"Lo jadi jalan sama Vreya, Xel?" Tanya Melly. Mereka sekarang berada di halaman rumah Axel. Melly datang untuk menemui kedua orang tua Axel untuk merencanakan tempat wisata yang akan mereka datangi yang mungkin kali ini tanpa Axel.
Atau bisa saja acara ini di undur sampai semua keluarga dari Melly maupun dari Axel semuanya ikut hadir.
"Iyalah jadi. Gue gak mau nyakitin hati pacar gue."
"Tapi di sini lo salah Xel, lo sekarang lebih mentingin hubungan lo sama pacar lo yang kalau putus juga ada kemungkinan gak akan akur lagi, daripada keluarga lo sendiri yang udah selalu ngertiin lo."
Axel melipat kedua tangannya, "lo siapa?! Lo baru aja datang di hidup gue, kita baru kenal dan tiba-tiba jadi suka ikut campur urusan gue." Jawab Axel dengan suara keras dan nadanya agak di naikkan.
"Gue gak ikut camput Xel, gue cuma ngasih tau kebenarannya aja." Melly terus membujuk Axel agar ikut pergi dengannya dan dengan kedua orang tuanya.
"Gue udah janjian dari lama sama pacar gue. Dan janji itu harus di tepatin bagaimanapun caranya."
"Bisa di tunda,"
"Gue gak mau bikin dia kecewa."
"Yailah Xel, kecewaan juga keluarga lo karena lo gak bisa ikut di acara ini."
Axel menghela napas dengan keras, "lo maksa gue banget buat ikut, kenapa sih?" Axel menunjukan wajah ganasnya.
"Buat ngeramein acara,"
"Alasannya gak sesuai, bohongnya keliatan banget. Buang-buang waktu gue marah-marah sama lo, lebih baik gue jemput pacar gue." Axel lalu mengeluarkan mobilnya dari garasi dan segera pergi menuju rumah Vreya.
Axel, lo kenapa tiba-tiba jadi galak gitu sama gue? Padahal sebelum-sebelumnya kita baik-baik aja.
^^^
Tok... tok...
"Kenapa Xel? Tumben pagi-pagi banget ke sini." Ujar Gita setelah melihat baju yang Axel pakai dari atas sampai bawah, "kayaknya ada yang mau jalan nih."
Axel hanya tertawa, tak lama kemudian Vreya datang menggunakan dress dengan panjang selutut berwarna peach dan tas kecil selempang yang ia gantungkan di pundaknya.
"Kak gita gak mau ikut?"
"Sebagai kakak ipar yang baik hati dan tidak sombong? kak Gita pengen kamu berduaan aja sama Axel. Tau sendiri, Sam lagi rewel banget akhir-akhir ini."
Vreya kecewa, "yaudah lain kali ya, aku sama Axel pamit dulu ya kak. Bilangin juga ke Bang Geo nanti,"
Gita mengangguk. "Hati-hati ya kalian, Axel jagain Vreya."
"Siap kak!" Jawab Axel yang di susul Vreya.
Sekarang mereka berdua berada di dalam mobil menuju ke suatu tempat.
"Kita mau ke mana?" Tanya Vreya di tengah keheningan mereka berdua.
"Phoenix park, kamu udah pernah denger belom?"
Vreya menggelengkan kepalanya, "katanya ini taman terbesar gitu. Aku cari di google sih review dari orang yang pernah ke sana sih katanya bagus taman nya," tambah Axel sambik fokus menyetir.
"Jaraknya masih lumayan jauh, diliat dari maps juga ada sedikit macet. Kamu tidur dulu aja Vrey, atau mau mampir ke supermarket beli snack?"
Vreya diam sebentar, "aku tidur aja ya, kalau beli snack nanti aku gendut terus kamu ninggalin aku lagi."
Axel tertawa, "ya enggak lah sayang. Yaudah tidur ya nyenyak ya, nanti pas udah sampe aku bangunin kamu."
Satu jam berlalu dan sekarang mereka sudah berada di Phoenix Park, taman nya sangat bagus. Setelah menarik napas di taman ini, seperti ada rasa udara yang berbeda. Sangat jauh dari perkotaan yang rumit.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERDIDO
RomanceAku tidak mau dirimu menghilang terlalu lama atau bahkan menghilang selamanya. Aku tidak tahan ketika kenyataannya harus melihat dirimu yang seharusnya kuat dalam menghadapi permasalahan apapun, kamu harus terlihat lemah terbaring di brankar, mengal...