Siapa?

480 80 2
                                    

Selamat malam 😊
.
Up dr. Reno lagi ya 😊
.
Semoga suka
.
Jangan lupa Votement'a
Agar author tahu kalian semua suka ceritanya atau nggak
Nggak sulit kok cuman tekan ☆ doang
Kalau sudi comment  juga boleh, biar author makin semangat 😊
.
Happy reading 😘
.
.
.
.

Kembali pada rutinitas seperti biasa, di sibukkan dengan jadwal operasi dan juga konsul para pasien, aku memang sengaja menyibukkan diri, tak lagi tertarik dengan urusan percintaan, jika memang aku ditakdirkan untuk bisa mencintai dan di cintai, aku yakin pasti ada jalannya, biarkan untuk saat ini aku sibuk dengan pekerjaanku, karena sejujurnya Abell masih saja belum bisa aku lupakan, semakin aku berusaha melupakan, semakin kuat rasa ini untuknya.

Tak terasa, sudah satu tahun lebih sejak pertemuan di pernikahannya itu, hingga saat ini aku tak lagi bertemu dengan Abell, aku tidak tahu dimana dia tinggal, hatiku ingin mencari keberadaanya untuk menjawab rasa penasaranku kenapa dia hanya duduk di pelaminan, tapi logika menolaknya dengan tegas, jangan sampai kehadiranku membuat rumah tangga mereka hancur, aku memang menginginkan Abella, tapi aku juga masih waras untuk tidak menghancurkan rumah tangga mereka.

Tok tok tok

"Masuk!"

Ceklek

"Hallooo Appa."

"Hallo juga jagoan Appa." Aku segera berdiri, menyambut jagoan kecilku yang berlari menghampiriku, mengangkat tubuh kecilnya dan menggendongnya.

"Appa sibuk leja?"

"Kerja Al, bukan leja." Jawabku dan seperti biasa Al nyengir, menunjukkan deretan giginya, mbuatku gemas, "Nggak sayang, kenapa? Al mau main sama Appa?"

Alvand langsung mengangguk dengan antusias, ya jagoan kecil yang baru saja memasuki ruanganku Alvand, amanah Almarhum Gavin yang harus aku jaga juga selain sang mommy, meski sudah ada Dhika, tetap saja aku merasa ini juga tanggung jawabku.

"Mau main kemana?"

"Beach ?"

"Beach? Oke, Al duduk dulu, Appa bereskan berkas - berkas dulu ya, tunggu sebentar." Kataku dan Alvand mengangguk, menuruti ucapanku, aku segera membereskan dokumen yang baru saja aku pelajari.

Ceklek

"Ya ampun Alvand, mommy sudah jantungan cari - cari kamu nak, ayah kamu sampai ninggalin rapat ikut cari kamu, nggak tahunya di sini, nakal kamu ya bikin mommy khawatir."

"Appa!" Teriak Alvand, mengangkat kedua tangannya, memintaku untuk menggendongnya, aku dengan cepat menggendongnya.

"Turun sini, jangan berlindung sama Appa, mommy cubit ya."

"No mommy, Appa Help me." Teriak Alvand, memeluk tubuhku dengan eratnya.

"Sudah Za, lagipula Al nggak hilang 'kan." Kataku.

"Kalau benaran hilang gimana?"

"Ya kita cari."

"Kak Reno! Asal saja kalau bicara, Al hilang bisa habis aku sama ayahnya."

"Ya makanya jaga dengan baik, di sayang, jangan marah - marah mulu, jadi Al nggak kabur lah."

"Kak Reno!"

"Mom."

Kami semua menatap pintu, di sana pawang Forza sudah berdiri menatap kami, membuat Forza yang tadi garang seperti macan betina, kini langsung seperti kucing, berjalan mendekati suaminya.

Abella My Beautiful Dokmil Kowad (E-book Tersedia Di Playstrore)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang