Dia

2.7K 136 5
                                    

Selamat malam 😊
.

Abella sudah hadir 🥰

.
Semoga suka
.
Jangan lupa Votement'a
Happy reading 😘
.
.
.
.

Aku Reno Surya Pranoto, berprofesi sebagai dokter juga Dosen di Fakuktas Kedokteran Universitas ternama Jakarta yang di pimpin sahabatku Dhika.

Hari Minggu ini, bertepatan dengan car free day, aku mewakili Rumah Sakit yang bekerja sama dengan Yonkes Kostrad, mengadakan donor darah dan pemeriksaan kesehatan gratis yang di adakan di Monas.

Sudah menjadi kegiatan rutin Rumah Sakit, sejak kepemimpinan jatuh ke tangan Dhika, banyak program yang Dhika buat salah satunya, memberikan pelayanan kesehatan gratis bahkan sampai luar Jawa, aku saat ini sudah pindah kerja di RS ABDI yang Dhika pimpin bersama Dimas juga tentunya.

Masih ingatkan kalian kalau aku memiliki tiga sahabat, Gavin, Dhika dan Dimas, tapi saat ini tinggal dua karena Gavin sudah meninggalkan kami semua untuk selamanya, kisah cinta antara Gavin, Forza dan Dhika yang mengharu biru ada di Love Forza.

Jam 6 pagi aku sudah sampai di Monas, hari ini aku memakai celana chino berwarna Grey, kaos polo berwarna putih yang tertutupi snelli dan juga sneakers warna putih, tak ketinggalan kaca mata hitam yang bertengger di hidung, membuatku makin percaya diri dan pastinya terlihat tampan.

Aku berjalan menuju tenda, tempat di adakannya donor darah dan juga pemeriksaan kesehatan gratis, sepanjang jalan aku merasa setiap betina yang melihatku langsung menatapku dengan kagum, bukannya aku sok percaya diri tapi memang hal ini sudah sering aku rasakan, setiap kali berada di tempat keramaian, aku selalu menjadi pusat perhatian karena ketampananku.

Aku sampai di tenda dan langsung menyapa Letkol Mirza dan juga beberapa rekan medis yang sudah datang.

"Target bisa berapa kantong dok." Tanya Letkol  Mirza.

"200 mudah - mudahan bisa terpenuhi Ndan, masa ribuan orang di sini 200 saja nggak dapat."

"Semoga saja, syukur bisa lebih." Katanya dan aku mengangguk.

"Lettu Bella." Letkol Mirza melambaikan tangan pada seseorang di belakangku, aku pun menoleh ke belakang.

Deg

Langkahnya terhenti dan tatapan kami saling bertemu.

Dia, gadis yang selama ini aku cari keberadaannya, gadis yang 5 tahun lalu suka sekali menggodaku tapi tak pernah aku tanggapi, sebab Gavin melarangku untuk bermain -main dengannya karena dia sahabat Forza, aku sebenarnya sudah jatuh dengan pesonanya setiap dia menggodaku. Tapi masih ada keraguan dan saat aku sudah yakin dengan perasaanku, dia justru menghilang dan info yang aku dapat dari Forza, dia sedang menjalani pendidikan Perwira Prajurit Karier Susgakes.

Tak terasa sudah 5 tahun aku tak melihatnya, sekarang dia makin cantik dan terlihat dewasa dengan seragam lorengnya yang berbalut snelli, rambut pendeknya membuat dia makin cantik khas prajurit.

"dokter Reno perkenalkan ini Lettu Abella baru pindah dari Surabaya, Lettu Abella ini dokter Reno perwakilan dari RS ABDI." Kata Letkol Mirza memperkenalkan kami.

Aku tersenyum dan mengulurkan tanganku padanya, "Apa kabar Abell." Sapaku.

Dia menyambut uluran tanganku namun sangat terlihat jika dia gugup, "Baik dok." Jawabnya tersenyum.

"Loh, sudah saling kenal ya?"

"Siap, sudah beliau dosen saya." Jawabnya tegas, aku makin kagum dengannya.

Abella My Beautiful Dokmil Kowad (E-book Tersedia Di Playstrore)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang