PERDIDO | 38

66 5 0
                                    

Hari ini adalah hari yang sangat Vreya tunggu-tunggu, hari ini adalah hari dimana ia akan bertemu dengan sahabat lamanya yang bernama Syeila.

Sementara di lain tempat sedang terjadi keributan kecil.

"Astaga kenapa lo baru bilang sekarang? Gue kan belom siap-siap." Ungkap kekesalan seorang perempuan karena temannya yang memberitahu kabar sangat mendadak.

"Ya gue lupa, maaf,"

"Aduh, lo udah gue kasi izin make nama gue buat chatan di line sama dia, ehh lo kok malah jadi pelupa gini sih." Perempuan itu menggaruk kepalanya karena kebingungan harus melakukan apa.

"gue bilang ke dia dah pake alesan apa gitu, udah sana lo cepetan siap-siap."

"Harus rapih banget nih gue, gak bisa asal-asalan mau ketemu temen lama."

Perempuan itu dengan siap ia langsung pergi menuju kamar mandi.

Kurang lebih setelah 40menitan, perempuan itu berangkat dan tak lama kemudian dirinya sampai di rumah teman lamanya.

"Vreya!!"

Sang pemilik rumah itupun sudah siap dengan dress berwarna peach nya, "selamat datang Syeilaa!!" Vreya langsung memeluk Syeila dengan sangat erat, keduanya berpisah tanpa kabar selama bertahun-tahun.

Keduanya sama-sama mengeluarkan air mata, "Vrey, gue kangen banget sama lo, selama disini gue selalu ngelewatin rumah ini dan berharap lo ada di sini, selalu berharap supaya kita main bersama lagi, selalu dengerin cerita bareng."

Vreya memeluk Syeila dengan sangat erat seraya berkata, "maafin gue ya Syel, gua pergi gitu aja tanpa pamit dan lost contact gitu aja tanpa gak ngabarin kalian semuanya, terutama lo dan Yares."

"gue salah, gue nyesel, gue rasanya mau mundurin wakru lagi mau pamit sama kalian buat pergi ke Dublin," Vreya menangis di pundaknya Syeila.

"Udah ya Vrey, gak usah nangis, yang penting lo selamat sampai di sini, dan masih inget sama gue. Udah yuk ke kamar lo aja, gak enak tau kita nangis sambil berdiri kayak gini." Vreya tertawa kecil. Akhirnya mereka berdua naik tangga menuju kamar Vreya.

"ayok kita story time!" ajak Syeila dengan riang.

"kehidupan lo di kampus gimana Syel?" tanya Vreya.

Syeila bercerita kehidupan kampusnya, lalu kisah cintanya dengan salah satu senior yang kandas dan berakhir dengan cincin yang disematkan oleh Yares di jari manis Syeila.

Syeila menunjukkan sesuatu di jari manisnya, "WAH KALIAN TUNANGAN?!" Vreya sangat terkejut. Bagaimana tidak terkejut, mereka sudah bertemu sangat lama tiba-tiba tau kalau Syeila sudah di lamar oleh Yares.

Syeila mengangguk tersipu malu, "selamat ya kalian, jangan lupa undang gue nanti pas mau nikah."

Sekarang gantian Syeila yang nanya kepada Vreya, "lo di sana seru gak Vrey?"

"jadi di sana gue punya temen deket yang dari Indonesia aja, ada beberapa dari luar negeri juga sih, cuma ga deket banget gitu. Namanya Fano, Axel sama Ara, gue satu fakultas sama Axel di fakultas musik, Fano dari fakultas kedokteran dan Ara dari fakultas politik. Gue lupa kenapa kita bisa kenal berdua, pokoknya namti gue jadian Syel sama yang namanya Axel."

Syeila memberikan jeda kepada Vreya, "demi apa lo udah jadian?"

Vreya mengangguk lalu menjawab, "tapi disitu gue masih gayakin sama perasaan gue, mungkin karena Dio kali ya. Masih bimbang gitu deh, sempet juga ada problem karena masalah lain lagi yang bikin kita berdua mutusin buat break sebentar."

"kenapa?"

"Axel dapet temen namanya Melly, dan gelagat Melly aneh banget kayak mau ngerebut Axel gitu dari gue dan katanya Axelnya sempet goyah gitu, tapi dianya tetap milih gue. Lo tau gak siapa Melly itu Syel, setelah lo tau ini lo pasti kaget."

PERDIDOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang