Lika-liku kehidupan Lisaa dengan statusnya sebagai kekasih Mafia.
√S1-S2
‼️ Desclaimer :Cerita ini mengandung bahasa yang tidak baku dan kasar.Beberapa scene mengandung unsur 18+ , tidak disarankan untuk penderita Hemophobia.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . .
-🧸🦋-
Paginya,Lisaa sudah berada di depan rumah kelasihnya sejak 30 menit yang lalu.Yah,hari ini ia memutuskan untuk bertemu dan menjelaskan segalanya pada kekasih tampannya itu.
"Masuk gak yah?"
Entah itu adalah monolgnya yang keberapa kali ia lakukan sejak tadi namun tak pernah terlaksana sama sekali.Bahkan pak Satpam pun heran melihat Lisaa yang hanya mondar-mandir tidak jelas di depan pintu.
Ceklek!
"Eoh?!Lisaa-ah!!"
Pekikan yang bersamaan dengan munculnya seorang wanita dari dalam sana membuat Lisaa terjengit kaget namun secepatnya merubah mimik wajahnya saat tahu siapa yang baru saja membuka pintu.
"Bunda Irene!"
Lisaa tersenyum lalu memeluk dengan erat wanita itu yang tentu saja dibalas dengan hangat olehnya.
Pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh wanita dihadapannya membuat Lisaa terguguh ditempat.Otaknya dengan cepat memproses kata Jengukyang terselip pada kalimat yang keluar dari mulut sang bunda.
"Jenguk?maksudnya apa bun?Kookie sakit?"
Irene menyerngit pelan,"E-eh jadi kamu gak tahu kalau pacar kamu itu ketembak kemarin?"
Dan Lisaa merasakan sengatan luar biasa pada dadanya mendengar kalimat itu.Dan tanpa ia bisa untuk tahan,air mata pada raut wajah cemasnya turun dengan begitu deras hingga membuat Irene kaget.
"Loh-loh?kok nangis sayang?"Tanya Irene,membawa Lisaa pada pelukannya.
"Kookie,he's okay?"
Irene tersenyum pelan mendengar pertanyaan Lisaa,"Bunda gak bisa bilang dia baik-baik aja karena luka nya cukup parah.Tapi,Bunda juga gak bisa bilang kalau dia gak baik-baik aja karena tadi pagi bunda ngeliat dia main game"Ucap Irene pada Lisaa.
"Yuk bunda antar kamu ketemu Jungkook"Ajak Irene,tersenyum dengan tulus pada Lisaa yang dibalas anggukan serta senyum oleh cewek itu.
-🧸-
"Mengapa kalian semua tidak becus?!"
Teriakan yang menggema itu bersautan dengan suara peluru yang terlepas jauh kedepan tanpa memperdulikan apa yang akan menjadi tempat landasannya.