cr. pinterest
------------------------Jeno diabaikan. sudah berkali-kali ia mencoba mendatangi rumah renjun. pagi, siang hingga malam, selalu saja ada alasan.
mulai dari dia tiba-tiba pulang lebih dulu, tidak mengabari jeno dengan alasan ponselnya rusak, dan sekarang ibu renjun berkata bahwa renjun sudah tertidur. bahkan ini baru pukul tujuh malam.
jeno masih punya akal sehat untuk tidak menuduh wanita tua itu berbohong padanya. keanehan ini sudah ia rasakan sejak renjun ingin mengembalikan barang pemberiannya.
jeno menarik napas berat. jika seperti ini terus dia akan hilang akal dan berakhir menyakiti renjun. tapi terkadang renjun harus diberi pelajaran agar tidak berani menjauhinya.
jeno, bisa melakukan apapun untuk hal yang dia inginkan.
jeno mengambil ponsel yang berada di saku celananya, menelfon seseorang, "ayah, aku butuh bantuanmu." setelahnya mematikan panggilan sepihak.
'renjun, sedang ingin bermain petak umpet, ya?' terkekeh pelan, melihat jendela kamar yang masih menyala.
👥👥👥👥
"aku ingin ibunya pindah ke perusahaan kita, ayah." jeno duduk disofa panjang kulit berwarna coklat. menyilangkan kaki dengan bersandar sambil memperhatikan minuman yang ia pegang.
"beri aku alasan, biar aku pikirkan." ayahnya ingin sebuah alasan yang jelas, agar ia mengetahui apa yang anaknya inginkan.
"aku menginginkan anaknya." jeno melirik ayahnya yang menaikan alis itu. tersenyum miring.
"renjun? itu mudah. ayah juga menyukainya, ingin berbagi?" kata-kata asal selalu keluar dari mulut mereka, seakan tidak ada batasan.
"aku mungkin akan membiarkan ayah memakainya sekali-" omongan jeno terjeda sesaat, "tentu jika aku mati."
"baiklah. ayah akan menghubungi perusahaan tempat ibunya renjun bekerja. beri ayah waktu sehari."
"terlalu lama, payah. aku ingin lebih cepat. setelahnya, minta ibu renjun untuk pergi keluar kota sendirian."
"hei, kamu punya kekasih. lupa?"
"aku tidak memerlukannya, percepat saja bisnisnya agar aku bisa membatalkan pernikahannya. atau... aku bisa membunuhnya jika ayah terlambat. mau taruhan?" senyuman kecil disertai perubahan raut wajah jeno tampilkan.
"bunuh saja. ayah tidak masalah, lagi pula anak itu terlalu banyak mengadu pada ayahnya. menyusahkan." gerutu jaehyun. merepotkan memang perempuan itu.
"tentu, dengan senang hati."
👥👥👥👥
renjun berada di kantin sendirian. buru-buru menghindari jeno. memakai bangku yang ada dipojok yang tidak terlihat orang lain.
tiba-tiba ada seorang murid dengan penampilan layaknya kutu buku.
"renjun?"
"iya?"
"ini." setelahnya anak itu pergi terburu-buru. memberikan surat berwarna putih. renjun membukanya perlahan, tertulis jeno sebagai pengirim,
baby renjun.
kakak rindu, tidak bisakah kita bertemu?
kamu selalu menghindari kakak, apa kakak membuat kesalahan? membuatmu kesal?
kakak akan coba menebak ya, apa anna yang membuatmu seperti ini?
jika dalam sehari kamu tidak menemui kakak, maka kakak anggap itu benar, ya sayang.
mau melakukan permainan? setiap orang bersalah akan dihukum, dalam sehari kamu tidak menjelaskannya, maka kakak akan menganggap tebakan kakak itu benar.
berarti anna orang yang salah, kakak akan menghukumnya, bagaimana renjun?
kakak tentunya sedih melihatmu menghindari kakak, sudah berani rupanya.
kakak akan menunggumu, untuk menghukummu.-jeno.
tangan renjun bergentar. kak jeno yang ia kenal tidak pernah membuat tulisan se menyeramkan ini. ia buru-buru berlari kekelas jeno. sampai didepan pintu ia mencari jeno.
haechan yang menyadarinya, menyenggol lengan jeno yang sedang menumpukan kepalanya di lipatan lengan.
"apa, sialan?"
"renjun, bodoh." jeno mengangkat kepalanya dengan cepat.
'tertangkap.'
🦊🦊🦊
ngevote jangan lupa hyung🐣

KAMU SEDANG MEMBACA
BE OURS - NORENMIN
Romance🔞BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN SESUAI DENGAN UMUR.🔞 dianggap menjadi benalu dalam hubungan seseorang, tidak ada yang menyukainya, orang tuanya yang selalu mengingatkan akan kenyataan. perhatian yang tak didapat dari orang terdekatnya, tidak sengaja d...