamar mandi.
Setelah memakan waktu sekitar 45 menit, Catrionna keluar dari kamar mandi. Ia berdecak ketika melihat tiga helai gaun dengan corak heboh yang dipilihkan Lina untuknya. Kenapa banyak sekali? Bukankah tubuhnya hanya satu?
"Lina.."
Lina yang sedang mencarikan sepatu untuk Catrionna segera menghentikan aktivitasnya ketika namanya dipanggil dengan sedikit geraman.
"Apa ini?" tanya Catrionna malas.
Lina meringis, lalu dengan wajah polosnya Lina mendekati Catrionna yang sedang berkacak pinggang sambil menatapnya jengah. "Ini gaun yang anda inginkan, Putri."
"Kenapa banyak sekali?"
"Saya tidak tahu pasti selera anda jika akan menghadiri pertemuan-pertemuan dengan para putri bangsawan lain, Putri."
Catrionna mengangguk, mencoba memahami tingkah Lina yang berlebihan. Mungkin Lina merasa bingung, karena ini pertama kali ia pergi ke pertemuan membosankan itu dari kediaman ini. Tetapi tetap saja! Bukankah baju yang ada di lemarinya itu berarti semua adalah seleranya?
Catrionna mengambil gaun berwarna biru, tetapi Lina terlihat mengerutkan keningnya, sehingga ia kembali menaruh gaun itu.
"Kenapa?"
"Hmm.. Bisakah anda memakai gaun yang sedikit mewah dari itu?" tanya Lina ragu, jari telunjuknya menunjuk gaun berwarna biru itu.
"Memangnya kenapa dengan gaun itu?" tanya Catrionna bingung.
"Tidak ada apa-apa, Putri. Maksud saya.. Bukankah gaun yang anda kenakan sekarang akan mencerminkan kehidupan anda di kediaman ini? Tuan Jenderal..." Lina tidak meneruskan ucapannya, tetapi Catrionna cukup paham apa yang pelayan pribadinya khawatirkan.
"Lalu.. untuk apa kau persiapkan gaun itu jika kau saja merasa keberatan?" tanya Catrionna dengan gemas.
Lina menyengir lebar. "Supaya anda punya pilihan lain saja, Putri."
Catrionna mengambil gaun paling mencolok di antara ketiga gaun itu. Sebenarnya tidak terlalu heboh, hanya saja.. jika hanya digunakan untuk pertemuan sekelas jamuan makan terasa berlebihan. Tetapi, Catrionna tidak merasa keberatan. Seperti kata Lina, apapun yang ia kenakan akan mencerminkan kehidupannya sekarang. Dan Catrionna tidak akan membuat orang-orang di sana berpikir bahwa Kenard tidak menghidupinya dengan benar.
Setelah selesai dengan riasannya, Catrionna dengan diikuti Lina berjalan keluar dari kediaman Gilson. Di depan gerbang tinggi itu, kereta kuda telah menunggunya.
"Tuan Putri.. Tuan Jenderal berpesan pada saya sebelum pergi. Jika anda akan bepergian, anda harus didampingi beberapa pengawal." ujar salah satu penjaga di kediaman Gilson.
Catrionna hanya mengangguk, lalu segera memasuki kereta kudanya.
Setelah menempuh perjalanan sekitar satu jam, Catrionna sampai di depan kediaman keluarga bangsawan Heroes. Sejauh mata memandang, sudah banyak kereta kuda dengan lambang keluarga masing-masing, berjejer di depan kediaman milik sahabatnya itu.
Catrionna memasuki gerbang dengan aman setelah memperlihatkan tanda pengenal kediaman Gilson. Seorang pelayan segera menuntunnya ke taman belakang, tempat pesta jamuan itu berlangsung. Menghembuskan nafas beberapa kali, Catrionna berjalan dengan anggun mengikuti arahan pelayan di depannya.
Pelayan yang mengantarkannya bersuara, mengumumkan kedatangannya. Lalu, gerombolan putri bangsawan membosankan itu tampak kompak mengalihkan pandangan ke arahnya.
Setelahnya, Catrionna menyesal telah datang!
Tbc.
Kira-kira.. Kenapa hayoo
Ada yang kangen Bang Kenard? Dia belum muncul dulu, kan lagi bertugas.. 😂
Next?

KAMU SEDANG MEMBACA
Ken & Cat (END)
Historical FictionCatrionna Arches dipaksa menikah dengan jenderal militer kerajaan, Kenard Gilson. Perjodohan yang telah dirancang sejak lama oleh kedua ayah mereka membuat Catrionna tak bisa menolaknya. Tetapi, rumor yang beredar luas di seluruh negeri bahwa sang...