PERDIDO | 42

66 7 0
                                    

Vreya mengernyitkan keningnya sambil melihat jutek ke perempuan itu.

Perempuan yang wajahnya seperti blasteran Eropa-Indonesia, bentuk tubuhnya agak montok dibandingkan dengan Vreya, rambutnya pirang, dan mempunyai bola mata berwarna cokelat.

Pantas saja Axel lebih tertarik dengan perempuan ini, jelas perempuan ini mempunyai darah campuran orang Eropa yang dimana-mana lelaki zaman sekarang lelaki lebih memilih perempuan yang mmepunyai darah campuran luar negeri, dibandingkan dengan asli dari Indonesia.

"dia siapa?" tentu saja itu adalah pertanyaan yang pertama kali Vreya tanyakan kepada Axel.

Axel meminta Vreya supaya tetap tenang karena dirinya akan menjelaskan maksud kedatangannya.

"dia pacar aku."

Vreya bingung dengan apa maksud dan tujuan Axel membawa pacarnya ke masalah mereka. Sudah jelas dengan kedatangan pacarnya ini akan memperburuk suasana di rumahnya.

"lo hebat banget ya, Xel. Udah nyakitin gua dan bikin gue overthinking setelah kejadian itu, sementara lo asik-asikan gandengan sama pacar lo ini." Vreya menekuk kedua tangannya di depan dada sambil menatap sinis Axel dan pacarnya.

Bagaimana tidak kesal? kejadian kemarin sudah membuat hati Vreya sangat teriris, lalu kejadian apalagi ini?

Vreya tau, pasti di balik ini semua ada pelajaran yang dapat di ambil, mungkin saja Tuhan sedang memberitau Vreya kalau Axel adalah lelaki yang tidak baik untuknya. Sebagai gantinya, Tuhan pasti akan memberikan yang terbaik untuk Vreya.

Geo merangkul Vreya, "gak seperti yang gue kira ya lo Xel, tampangnya aja lo baik, nyatanya lo belagu pisan. Baru aja putus sama adek gue, segitu mudahnya ya lo ngelupain adek gue."

Axel bingung harus menjelaskan darimana.

Dimas, ayah Vreya, berdiri dari tempat duduknya lalu melerai mereka dan memberikan kesempatan kepada Axel untuk menjelaskan semuanya.

Axel menghela napas kasarnya, "setelah aku minta putus ke kamu karena aku ngelakuin hal itu ke kamu, aku pergi ke club di tempat yang gak sengaja waktu itu kita ketemu. Di situ aku minum alkohol yang udah kelewat batas, aku stres karena putus sama kamu Vrey, aku benci sama diri aku sendiri karena udah nyakitin orang yang paling aku sayang,"

"pas aku lagi terpengaruh alkohol tiba-tiba ada Clarina, dia minta aku jadi pacarnya. Aku terima aja yaa mungkin itu karena pengaruh alkohol juga makanya aku nerima dia jadi pacar aku. Aku gak inget apa-apa setelah itu."

Axel seperti telah menyesal sudah meminta putus dengan Vreya, tetapi itu hal yang terbaik untuk Vreya supaya dirinya pantas mendapatkan lelaki yang lebih baik dibandingkan dirinya yang sudah menyakiti kekasihnya.

"kenapa pas lo sadar bukannya lo nolak dia mantah-mentah atau apa supaya dia gak datang lagi ke hidup lo? Karena masalah ini belum selesai Xel, bisa aja nanti lo nikah sama Vreya." sanggah Geo dengan tegas.

"gue udah nolak, tapi gue gak tau kenapa gue sama dia makin lengket."

Geo tertawa kecil menyunggingkan senyum kesalnya, "ciihh".

Axel menghela napasnya dengan sangat pelan, "gue mau jujur juga sebenernya awal mula gue ngedeketin lo itu karena gue mau deket sama temen sebangku lo, Zalena Annastasia."

Vreya terus menahan kesalnya dalam hatinya, "lo pacaran sama gue sekitar 2 tahun cuma buat deket sama temen sebangku gua. Stupid banget ya pemikiran lo, lo udah dewasa Xel, gak bisa lo dari awal mempermainkan perasaan perempuan."

Vreya menahan sebentar ucapannya lalu ia melanjutkannya lagi.

"lo udah dewasa Xel, masih aja pikirannya kayak bocah SMA. Kecewa banget gue sama lo, Xel."

PERDIDOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang