Sunat

472 83 4
                                    

Selamat malam 😊
.
Up  dr. Reno
.
Semoga suka
.
Jangan lupa Votement'a
Agar author tahu kalian semua suka ceritanya atau nggak
Nggak sulit kok cuman tekan ☆ doang
Kalau sudi comment  juga boleh, biar author makin semangat 😊
.
Happy reading 😘
.
.
.
.

Reno Surya Pranoto POV

Jadwal hari ini lumayan padat, selesai sholat subuh langsung berangkat ke rumah sakit karena ada jadwal operasi, seperti inilah hari - hariku sejak di tinggal wanita yang aku cinta, rasa kecewaku hingga detik ini belum juga hilang, meski kata ikhlas sudah sering aku ucapkan, tapi entahlah, dia tak juga bisa aku lupakan.

Bukannya aku tidak berusaha, jelas sekuat mungkin aku berusaha melupakan dia yang sudah bahagia bersama pilihannya, aku pun sudah berusaha mencari kebahagiaanku sendiri, tapi kenyataannya aku tidak bisa, hidupku seakan terikat dengan kubangan kenangan bersamanya.

Mamah dan Eyang putri pun tak kalah berlomba - lomba mengenalkanku dengan relasi ataupun putri dari sahabat - sahabat beliau, sayangnya tak ada satupun yang bisa mengalihkanku dari wanita yang sudah bertahun - tahun menghuni hatiku. Secinta inikah aku padanya, bahkan saat dia sudah dengan tega menyakitiku, menghianati cinta yang sudah aku beri untuknya, tapi kenyataannya sejahat apapun dia tetaplah masih menjadi penghuni hatiku, masih terus saja memenuhi pikiranku.

Pertemuan tak sengaja saat di taman tiga hari yang lalu, jelas - jelas makin menambah rasa sayang dalam diriku untuknya, ya aku makin sayang, melihat keadaannya sekarang membuatku ingin selalu ada di sampingnya, mengurus semua kebutuhannya, tapi lagi - lagi aku di sadarkan dengan sebuah kenyataan jika dia sudah ada yang memiliki.

Kedatangan dr. Ari untuk menjemputnya membuatku kecewa untuk ke sekian kalinya, tapi kecewa yang aku rasakan kali ini sangatlah berbeda, bayang wajahnya dan juga tatapan matanya yang seakan memintaku untuk tetap bersamanya, sukses menggoyahkanku.

Bukan aku terlalu percaya diri, aku yakin dan aku bisa merasakan jika masih ada cinta di matanya untuk diriku, matanya seakan menjelaskan sebuah kerinduan, sama seperti yang aku rasakan, rindu yang harusnya tak layak hadir kembali, karena pastinya akan ada hati yang tersakiti jika benar rindu itu ada, biarkan aku saja yang merasakan sakit.

Drrrttt

Ponselku bergetar, aku segera mengambilnya dari saku snelli, menyalakan layar, di sana ada panggilan tak terjawab dari mamah, Forza dan nomor baru, juga ada pesan dari nomor baru itu.

081xxxxx

Pagi dr. Reno, saya dr. Ari, bisakah siang ini kita bertemu?
Ada hal penting yang ingin saya bicarakan.
Maaf saya sudah lancang meminta nomor anda pada dr. Dhika yang tak sengaja bertemu di lobby RS.

Terima kasih

dr. Ari, apa ini dr. Ari suami Abella? Ada apa, kenapa dia ingin bertemu denganku, apa karena pertemuan di taman saat itu membuat mereka bertengkar karena salah paham? Jika iya, aku benar - benar merasa bersalah karena tak bisa menahan diri untuk tidak mendekati Abella, aku sudah menyebabkan masalah dalam rumah tangga mereka, aku harus menjelaskan semuanya pada dr. Ari, aku memang masih berharap bisa bersama Abella, tapi tidak dengan merusak rumah tangganya.

Me

Siang, maaf baru sempat balas pesan anda, bagaimana kalau sore jam 16.00 WIB di cafe D'Ar, maaf siang ini masih ada jadwal 1 Op lagi

Abella My Beautiful Dokmil Kowad (E-book Tersedia Di Playstrore)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang