EPILOGUE

589 62 0
                                    

°:。 P A C A R || S 2 。:゚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°:。 P A C A R || S 2 。:゚

.
.
.

"WOY KUTIL!"

Tubuh ramping itu berbalik, " apa sih" ujarnya dengan ketus sembari kembali berjalan menjauhi orang itu.

Puk!

"Tungguin napa sih Lis!"

"Duh Kiming, sanaan dikit ih! nempel banget, lo bau terasi!"

Kim Mingyu, Mahasiswa Fakultas Seni yang setahun belakangan ini menemani/ lebih tepatnya mengganggu hari-hari Lisaa di kampus. Cowo berkulit Tan itu hampir setiap hari mengekori kemanapun Lisa pergi, membuat gadis cantik itu kesal sebab tak leluasa bergerak.

Dan ya, sekarang Lisaa tengah menempuh pendidikan S1 nya di salah satu Universitas terkenal di Jakarta. Dirinya mengambil Jurusan Bisnis, tujuannya tidak ada hanya saat mendaftar perguruan tinggi tahun lalu, gadis itu sama sekali tidak memiliki tujuan. Katanya, cuma ingin menahan masa pengangguran 4 tahun.

" Gue heran deh sama lo, lo tuh anak Seni ngapain berkeliaran di sini "

Yang di tanya hanya mengedikkan bahunya tak peduli, lalu menarik kursi untuk duduk. Lisaa yang melihat itu menahan diri untuk tidak menendang bagian intim Mingyu, benar-benar bocah sialan.

" Eh Lis!"

Lisaa yang tadinya asik bermain Cooking Mama, melirik cowo itu sekilas, " Paan "

Mingyu menarik ponsel milik Lisaa yang tentu saja membuat gadis itu mengeluarkan tatapan tajamnya. Baru saja mulut itu terbuka untuk mengeluarkan sumpah serapah, seketika diurungkan saat cowo di hadapannya itu menyodorkannya sesuatu.

" Ex lo, kan? " Mingyu bertanya dengan ragu sembari memperhatikan mimik wajah Lisaa yang tampak berubah masam.

Anggukan kecil Lisaa berikan pada Mingyu, kepalanya tertunduk menghantam meja cafe dengan sedikit keras hingga membuat beberapa pasang mata menatap kearah mereka.

" Huaaaa kok dia makin ganteng sih anjing! "

Mingyu melotot, memukul kepala Lisaa dengan sedikit keras saat mulut gadis itu berteriak dengan nyaring.

" Aww! Kiming anj, kok lo mukul gue?!"

" Ya lo pikir aja sendiri! Gila kali lu teriak gede gitu, dikira bapak lo yang punya cafe kali "

Lisaa mencebikkan bibirnya lucu, menumpuhkan kepalanya pada lipatan tangannya sembari menatap Mingyu, " Dia keliatan bahagia yah Ming .. " adunya.

Mingyu sebenarnya turut prihatin dengan kondisi temannya itu, namun mengingat bagaimana keduanya berakhir membuat Mingyu jadi ingin mengejeknya.

" Jelas, orang udah ga ada beban. Beda waktu sama lo  dulu, udahlah beban ga tahu diri pula  malah mutusin orang pas lagi jatuh-jatuhnya "

Dan ucapan itu berhasil membuat Lisaa menangis dengan kencang, Mingyu yang menjadi pelaku tertawa dengan keras, sangat amat puas dengan kejahilannya.

PACARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang