Lika-liku kehidupan Lisaa dengan statusnya sebagai kekasih Mafia.
√S1-S2
‼️ Desclaimer :Cerita ini mengandung bahasa yang tidak baku dan kasar.Beberapa scene mengandung unsur 18+ , tidak disarankan untuk penderita Hemophobia.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°:｡ P A C A R || S 2 ｡:ﾟ
. . .
"Jadii lo kapan pen balik idup?"
Plak!
"Sialan,maksud lo sekarang gue mayat?!"
Bambam meringis,memegangi bagian belakang kepalanya yang baru saja di tepuk dengan keras oleh seseorang yang kini menatapnya dengan tajam bahkan urat di dahinya dapat dengan jelas terlihat.
"Anu.. gak gitu anjirt,maksud gue kan sekarang orang-orang taunya lu udah metong.Jadi maksud gue kapan lo bakal go public dan memperlihatkan seluruh dunia kalau lu cuma ngeprank!"Jelas Bambam,memperlihatkan deretan giginya.
Jungkook tampak menimang ucapan temannya itu,sejujurnya apa yang dikatakan manusia itu ada benarnya juga.Sampai kapan ia akan bersembunyi seperti ini,bukan?
"Jangan kelamaan mikir kook,Lisaa kangen ma lu.Hampir gila tuh bocah,setiap gue ke rumah dia selalu meluk gue,ngira gue itu lo.Walaupun nyebelin,gue gak tega liat sepupu gue kek gitu"Ucap Jaehyun,ia menepuk bahu Jungkook.
Jungkook mengangguk pelan,"gue tau,gue selalu ada di sekitar kalian"Ucapnya yang mampu membuat ketiganya cukup terkejut.
"Anjir anjir,beneran kek setan lo gentayangan!"Celutuk Bambam.
"BWAHAHAHAHA BENER ASU!"Tawa Jaehyun yang 11/12 kek bapack-bapack,disusul Eunwoo.
Jungkook mendelelik,menatap kesal kearah tiga curut itu.Namun sebenarnya Jungkook senang karena ia dapat bertemu dan menukar canda tawa bersama ketiga temannya ini.
//ε//
"LISAAAAAA!!!!!!"
Lisaa terjengit,suara mamanya benar-benar sangat nyaring hingga bahkan rumahnya terasa seperti bergoyang.
Gadis itu segera turun menuju tempat sang Mama memanggil.
"Yaampun ma,kalau manggil teh biasa aja gak usah ngegas gitu.Gak kasian sama jantung anaknya?"Gemas Lisaa,mencubit pipi Mamanya.
Sang Mama hanya memutar bola matanya kesal.Lalu berjalan menjauh untuk mengambil selembar uang berwarna merah kemudian menyerahkannya pada Lisaa yang membuat gadis itu menyerngit tak paham.
"Tolong beliin mama Gula sama minyak di minimarket depan yah,sisanya jangan di belanjain!"
Lisaa cemberut,"Isss mama pelit banget sih,goceng yah ma mau beli ice krimm,ya ya yaaaa"Mohon Lisaa.
