[20]

159K 16.9K 212
                                    

Happy reading!

Catrionna menggeliatkan badannya, tetapi gerakannya terhalang lengan kokoh yang melilit sekitar pinggangnya. Matanya mengerjap beberapa kali saat mendapati dirinya sudah berada di kamarnya. Itu pasti perbuatan Kenard. Perbuatan lelaki yang kini tengah memeluknya erat.

Saat mendongakkan kepala, yang terlihat di netranya hanya bulu-bulu halus yang tumbuh di sekitar rahang tegas Kenard. Catrionna mengulurkan tangan, membelainya dengan lembut. Sensasi menggelikan yang kian terasa tidak menyurutkan kegiatannya.

Saat sang empu membuka mata, Catrionna segera melemparkan senyum manisnya.

"Selamat pagi.."

Kenard mengangguk lalu menyelusupkan kepalanya ke ceruk leher Catrionna. Tangan Kenard menuntun jemari lentik Catrionna ke kepalanya. Seolah paham, Catrionna langsung mengusap rambut sebahu Kenard.

"Kau tidak ingin bercukur, Ken?"

Saat mendapati gelengan di lehernya, Catrionna mendengus. "Tetapi ini sudah terlalu panjang untuk ukuran seorang pria."

"Tidak masalah, aku tidak bekerja di istana."

"Jadi.. kalau kau dipindahkan untuk bertugas di istana, apakah kau akan memotong rambutmu lebih pendek?"

"Tidak juga."

Catrionna mendengus kesal. Tangannya langsung menarik rambut Kenard hingga wajahnya mundur beberapa centi.

"Jauhkan tanganmu dari rambutku, Cat." peringat Kenard pelan.

Catrionna menggeleng keras.

"Jauhkan. Tanganmu. Segera."

"Tidak."

"Jauhkan atau kau akan menyesal sekarang juga."

Catrionna menggeleng sekali lagi. "Tidak akan!"

Diam-diam Catrionna bergidik ngeri saat mendapati tatapan Kenard yang kian menajam. Ingin melepaskan, tetapi ia yakin bahwa hal itu sudah terlambat karena Kenard telah menarik tangannya dengan paksa.

Seringai muncul di bibir lelaki itu. Wajahnya kian mendekat sebelum mengecupi seluruh wajah Catrionna.

"Ken, hentikan."

"Tidak mau."

"Hahaha.. geli, Ken. Tolong hentikan.."

"Tidak akan. Ini hukuman untukmu."

Kenard memasang senyum kemenangan di sela-sela kecupannya. Sedangkan Catrionna terus menggeliat kegelian karena bulu-bulu halus di wajah Kenard kini tengah menyerangnya. Seolah-olah bersekongkol dengan tuannya.

"Hahaha.. Hahaha.. Ken, hentikan.. Hahaha"

"Mohon ampun.." titah Kenard.

"Tidak mau, kau menyebalkan!"

"Terima ini," Kenard semakin gencar mengecupi wajah Catrionna, "terima ini juga."

"Iya, iya," ujar Catrionna dengan nafas terengah, "ampuni aku, Ken."

"Aku tidak mendengarmu." balas Kenard sengaja.

"Tolong ampuni Nyonya Catrionna Gilson yang cantik ini.."

Kenard tertawa puas sambil menjauhkan wajahnya. Ia lalu berpindah ke bantalnya sendiri. Saat matanya menangkap penampilan Catrionna yang semakin berantakan akibat ulahnya, ia kembali mendekat untuk membantu merapihkan rambut Catrionna.

"Maafkan aku." ringis Kenard saat Catrionna meliriknya sinis.

"Huh.. Kau memang pantas untuk dibotaki!"

Kala mendapati wajah Kenard kembali mendekat, Catrionna kembali kelagapan. "Tidak.. tidak.. maksudku, terserah kau saja. Kau sama tampannya dengan rambut panjang atau pendek." bujuk Catrionna.

Kenard mendengus. Lalu melirik Catrionna yang kini masih memasang wajah was-was kepadanya.

"Maafkan aku, Cat."

"Tentu, aku memaafkanmu wahai suamiku."

Kenard terkekeh, lalu tersenyum tipis. "Untuk kemarin malam."

"Ya?"

"Aku melupakanmu di pesta dansa. Tidak, maksudku, aku meninggalkanmu."

Catrionna terdiam cukup lama. "Ya, kau melupakanku," saat mendapati wajah Kenard yang mengeruh, Catrionna melanjutkan ucapannya, "tetapi kau tidak meninggalkanku, Ken."

"Cat.."

"Aku masih di sini, bersamamu." sela Catrionna cepat.

Kenard beringsut mendekat lalu memeluk Catrionna dengan erat. "Maafkan aku. Aku tidak akan melupakanmu lagi."

Menepuk pelan punggung Kenard, Catrionna tersenyum tipis. "Hm.. kalau kau melupakanku lagi, aku yang akan meninggalkanmu."

"Jangan.."

Catrionna tersenyum geli. "Iya, iya.."

Tbc.

Nyengir lu jomblo..? Hahaha

Bermanis-manis dahulu, menangis kemudian hahaha

Ken & Cat (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang