PERDIDO | 4

468 21 0
                                    

Vote komen pliss.

Selama perjalanan, Vreya dan Syeila hanya memandang jalan. Tidak ada percakapan, paling hanya sepatah atau dua patah kata yang di ucapkan.

Syeila mengajak Vreya ke kampus tempat adiknya kuliah di sana, di Insitut Teknologi Bandung. Vreya terkejut karena kampus itu afalah kampus tempat Dio berkuliah. Vreya harus mencari tau di mana Dio sekarang.

"Kok gue gak tau kalau lo punya adik ya, Syel?" tanya Vreya memecahkan keheningan.

Seraya fokus menyetir, Syeila membalas pertanyaan Vreya, "kita cuma beda 1 tahun, jadi adik gue itu tinggal di Australia dari SMP-kuliah. Nah dia itu kuliah udah 2 tahun di sana dan katanya dia mau di Indonesia aja biar lebih deket sama keluarga."

Vreya membulatkan mulutnya, "Aussie tempat nenek kalian?"

Syeila menggelengkan kepalanya, "Om sama Tante tinggal di sana,"

Vreya membulatkan mulutnya lagi.

Sesampainya di sana, suasana kampus ramai, banyak mahasiswa atau mahasiswi yang sedang santai, mengerjakan tugas sampai ada yang tidur di bawah pohon mungkin saking lelahnya mengerjakan skripsi.

Tak lama, Syeila bertemu juga dengan adiknya.

Ligo namanya, Ligo Asdico.

"Eh apa kabar kak?" Ligo memeluk Syeila dan Syeila membalas pelukannya.

"Baik, kok lo gak ngabarin dulu sih kalau udah masuk di sini. Semalem lo tidur di mana? Kenapa gak ke rumah?"

Ligo menggelengkan kepala sambil menatap kakaknya dengan wajah kesedihan, "gue takut Mama bakalan marah kalau tau gue udah pulang dari Australia."

Syeila menatap bola mata Ligo seraya memegang rambutnya, "Mama gak akan marah. Mama tau kamu udah berubah, pasti Mama senang karena kita semua berkumpul lagi. Serius deh."

Ligo tersenyum gemetar, "ta...tapi gue takut kak."

Syeila menggenggam jari jemari Ligo, "lo jangan takut, percaya deh omongan Kakak. Setega-teganya Mama minta lo tinggal di luar negeri cuma buat merubah sikap, pasti Mama juga bakalan rindu sama lo."

Ligo mengangguk pelan dan memeluk Syeila.

Mata ligo langsung bercahaya ketika ada perempuan cantik yang ada di belakang Kakaknya sedari tadi. Cantik bagaikan bidadari.

Ligo melepaskan pelukan dan segera bertanya siapa wanita yang ada di belakangnya.

"Dia siapa Kak?" tanya Ligo.

Syeila sampai lupa mengenalkan sahabatnya, "eh iya gue lupa ngenalin, ini namanya Vreya, sahabat gue dari SMP dan dia bener-bener pengganti lo saat lo di Australia."

Vreya mengulurkan tangannya dan Ligo membalasnya.

"Oh, hai! Gue Ligo panggil aja sayang hehe," ucap Ligo cengengesan. Vreya hanya tertawa kecil lalu mereka melepaskan jabat tangannya.

Syeila segera menyenggol perut Ligo, "heh, dia udah taken. Tapi cowonya gak ada kabar."

"Pantesan, diliat-liat emang cecan banyak banget peminatnya ya, udah ketara sih pasti cecan udah taken api kali ini Kak Vreya kayaknya gak suka ya sama cowoknya. Udah sama gue aja kak. Kasian cecan udah taken ditinggalin gitu aja. Banyak peminatnya, tapi gak setia. Gak kayak gue. Setia sampai ada pelakor."

"Berarti kalau ada pelakor, lo pilih pelakornya apa cewe yg lo pacarin?" tanya Vreya.

"Pelakornya lah, pelakor is the best,"

"Bocah bego." cetuk Syeila

Vreya tertawa melihat kekonyolan Ligo.

Suara bel berbunyi membuat kegiatan di luar kampus terhenti.

PERDIDOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang