Pelabuhan

558 83 2
                                    

Selamat sore😊
.
Up kowad cantik
.
Semoga suka
.
Jangan lupa Votement'a
Agar author tahu kalian semua suka ceritanya atau nggak
Nggak sulit kok cuman tekan ☆ doang
Kalau sudi comment  juga boleh, biar author makin semangat 😊
.
Happy reading 😘
.
.
.
.

"dokter Abella."

"Siap, dok." Aku menoleh pada dr. Ari yang memanggilku.

"Hari ini ikut saya ke pelabuhan, bersama tiga anggota lainnya untuk pengambilan sampel darah pegawai pelabuhan." Kata dr. Ari memberi perintah.

"Siap." Jawabku singkat, aku malas berbasa - basi dengannya, cukup dengan kata siap saja agar semua cepat beres, tanpa harus memperpanjang apapun, dr. Ari menatapku beberapa saat dan pergi begitu saja tanpa berkata apapun padaku.

Biarlah, lebih baik seperti itu saja, tak banyak bicara, aku lebih suka dr. Ari seperti itu, dari pada banyak bicara yang ujungnya bikin emosiku naik ke level tertinggi.

Aku membantu sertu Ayu dan serma Agung, keduanya perawat, mereka sedang mempersiapkan perlengkapan yang akan kami bawa ke pelabuhan, di sini tak ada istilah pangkat lebih tinggi tinggal ongkang -ongkang kaki atau tinggal tunjuk, semua pasti beres, di sini kami semua sama, mempunyai tugas dan tanggung jawab masing - masing sesuai porsinya.

"Dok."

"Ya."

"Nggak papa nih dokter pergi sama dokter Ari?" Tanya sertu Ayu, sepertinya bukan rahasia lagi, jika aku selalu saja di tindas dr. Ari, bukan hanya mereka, tapi aku pun bertanya - tanya, kenapa dr. Ari membenciku, karena aku sudah berusaha untuk mengingat kesalahan apa yang sudah aku buat, tapi nyatanya aku tak ingat apa - apa, aku mengenal dr. Ari juga saat akan berangkat satgas ke sini.

Aku tersenyum, "Santai saja, I'm fine sertu Ayu."

"Syukurlah." Jawab sertu Ayu tersenyum.

"Apa sudah selesai?" Tegur seseorang di belakangku, tanpa melihatpun aku sudah tahu siapa dia, tapi tetap saja dengan malas aku membalikkan badanku untuk menatap pemilik suara yang sudah menegur kami.

"Siap, sebentar lagi dok." Jawabku, dr. Ari hanya mengangguk dan pergi tanpa mengucapkan apapun.

"Ayo, segera selesaikan, jangan sampai dr. Ari balik lagi dan kita kena semprot." Kataku yang langsung di angguki dan di laksanakan sertu Ayu dan serma Agung.

"Alhamdulillah, selesai dok, saya panggil dokter Ari ya." Kata sertu Ayu, aku hanya mengangguk saja, lagi pula aku malas jika harus memaggilnya, biar sertu Ayu saja, toh dr. Ari jika bersama sertu Ayu selalu manis, berbeda denganku.

Drrrttt drrrttt

Ponselku bergetar, aku segera membukanya, aku tersenyum saat melihat siapa yang sudah mengirimiku pesan.

Pak Pacar

Hallo pacar cantiknya Reno, apa kabar?
Kenapa tak memberi kabar?
Pacar tampanmu ini sangat merindukanmu nona Abella, kamu tahu rindu 'kan?
Sedang apa sekarang?
Balas ya jika ada waktu
Jangan lupa shalat, jangan lupa makan, jangan lupa jaga kesehatan dan jangan lupa untuk terus memikirkan pacar tampanmu ini
Love you and miss you Bellaaaa

Aku tersenyum membaca pesan dari pak pacar, pacarku tiada hari tanpa mengirimiku pesan, aku di sini kadang sampai lupa karena banyaknya kegiatan yang berimbas pada tubuhku yang lelah, asal sudah bau bantal langsung pulas. Sepertinya aku harus membalas pesannya, sudah dua hari aku mengabaikannya, biar pak pacarku bahagia, meski aku tak bisa melihatnya, aku yakin jika pak pacar pasti bahagia mendapat pesan balasan dariku.

Abella My Beautiful Dokmil Kowad (E-book Tersedia Di Playstrore)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang