N

869 84 4
                                    

°:。 P A C A R || S 2  。:゚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°:。 P A C A R || S 2  。:゚
.
.
.

"Kenapa sih?alay banget dah udah kayak intel gadungan aja lo pada"

Omelan yang keluar dari mulut Jennie menjadi hal yang pertama kali terdengar sesaat setelah mereka berada di dalam tenda.Raut wajah gadis itu tampak kesal.

"Nih anak ngerocos mulu kayak emak-emak,diam dulu napa lu"Balas Bambam pada Jennie yang melotot tajam kearahnya.

"Lo-"

"Please,lo berdua jangan brantem dulu.Ini lagi ada masalah yang genting banget"

Jennie yang berniat membalas ucapan Bambam,mengurungkan niatnya begitu mendengar ucapan yang sangat serius dari Rose.Gadis itu kini diam dan menatap penuh pada sahabatnya.

"Emangnya ada apaan sih?kenapa kalian keliatan tegang gitu?"

Pertanyaan Lisaa membuat Bambam,Jaehyun,dan Rose saling melempar pandang,seolah berunding untuk siapa yang akan mulai untuk bercerita.

Jaehyun menghela nafas pelan,"Gini,sebelum gua selesai cerita lo berdua ga boleh nyela dengan cara apapapun,ngerti?"Anggukan diberikan oleh Jennie dan Lisaa sebagai jawaban.

"Sebenarnya sebelum kita ke sini, keluarga Jeon lagi ga baik-baik aja.Lo,Lis-"Jaehyun menunjuk Lisaa yang kebingungan,"Lo sebenarnya lagi diincar sama musuh keluarga cowok lo.Alasannya,karena selain Tante Irene,lo adalah orang yang paling berharga buat dia,makanya mereka jadiin lo pancingan".

Mendengar itu,Lisaa tak bereaksi banyak.Dirinya hanya mengangguk paham,karena sejak awal Ia berpacaran dengan Jungkook,baik kekasihnya sendiri maupun orang tua cowok itu telah memberitahunya tentang dunia apa yang baru saja dirinya masuki.

"Sekarang,Jungkook balik karena gua yakin Om dan Tante lagi ga baik-baik aja disana.Gua bisa bilang gini,karena gua paham dengan tatapan dia yang natap gua kayak anak ilang ga makan 2 hari-AKH!"

"Yang bener kalau cerita anjeng!"Protes Jennie,diangguki Lisaa yang kesal kekasihnya disebut seperti itu oleh makhluk setengah Jin tomang itu.

Jaehyun meringis pelan,bergerutu mengumpati Jennie yang telah memukul kepalanya dengan keras.

"Iye iye maap dah.Noh Bam,giliran lo ceritain noh tentang si Yeri"Tunjuk Jaehyun pada Bambam.

Lisaa merengut pelan mendengarnya,"Yeri,kenapa?"

"Tadi,pass Jungkook ngasih gua amanah buat meriksa keadaan sekitar terutama deket tenda lo,gua ga sengaja liat tuh anak lagi nelfon gitu tapi diam-diam kayak takut ketahuan.Dan lagi,Eunwoo juga aneh.Dia waktu itu izin mau ngedate sama Kayoung,tapi pass gua nanya ke cewenya,ternyata tuh orang juga lagi nyariin.Nomornya juga ga aktif,sampai sekarang.Gua curiganya,tikus yang selama ini ngintai kita ternyata sedekat ini.As you know guys,Eunwoo gabung sama Jungkook juga ga lama-lama amat,ga selama Jaehyun".

"Oke-oke,buat yang diceritain Bambam sama Jaehyun gua udah paham.Lo,Rose?gosip lo apaan?tapi udah ketebak sih,pasti Jisoo kan?"

"Hah?!kok tahu?"Tanya Rose,kaget.

Jennie tersenyum jahil,"Ya tahu,soalnya dia ga ada disini.Dan biasanya,yang ga ada tuh digosipin"Jawab Jennie santai.

Rose nyengir lucu,"Hehehe iya sih.Tapi ini bukan sembarangan gosip,ini sumpah penting banget dan menurut gua bisa jadi kunci dari masalah Yeri-Eunwoo yang masih belum jelas".

"Maksudnya,Jisoo ikut andil dalam hal ini?"

Rose mengangguki ucapan Jennie,"Iya,walaupun belum yakin banget.Tapi waktu itu,gua keluar buat ngambil sesuatu di bus yang ketinggalan.Terus,pass gua balik,gua ga sengaja liat Jisoo lagi ngobrol sama cowok yang bentuk tubuhnya ga asing,kalau ga salah ingat dia pake jaket soft blue.Dan gua denger jelas banget,mereka nyebut nama Jeon Jungkook dan tempat gitu kalau ga salah namanya Vantegus?vantergas?Veteran?tau ah pokoknya gitu"Jelas Rose.

"Bentar,lo tadi bilang cowok yang sama Jisoo pake jaket soft blue?"

Rose mengangguki pertanyaan Bambam.

"Kenapa Bam?"

"Gak salah lagi,itu jaket yang di pake Eunwoo waktu ninggalin tenda".

"BENERAN?! PANTES KAYAK GA ASING!"Ujar Rose.

Semuanya terdiam.Berpikir keras tentang petunjuk yang baru saja mereka dapatkan.Namun selang beberapa menit,pintu tenda terbuka dan menampilkan gadis cantik yang tersenyum kearah mereka.

"Haii!"

"Jisoo?!"

"Kok kaget?harusnya gua dong yang kaget,kok kalian cepet banget sadar?"Ujarnya sembari tersenyum.

۝۝۝

Disisi bumi lainnya,Jungkook tengah duduk sembari menatap penuh tampa ekspresi kepada sang Ayah yang tengah tersenyum kepada bawahannya,sebab orang kepercayaannya itu tak henti-hentinya meminta maaf atas kesalahan yang sebenarnya bukan sepenuhnya salah mereka.

"Sudah,ini bukan salah kalian.Namun analisaku lah yang salah,jadi-"

"Maaf memotong ucapan Ayah,tapi mereka juga salah bahkan sangat salah karena lengah dan tidak bisa menjaga Ayah dengan baik!"Jungkook,memotong ucapan sang Ayah sembari menatap tajam kepada orang kepercayaan Ayahnya itu.

Apa yang dikatakan Jungkook membuat keempat orang yang bahkan tak dapat dikatakan baik-baik saja dengan luka dihampir seluruh tubuhnya itu,semakin menunduk dalam dan merasa bersalah.

"Kami mengakuinya Tuan Muda,oleh karena itu kami meminta maaf dan bersedia menerima sanksi apapun termasuk nyawa kami sendiri"Ucap salah satu dari mereka,Kim Woonu dengan tegas.

Gelengan di berikan Suho,"Tidak ada sanksi apapun.Kumpul semua yang terluka,termasuk kalian dan segera obati.Setelahnya baru berikan laporan".

Tanpa menyela apapun,keempat pria bertubuh kekar itu mengangguk hormat lalu pamit untuk keluar dari ruangan itu,meninggalkan Boss mereka.

"Jungkook,jangan terlalu keras terhadap mereka.Bagaimanapun,karena kerja keras mereka lah ibu mu masih sempat kami amankan"Tutur Suho pada Jungkook yang diam tak menjawab.

"Jeon Jungkook?"

Jungkook berdecih pelan,"Ayah tidak mengerti atau pura-pura tidak mengerti?Apakah saya harus mengatakannya berulang kali kalau Anda juga berharga bagi saya?!.Aku tidak suka melihat Ayah seperti ini,dipasangi selang-selang sialan dan cairan yang entah apa isinya!"Marah,Jungkook meluapkan emosinya.

Bukannya marah,Suho justru tertawa pelan mendengar ocehan sang anak.Pria berumur itu perlahan mendudukkan dirinya lalu menepuk bahu anak semata wayangnya itu.

"Ayah senang melihatmu khawatir seperti itu.Tapi,lain kali tidak usah membuka mulut sebesar itu,ruangan ini bisa tenggelam karena air liurmu,nak"

Ucapan sang ayah membuat Jungkook diam,malu.Dan hal itu semakin membuat Suho tertawa,apalagi wajah Jungkook benar-benar memerah.

"Ayah,diam!"




































TBC

PACARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang