Masih sama

1K 106 4
                                    

Selamat malam 😊
.
Up Abella
Semoga suka
Jangan lupa Votement'a
Happy reading 😘
.
.
.
.

Aku Abella Dwi Dharma, dokter militer yang saat ini bertugas di Yonkes Jakarta. Setelah menyelesaikan kuliah kedokteranku, aku memang mendaftarkan diri menjadi prajurit karier khusus tenaga kesehatan.

Bukan tanpa alasan aku mendaftar menjadi dokter militer, selain memang impianku sejak kecil ingin menjadi melati pagar bangsa, tapi juga sebagai usahaku untuk menjauhi semuanya, terutama pria yang sudah membuatku merasakan cinta dan rasa sakit karena penolakan secara bersamaan.

Hari ini aku ditugaskan untuk mengikuti donor darah dan pemeriksaan gratis di Monas, bekerja sama dengan RS ABDI, tentu aku tidak lupa siapa pemilik RS itu, siapa lagi jika bukan suami dari sahabatku, Forza.

Betapa beruntungnya dia, dulu hidup penuh air mata dan kesedihan, sekarang bisa hidup bahagia bersama pria yang sangat mencintainya, pria yang mencintainya dalam diam bertahun - tahun hingga takdir menyatukan mereka berdua.

Selesai mengikuti Donor darah dan pemeriksaan gratis, aku kembali ke Yonkes Kostrad, sampai diruang kerja aku langsung duduk di kursi kebesaranku, aku masih memikirkan kejadian hari ini.

Setelah 5 tahun tak berjumpa dengannya, akhirnya hari ini aku kembali bertemu, pria tampan yang dulu menarik perhatianku, walau terkenal playboy tapi aku justru menyukainya.

Dosen tampanku yang selalu cuek, saat aku mendekatinya, padahal dengan wanita lainnya dia selalu menggoda lebih dulu, tapi jika denganku malah kebalikannya, membuatku bertanya pada diriku sendiri apa aku tak terlihat menarik dimatanya?

Jantungku masih tetap sama, berdetak cepat saat di dekatnya, rasa yang aku miliki tak berubah malah makin bertambah, padahal selama 5 tahun ini aku berusaha untuk melupakannya, karena aku sadar diri tak akan mungkin bisa bersamanya, cintaku jelas bertepuk sebelah tangan.

Berbeda dengan dua sahabatku, Forza yang sangat di cintai dua pria hebat pak Gavin dan pak Dhika, juga Nadia yang hidup bahagia dengan pak Dimas meskipun pernikahan mereka dilandasi perjodohan tapi akhirnya mereka saling mencintai.

Aku tersenyum getir dengan nasib percintaanku yang berbeda dari dua sahabatku itu, membuatku perlahan pergi menjauh juga dari mereka dengan alasan sibuk sama tugasku, padahal aku memang sengaja menjauhi semuanya agar aku bisa melupakan pria itu.

Semakin aku berusaha melupakan, semakin besar pula rasa ini untuknya, membuatku makin frustasi dibuatnya.

Pagi tadi untuk pertama kali aku melihatnya tersenyum dengan manisnya padaku, tatapan matanya juga sangat berbeda tak seperti 5 tahun yang lalu, bahkan dia juga mengajakku untuk makan malam. Banyak sekali perubahan pada dirinya setelah 5 tahun tak berjumpa.

Antara bahagia dan sedih yang aku rasakan saat ini, karena bisa berjumpa lagi dengannya. Bahagia bisa melihat pria yang aku cintai hingga detik ini, sedih karena aku gagal move on, karena rasa cintaku justru makin bertambah untuknya, haruskah aku bersiap kembali patah hati untuk kesekian kalinya.

Bagaimana aku bisa melupakannya, jika sikapnya tadi sangat manis, berbeda dengan 5 tahun lalu yang dingin dan tak bisa ku sentuh.

"Yang habis ke Monas, datang - datang ngelamun terus." Sapa seseorang yang membuyarkan lamunanku, aku menatap pintu yang ternyata ada Lettu Atikah, aku tersenyum padanya.

"Siapa yang ngelamun sih, masuk kenapa di pintu saja, nanti ada yang mau melamar malah balik lagi." Kataku sambil terkekeh.

"Masih saja percaya mitos gituan, kenapa lagi ada masalah?" Tanya Lettu Atikah yang saat ini duduk di depanku.

Abella My Beautiful Dokmil Kowad (E-book Tersedia Di Playstrore)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang