PERDIDO | 15

204 14 2
                                    

"Vreya!"

"Vreya!"

Panggil Cia dari luar rumah Vreya.

"Vreya!"

Duh, Vreya jadi gak sih ke rumah sakit jenguk Dio. Gumam Cia.

"Vreya!"

Sementara di dalam rumah, Bi Inas sedang membangunkan Vreya.

"Non, Non Vreya, itu ada Non Cia di luar."

"Non bangun,"

Akhirnya Vreya membuka matanya, lalu berkata, "yaudah Bi Inah bukain dulu pintunya, aku mau mandi."

"Oke, non." Bi Inah segara membukakan pintu untuk Cia.

"Ya ampun Bi, saya kira gak ada orang di rumah." Ucap Cia ketika di terima masuk ke dalam rumah.

"Maaf Non Cia, tadi Bibi ke kamar Non Vreya dulu bangunin dia, sekarang dia lagi mandi."

"Ohh gitu, oke Bi. Saya nunggu di sini aja ya sambil nonton tv."

"Yaudah, maaf ya Non, Bibi tinggal dulu ke belakang. Non Cia mau Bibi bikinin minum apa?"

"Es teh manis aja Bi, haus banget soalnya hehehe." Jawab Cia dengan cengengesan.

"Yaudah, Bibi bikinin dulu ya."

"Oke Bi, makasih ya."

Bi Inah tersenyum menganggapi ucapan Cia.

Tak lama kemudian, Vreya keluar dari kamarnya dan menyusul Cia yang sedang asik menonton gosip-gosip di tv.

"Lo disini dah lama?" Tanya Vreya kepada Cia.

"Lumayan lama sih, tapi gak apa-apa."

"Eh iya gue lupa, sahabat gue pengen ikut jenguk Dio boleh gak?"

"Boleh kok, ajak aja Vrey."

"Oke nanti kita dari sini langsung ke rumahnya aja ya jemput dia."

Cia mengangguk.

Tak lama kemudian, mereka berdua tiba di depan halaman rumah milik Syeila. Syeila lalu keluar rumah dan berkenalan dengan Cia. Setelah itu mereka bertiga pergi menuju rumah sakit tempat Dio di rawat.

Sesampainya di rumah sakit itu, Vreya terus kepikiran, "gimana kalau dia ga inget gue sama sekali?" Ujarnya kepada Syeila.

"Pasti inget lah Vrey,"

"Ga yakin gue Syel," Vreya diam sebentar, "lo mau gak nemenin gue buat ke kamar mandi sebentar aja, mau cuci muka sama mau ngerelax-in diri gue."

"Boleh,"

"Cia," langkah Cia terhenti karena ada seseorang dari belakang yang memanggil namanya.

Cia menengok ke belakang, "kenapa?"

"Gue sama Syeila mau ke kamar mandi dulu ya, gue takut banget dia bener-bener ngelupain gue. Makanya gue mau relax-in dulu." Jawab Vreya.

"Astaga, yaudah sana. Masih ingat kan lu, dia ada di ruangan berapa?"

"Nanti tanya aja deh gampang"

"Yaudah," Cia melanjutkan perjalannya menuju kamar Dio.

Sesampainya Cia di sana, terlihat Dio sedang tertidur. Cia tersenyum lalu berkata, "akhirnya kamu sadar juga Di, maaf banget aku gak bisa jagain kamu terus selama kamu koma, Di, aku pengen banget kita kayak dulu lagi. Aku pengen kita bareng-bareng lagi, sampai sekarang aku masih sayang sama kamu, Di. Tapi sayangnya kamu udah jadi pacarnya Vreya, aku gak mau ngecewain Vreya, kamu pantas Di, dapat cewek se-baik Vreya, se-sabar Vreya yang selalu nunggu kamu sampai sadar dari koma."

PERDIDOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang