M

806 104 11
                                    

°:。 P A C A R || S 2  。:゚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°:。 P A C A R || S 2  。:゚
.
.
.

‼️Blooding + violence .

Bercak darah serta beberapa potongan tubuh manusia menjadi hal pertama yang menyambut kedatangan Jungkook di mansion megah milik keluarganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bercak darah serta beberapa potongan tubuh manusia menjadi hal pertama yang menyambut kedatangan Jungkook di mansion megah milik keluarganya.Helm yang di kenakannya ia lempar begitu saja lalu segera berlari masuk untuk mencari kedua orang tuanya.

Beberapa bodyguard tampak terkejut atas kedatangan Boss muda mereka,lalu setelahnya berlutut penuh sesal atas apa yang telah terjadi.

"Dimana orang tua gua?!"Gertak Jungkook.

Park Minjae,orang kepercayaan nomor 4 milik ayahnya itu berjalan menghampirinya.Pria berpostur tubuh bak pemain tinju itu membungkuk hormat,sebelum mengeluarkan kata pada anak bossnya itu.

"Nyonya Irene sudah kami amankan,saat ini nyonya sedang berada di Amerika dengan pengawasan tim Charlie.Dan untuk Boss besar-"

Minjae tertunduk,tak berani melanjutkan ucapannya.Hal itu membuat Jungkook semakin gusar,dirinya melempas vas bunga yang berada diatas meja yang tepat mengenai kaki milik Minjae hingga membuat telapak kakinya berdarah.

"KENAPA GA ADA YANG MAU NGASIH TAHU GUA?!BOKAP GUA DIMANA BANGSAT!"

Amarah Jungkook meluap,menatap satu persatu bodyguard milik ayahnya yang hanya diam bahkan tak ada satupun yang berani mengangkat wajah mereka untuk menatap Jungkook.

"Maaf Boss,sesaat setelah anda berangkat tiba-tiba saja terjadi penyerangan di mansion dan kantor utama.Hal itu di luar dugaan Boss besar,beliau mengira mereka kini tengah berada di area camping untuk mengawasi kekasih anda,namun ternyata itu hanya tak-tik untuk membuat kita lengah"Minjae angkat bicara,menatap Jungkook yang kini mendengarkan ucapannya dengan tangan yang terkepal sangat erat.

"Sebagian besar anak buah berjaga di area Sentul,kami kekurangan jumlah sebab tim Ramon dan Ventron sedang bertugas di Jepang.Sementara sisanya berjaga di kantor utama.Saat penyerangan,keadaan mansion sangat sepi hanya 20 orang yang berjaga.Kami sudah memanggil tim dari China dan Korea,namun perjalanan mereka terhambat"

PACARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang