My Beautiful Kowad

676 89 4
                                    

Selamat malam 😊
Up ibu kowad cantik
.
Semoga suka
.
Jangan lupa Votement'a
Happy reading 😘
.
.
.
.

Abella Dwi Dharma

Aku melambaikan tangan dan terus menatap mobil yang bergerak semakin menjauh dariku, mobil pria yang baru saja mengajakku dinner, mobil pria yang hanya bisa aku cinta tanpa bisa memilikinya, pak Reno Surya Pranoto.

Pria yang sudah membuatku jatuh bangun mengejar cintanya, tapi tetap saja tak bisa aku raih.

Prok prok prok

Aku menoleh, menatap tajam pada orang yang bertepuk tangan padaku.

"Bahagia nona?" Tanya Edo, ya pria yang tepuk tangan padaku itu Edo, pria yang dipilih papa untuk menjadi pendamping hidupku. Pria yang tak pernah aku harapkan untuk hadir dalam hidupku, pria yang sudah membuat hidupku kacau.

Aku menatap tajam Edo, melipat kedua tanganku di depan dada,"Tentu." Jawabku dengan tersenyum, senyum yang sengaja untuk mengejek Edo.

"Ini terakhir kali aku lihat kamu jalan dengan pria itu Abell, besok - besok jangan sampai aku melihatnya." Kata Edo menatapku tajam, tapi sayangnya aku tak takut dengan tatapannya yang  penuh amarah.

"Lu nggak bisa atur hidup gue do, selama belum menikah gue masih bebas jalan dengan siapapun, seperti lu yang bebas jalan dengan wanita manapun."

Aku bicara apa adanya, karena Edo memang bukanlah pria baik - baik seperti yang papa katakan. Dia iblis berkedok manusia, bukan hanya suka bergonta - ganti teman di ranjang, dia juga penuh dengan kejahatan yang dia sembunyikan.

Aku sudah berulang kali menjelaskannya pada papa, hingga aku memberikan buktinya juga. Tapi entahlah, aku tak tahu apa alasan papa tetap kekeh memangsakan aku pada pria di depanku ini. Semakin aku menolak keras pada papa, semakin gencar juga papa mendekatkan aku dengan pria pilihan papa ini.

Jika saja di saat terakhir mama tidak memohon padaku, agar aku menurut pada papa dan tidak menentang setiap perkataan papa, sudah pasti aku akan pergi jauh dari papa, toh aku sudah dewasa dan aku sudah punya penghasilan sendiri. Aku terikat janji dan permintaan terakhir mama yang mau tak mau harus aku turuti, karena aku tak mau wanita yang sangat aku cinta dan sayangi sedih, aku ingin mama selalu bahagia di atas sana.

"Aku terpaksa, karena kamu setiap aku ajak jalan selalu menolak."

Aku berdecih mendengar jawaban Edo, tanganku ini rasanya sudah gatal ingin menonjok wajahnya yang menjijkan.

Apa dia bilang? Terpaksa? Benar - benar menjijikan, keterpaksaan macam apa yang setiap malam selalu membawa callgirl ke rumahya, itu bukan terpaksa tapi memang sudah menjadi tabiatnya.

Dia pikir aku ini sama seperti wanita yang selalu di ajaknya di atas ranjang, mau memberikan semuanya hanya demi uang. Jangan bermimpi, aku sengaja mengulur pernikahan karena aku masih mengumpulkan bukti kejahatannya, yang aku yakini tak akan lolos dari jerat hukum. Tapi sayangnya sangat sulit, karena sudah dua tahun belum juga aku dapatkan.

Aku menatapnya tajam, "Jangan samakan gue dengan wanita - wanita lu, yang mau dan bisa kapan saja lu ajak jalan atau bahkan ke atas ranjang, gue wanita baik - baik dan gue wanita sibuk!" Kataku, sambil menekan setiap kata yang aku ucapkan.

"Abell, kamu tahu aku hanya mencintaimu, meskipun aku jalan dengan wanita lain tapi hati dan cintaku tetap untuk kamu." Katanya lagi, kali ini tangannya akan meraih tanganku namun segera aku tepis.

Abella My Beautiful Dokmil Kowad (E-book Tersedia Di Playstrore)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang