[13]

173K 19.8K 276
                                    

Happy reading!

Kenard duduk termenung di ruang kerjanya. Ya.. mau di mana lagi, nyalinya belum cukup besar untuk menyusul Catrionna ke kamar.

Berkali-kali mengusap wajahnya dengan kasar, Kenard merasa kebingungan. Apa yang harus ia lakukan? Kenard tidak memiliki petunjuk apapun. Dia awam soal wanita. Sepanjang hidupnya, ia tidak pernah benar-benar berurusan dengan kaum wanita secara personal, bahkan dengan ibunya sekalipun. Kenard lebih sering menghabiskan waktunya dengan bertugas di luar kediamannya. Minimnya interaksi itu membuat ia kebingungan untuk menghadapi istrinya yang sedang merajuk.

Kenard sungguh tidak menduga bahwa perkataannya akan menyakiti Catrionna.
Ia tidak pernah bermaksud seperti itu. Tindakan itu murni karena refleks. Kenard jarang melakukan kontak fisik dengan wanita sebelum pernikahannya. Ia belum terlalu terbiasa, bahkan dengan Catrionna sekalipun. Dan jujur, tindakan Catrionna tadi membuatnya risih. Apalagi kondisi tubuhnya sedang lelah.

Tetapi, Kenard mengakui kesalahannya. Harusnya ia tidak bersikap seperti itu. Catrionna bersikap begitu pasti karena mengkhawatirkannya.

"Leo.."

Ketika namanya dipanggil, Leonard segera keluar dari persembunyiannya. "Iya Tuan?"

Kenard menghela nafas panjang. "Bagaimana cara membujuk wanita yang sedang merajuk?"

Sebenarnya Leo ingin tertawa, tetapi ia urungkan. Nyawanya bisa berbahaya berurusan dengan orang sekelas jenderal militer kerajaan.

"Apakah ini tentang Putri Catrionna Tuan?" tanya Leo memastikan.

"Kau pikir aku punya berapa wanita? Tentu saja itu istriku!"

Leo berdehem salah tingkah. "Bagaimana kalau memberikan barang yang Putri sukai saja Tuan?"

Kenard tampak mengerutkan kening. "Apakah itu akan meluluhkan hatinya?" tanyanya tak yakin.

"Tuan bisa mencobanya. Tetapi, akan lebih baik lagi jika Tuan berani mengakui kesalahan yang telah Tuan lakukan." ujar Leo hati-hati.

Kenard mendengus. "Memangnya kau tahu kalau aku yang salah?" tanyanya dengan nada mengintimidasi.

Leo gelagapan. Mulutnya benar-benar kebablasan. "M-maksud s-saya.. Biasanya memang begitu. Kalau seorang wanita merajuk, bukankah letak kesalahan ada di pria? Ini memang sulit Tuan. Tetapi, tidak ada salahnya mencoba." saran Leo sambil menunduk.

Kenard terdiam. Apakah begitu?

Jika ia mengikuti saran Leo, lalu apa barang kesukaan Catrionna?

Lama termenung, Kenard sampai membuat leher Leo kebas akibat terlalu lama menunduk. Pria itu lupa menyuruh bawahannya itu untuk mengundurkan diri.

Dengan keberanian yang kian menipis, Leo berdehem pelan. Berusaha menyadarkan Kenard dari lamunannya.

"Ah.. Kau boleh kembali Leo."

Setelah memutuskan apa yang akan ia lakukan, Kenard berjalan ke taman belakang rumahnya. Pria itu mengambil sebuah gunting yang tersedia di tempat peralatan untuk merawat taman. Setelah mendapatkan barang yang diinginkannya, Kenard melangkah ke tanaman bunga mawar paling merekah hari ini. Dengan terampil, ia memotong beberapa tangkai, lalu membawanya ke arah gudang di samping taman. Kenard mengambil sebuah pita berwarna merah senada lalu mengikatnya dengan simpul indah.

Kenard menghembuskan nafas pelan, lalu dengan mantap melangkahkan kakinya ke arah kamar di mana Catrionna berada.

Tok tok tok

"Cat.."

Hening.

"Apakah kau di dalam?"

Kenard bimbang. Apakah Catrionna masih ada di dalam kamar? Kenapa begitu sepi.

"Aku akan masuk." ujarnya dengan tangan yang sudah memegang gagang pintu. Setelah pintu terbuka, tampaklah Catrionna yang sedang berbaring di ranjang dengan posisi membelakangi pintu. Dengan perlahan, Kenard menapaki ranjang dan duduk tepat di belakang Catrionna.

"Cat.."

Kenard menggaruk pelipisnya ketika Catrionna hanya diam. Tetapi ia yakin bahwa Catrionna tidak tidur.

"Bisakah kau duduk sebentar? Aku ingin mengatakan sesuatu."

Tangan Catrionna tampak bergerak, seperti mengusap wajahnya. Lalu dengan gerakan pelan, Catrionna mendudukkan diri di depan Kenard.

Bola mata Kenard melebar, terkejut ketika mendapati wajah sembab Catrionna. Rasa bersalah kini memenuhi setiap rongga dadanya. Apakah ia sudah keterlaluan?

Dengan penuh keraguan, tangannya terangkat untuk mengusap lembut pipi Catrionna. Syukurlah, Catrionna hanya diam menatapnya. Setidaknya, istrinya itu tidak menepis tangannya. Setelah mengusap kedua pipi itu, Kenard mengulurkan buket bunga mawar yang sejak tadi digenggamnya dengan tangan kiri.

Catrionna menerimanya. Bahkan senyum tipis kini tersungging di bibirnya. Kenard menghela nafas lega.

"Maafkan aku." katanya pelan. "Maafkan aku Cat," Kenard memberanikan diri untuk menggenggam tangan Catrionna, "Aku sungguh tidak bermaksud begitu, hingga membuatmu menangis."

"Kau tahu.. Selama ini tidak ada yang benar-benar mengkhawatirkanku, apalagi menungguku pulang setelah Ayah tiada. Aku.. Aku belum terbiasa. Dalam hidupku, wanita hanyalah makhluk asing. Lalu tiba-tiba kau datang, aku.."

Penjelasan Kenard terhenti ketika Catrionna memeluknya. Dengan ragu-ragu, Kenard membalas pelukan itu. Hatinya benar-benar merasa lega. Mungkin untuk masa yang akan datang, Kenard akan mulai membiasakan dirinya. Secepatnya.

"Aku mengerti." ujar Catrionna dengan suara serak, sehabis menangis.

"Jangan menangis.."

Catrionna mengangguk.

"Aku kebingungan Cat.."

Catrionna menangguk lagi. Tangannya mengusap kepala Kenard lembut.

"Berpelukan denganmu masih terasa aneh, tetapi tidak buruk. Sekarang.. Aku suka."

Catrionna terkekeh, lalu mengeratkan pelukannya. "Terimakasih Ken."

Tbc.

Bang Kenard tuh ngegemesin gak sih? Wkwk

Spoiler; next part bakal mulai memasuki lingkungan istana ciw ciw
Jadi ayo ramein, vote dan komen.

Oh yaa.. Sembari nunggu next part, bolehlah nengok ceritaku yang lain. Ada Andin dan Ana yang udah tamat.

Si Ana tuh, ditengok. Kasihan dia, lapaknya masih sepi. Gak papa baca doang mah. Itu cerita kalo dibaca sehari kelar deh. Konfliknya ringan. Juga, sebenernya isinya tentang pemikiran2ku sekaligus keresahanku terhadap kehidupan wkwk

Btw, si Ana sekarang lagi nangkring di rank 1 chicklit, fiksiumum, klasik dan getaran. Yakin gak penasaran? Hihii

Next?

Ken & Cat (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang