[41]

104K 12K 337
                                    

Nungguin ya??

Baru 6 hari, belom satu bulan hohoo
Lagi sibuk-sibuknya ndess..

Happy reading!

"Nyonya Gilson?"

Catrionna menoleh pada sumber suara dan menemukan Putri Keynes yang menghampirinya dengan putri bangsawan lainnya, "Ya?"

"Kami sedang berdiskusi tentang siapa yang akan membawa hasil perburuan terbaik," ujarnya memulai, "lalu melihatmu sendirian di sini, jadi kami memutuskan menghampirimu."

Catrionna mendengus pelan kala mendengar kalimat sarkas itu. Secara tidak langsung Putri Keynes mengatakan bahwa ia tidak mempunyai teman bicara. Menyebalkan!

Tetapi kali ini Catrionna tidak merasa keberatan. Ia akan dengan senang hati meladeni permainan para putri bangsawan berhati rubah itu. Dari pada tenggelam pada kecemasan yang sejak tadi melingkupinya karena merasa diintai, lebih baik berkonfrontasi dengan mereka semua.

"Aah.. begitu. Aku hanya tidak ingin menyibukkan diriku dengan menempeli seseorang seperti lintah," balasnya sambil tersenyum geli. Catrionna mengedarkan pandangannya ke sekeliling dan menemukan wajah-wajah tertekuk para putri bangsawan akibat perkataannya. Mereka merasa tersinggung karena Catrionna balik menyindir usaha mereka untuk mendekatkan diri pada Putri Celine, sang calon Putri Mahkota. Tetapi Catrionna tidak peduli. Ia hanya mengatakan itu pada Putri Keynes, namun semuanya merasa tersinggung. Ia tidak bersalah, bukan?

Putri Keynes tampak tersenyum paksa, "Kami hanya ingin mengakrabkan diri saja, Nyonya Gilson."

"Itu kegiatan yang mengasyikan." Catrionna diam-diam memutar bola matanya saat menundukkan kepalanya. Mengakrabkan diri apanya? Mencari keuntungan pribadi terdengar lebih tepat.

"Bukankah kita di sini ingin membahas tentang hasil perburuan?" sela Putri Odelia. "Bagaimana pendapatmu, Nyonya Gilson?"

Catrionna menaikkan sebelah alisnya, "Sejujurnya saya tidak terlalu peduli akan itu, Yang Mulia."

Putri Odelia menahan geramannya dengan kedua tangan meremas gaunnya erat, "Maksudmu.. jika nanti Tuan Kenard menyerahkan hasil perburuannnya pada salah satu dari kami, kau masih tidak peduli?" tanyanya dengan sorot mata menantang.

"Haruskah Kenard melakukan itu?" balasnya dengan tertawa kecil. "Dia sudah memiliki saya, Yang Mulia."

Menyadari situasi yang sudah tidak kondusif, Putri Celine berdehem pelan, "Bukankah tahun lalu Tuan Kendrick Arches yang berhasil membawakan hasil perburuan terbaik?" tanyanya berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Keturunan bangsawan Arches memang tidak pernah mengecewakan," lirih Catrionna. Namun dalam hati ia terus menggerutu karena tidak ikhlas ikut menyanjung saudaranya itu.

"Itu benar, Yang Mulia," sahut Putri Inessa terhadap ucapan Putri Celine. "Kira-kira pada siapa Tuan Kendrick akan memberikannya tahun ini?" tanyanya dengan antusias.

"Mungkinkah salah satu dari kita?" sahut Putri Inessa ikut menerka-nerka dengan sorot mata berbinar.

"Mimpi!" desis Catrionna lirih.

Putri Odelia terkekeh sinis mendengar teman-temannya menyanjung kemampuan Kendrick Arches, kakak Catrionna. "Kupikir kemampuan Putra Mahkota lebih mumpuni."  Semua putri bangsawan kontan memusatkan perhatiannya pada Putri Odelia.

"Putra Mahkota.. ya! Yang Mulia juga mempunyai kemampuan yang cukup bagus dalam hal berburu," celetuk Putri Keynes.

Bola mata Putri Odelia melebar, "Apa maksudmu cukup bagus? Dia sangat bagus!" tekannya tak terima sang kakak diremehkan. "Bukan begitu, Putri Celine?"

Ken & Cat (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang