Happy reading!
Dari balik gerbang istana yang menjulang tinggi itu, pergelaran acara penobatan putra mahkota sudah dipastikan sangat meriah.
Lampu-lampu terpasang sepanjang jalan menuju gerbang istana. Ornamen-ornamen khas kerajaan tampak berkilau di bawah cahaya lampu yang bersinar dengan sangat terang.
Catrionna melongokkan kepalanya dari balik jendela kereta kudanya. Saat ini, kereta kuda yang dikendarai olehnya tengah mengantri untuk menjalani pemeriksaan. Di sampingnya, Kenard tampak duduk dengan anteng.
"Waah.. ramai sekali, Ken."
Catrionna dapat melihat para keluarga bangsawan lain turun dari kereta kuda dengan pakaian terbaik yang mereka punya. Ekspresi wajahnya berseri-seri dan senyuman manis terus tersungging di bibirnya.
"Kenapa mereka terlihat bahagia sekali?"
Hening.
Catrionna berdecak karena tidak ada tanggapan yang didengarnya, lalu memasukkan kepalanya lagi. Ia menolehkan kepalanya ke arah Kenard dan helaan nafas panjang kontan keluar dari mulutnya. "Kau tidak bosan? Kereta kuda kita ini bahkan sudah tertahan lebih dari sepuluh menit."
Kenard masih terdiam dengan pandangan lurus ke depan, mengacuhkan ocehan Catrionna.
"Ken.. huh, kau sungguh membosankan." ketus Catrionna.
Kenard menoleh, tetapi tetap tidak bersuara. Pandangannya kembali lurus, seakan mematri sesuatu. "Di dalam sana, kau harus selalu berada didekatku, Cat."
"Tidak mau, kau memb--"
Ucapan Catrionna langsung terhenti ketika mendapati tatapan tajam Kenard kepadanya.
"Baiklah.. tapi jangan acuhkan aku seperti itu, Ken." gerutu Catrionna.
"Kau cerewet sekali." cibir Kenard.
Catrionna mendelik lalu menggeplak lengan atas Kenard karena sudah terlanjur kesal. "Kau membuat mood berpestaku hilang, Ken."
Kenard hanya diam, tetapi tangannya terulur mengambil tangan Catrionna lalu menggenggamnya erat. Tatapan matanya masih menerawang jauh. Ia bahkan tidak melirik Catrionna saat melakukannya.
Catrionna menganga lebar. Tatapannya jatuh pada tangan mungilnya yang tengah berada digenggaman Kenard. Kenapa Kenard seperti bunglon sih? Pandai sekali membolak-balikkan suasana hati Catrionna.
Catrionna mengulum bibir, menahan senyumnya. Jangan sampai ia kembali tersenyum konyol seperti di hari pernikahannya dulu. Secara perlahan, tangannya ikut membalas genggaman Kenard. Terasa sangat pas.
Setelah melewati pemeriksaan di depan gerbang, Catrionna dan Kenard segera turun dari kereta kuda. Kenard membantu Catrionna menuruni kereta kuda karena gaunnya yang sangat besar dan lebar.
"Lain kali jangan memakai gaun yang merepotkan seperti ini lagi, Cat."
Catrionna mencebikkan bibirnya. "Lelaki memang tidak tahu selera wanita. Payah.. huh!"
Kenard menuntun tangan Catrionna untuk melingkari lengannya. "Ingat, kau harus selalu ada disisiku, Cat."
Catrionna hanya mengangguk malas. Memangnya ada apa di dalam? Malam ini penuh dengan orang yang bersuka cita dan pesta yang meriah. Sudah pasti di dalam sana mereka akan bersenang-senang.
Catrionna dan Kenard telah tiba di aula. Seorang abdi kerajaan berjalan di depannya untuk menunjukkan letak tempat duduk mereka.
Bola mata Catrionna bergerak ke kanan-kiri, mengamati suasana keseluruhan aula.
Tempat duduk untuk anggota kerajaan, para pejabat pemerintahan dan kaum bangsawan sudah dipersiapkan di tempatnya masing-masing. Di tingkatan pertama adalah untuk para anggota kerajaan. Di barisan kedua disediakan untuk golongan pejabat pemerintahan dan para kaum bangsawan berada di barisan ketiga. Masing-masing mereka akan duduk dengan anggota keluarganya masing-masing. Sedangkan untuk rakyat biasa hanya diperbolehkan menonton dari balik garis pembatas keamanan.
Meski kedatangannya tidak terlalu terlambat, tetapi sebagian besar kaum bangsawan sudah duduk di tempatnya masing-masing.
Catrionna dan Kenard duduk di barisan kedua, tempat duduk para pejabat pemerintahan. Kenard kembali menautkan jemari mereka, membuat Catrionna tersenyum manis.
"Ayah ada di sebelah sana." bisik Catrionna saat melihat keluarganya berada di satu tingkat dengannya, tetapi berjarak tiga tempat duduk darinya.
Kenard mengikuti arah pandang Catrionna, lalu tersenyum tipis saat kedua mertuanya melemparkan senyum hangat padanya. Di sana juga terdapat Kendrick yang tengah memasang senyum aneh padanya. Kenard mengamati tatapan Kendrick yang terarah pada genggaman tangannya dan Catrionna, tetapi Kenard mengabaikan itu.
"Ken, lihatlah tatapan para putri bangsawan itu. Kau seperti rusa kecil yang sangat ringkih, sedangkan mereka adalah singa yang kelaparan." bisik Catrionna lagi. Nada suaranya terdengar sangat kesal.
Kenard juga merasakannya. Tatapan itu, Kenard paham tatapan seperti apa yang para putri bangsawan berikan padanya. Sejak kedatangannya tadi, Kenard bahkan sudah mengetahuinya.
"Cih! Bahkan mereka tidak mempedulikan aku yang duduk di sini."
Kenard menahan senyumnya. Catrionna ketika sedang mengoceh memang lucu. Gerak bibirnya sangat cepat ke kanan-kiri dan ke atas-bawah.
"Diam, Cat."
Catrionna mengabaikan teguran Kenard saat matanya menangkap pandangan Putri Inessa dan Putri Keynes padanya, ah.. lebih tepatnya pada Kenard dengan binar memuja. Catrionna melambaikan tangannya guna mengalihkan tatapan mata mereka padanya. Saat itu terjadi, Catrionna langsung memasang senyum mengejek.
Putri Inessa dan Putri Keynes tampak menggeram di sana. Warna wajah mereka bahkan sudah merah padam. Seakan belum puas untuk membuat keduanya kesal, Catrionna segera merapatkan diri kepada Kenard. Tidak tanggung-tanggung, Catrionna bahkan dengan berani menyandarkan kepalanya di bahu kekar Kenard. Hatinya tertawa puas saat melihat kedua putri itu semakin menatapnya dengan tajam.
Kenard terkesiap. Saat menyadari tingkah Catrionna, Kenard mendengus geli. "Cat.." tegurnya lagi.
Catrionna kembali menegakkan kepalanya lagi. Senyum puas tersungging di bibirnya kala melihat Putri Inessa dan Putri Keynes mengalihkan pandangan mereka.
"Yang Mulia Raja akan memasuki aula.."
Suara menggema di depan sana berhasil mengembalikkan fokus Catrionna dan Kenard.
Gerbang aula terbuka dengan lebar. Tampak raja diikuti anggota kerajaan lainnya memasuki aula.
"Dia.." gumam Kenard sangat pelan.
Tbc.
Dia.. Dia.. Dia..
Siapa hayoo..
Si Cat puas banget keknya hahaha
Jangan lupa vote dan spam komen..
KAMU SEDANG MEMBACA
Ken & Cat (END)
Historical FictionCatrionna Arches dipaksa menikah dengan jenderal militer kerajaan, Kenard Gilson. Perjodohan yang telah dirancang sejak lama oleh kedua ayah mereka membuat Catrionna tak bisa menolaknya. Tetapi, rumor yang beredar luas di seluruh negeri bahwa sang...