yaudalah kita lupain sider! yang penting pembaca setiakuuu😗 ini buat kalian beybeh😌
----------------
5 bulan kemudian, tidak terlalu lama, hanya menunggu jaemin dan jeno lulus dari sekolah dan memberanikan diri untuk berterus terang pada wendy, ibunya renjun.
"bagaimana bisa anak saya bersama laki-laki, bahkan tidak hanya satu!" jeno dan jaemin saling berpandangan.
"bibi tenang saja, kami akan menjaga dan menyayangi renjun." perkataan tenang berasal dari jeno, terlihat sangat yakin.
jaemin duduk dengan nyaman, tanpa merasa canggung sama sekali. menyerahkan obrolan pada jeno yang sudah kenal lama dengan wendy.
wendy menggeleng, "tidak!" ia menolak keras anaknya memiliki kekasih seorang laki-laki.
"bibi... bukankah seharusnya bibi paham? kita masih bersikap baik pada bibi, apa bibi tidak tahu bahwa kita mampu untuk membawa renjun pergi jauh dari bibi?" jeno mulai kesal, sepertinya perkataan lembutnya tidak membuat wendy luluh.
jaemin menepuk bahu jeno, jeno memang tidak pandai dalam bernegosiasi, hanya ingin cepat dan menang yang berakhir memaksakan kehendak.
"bibi, masalahnya anak bibi hanya menyukai kami." jaemin tersenyum. wendy mendelik padanya, bagaimana bisa renjun menyukai dua orang yang terlihat menakutkan seperti ini.
"bagaimana dengan anna, jeno?" wendy tidak bisa melupakan tunangan jeno itu, perempuan itu sungguh menakutkan dibalik paras cantiknya.
"dia mati." ucap jeno enteng. dia tidak berbohong, anna benar-benar meninggal. tapi perkataan jeno yang seolah tidak menunjukkan kesedihan itu membuat wendy merinding.
tidak pernah terpikirkan oleh wendy bahwa ia akan memiliki dua menantu sekaligus. catat, dua! keduanya juga lelaki.
"aku tetap tidak menerimanya." sela wendy, napasnya mulai tidak beraturan. ia marah, seharusnya ia langsung membawa renjun untuk pergi lebih awal.
"jaemin, sudah ku bilang ini tidak akan berhasil." kerutan pada dahi jeno terlihat. tangannya terkepal marah.
"renjun perlu untuk terus bertemu ibunya, jeno." jelas jaemin. dia tidak menginginkan rengekan renjun menjadi sebuah tangisan karena tidak bisa bertemu ibunya. jadi sebisa mungkin, keadaan harus tetap tenang agar renjun nyaman.
"aku lebih menginginkan renjun. saat renjun kesepian, sedih, senang, aku yang selalu ada untuknya. aku bahkan bisa saja membawanya pergi. aku menyayanginya, bahkan jika orang tuanya sendiri tidak menerima hubungan ini, aku akan tetap memiliki renjun dengan caraku. dengan atau tanpa restu sekalipun." jeno bangkit, membuka pintu dengan gebrakan kencang.
benar-benar, emosinya yang tidak stabil itu merugikan jaemin. ingin sekali mengadu pada renjun agar tidak diberikan sex selama setahun.
jaemin melihat wendy yang menunduk, jaemin mendekatkan tubuhnya, "bibi, buat ini menjadi lebih mudah, jika bibi menerimanya, kami akan hidup bahagia."
belum sempat wendy menjawab perkataan jaemin, renjun dengan jeno yang dia tarik tangannya masuk.
renjun mendorong jeno untuk duduk, renjun mengambil napas dalam, "renjun suka kak jeno dan jaemin. renjun ingin mereka, ibu. renjun bahagia bersama mereka." renjun mengatakannya dengan tegas. lalu berjalan kearah jeno dan jaemin, mencium pipi mereka singkat.
ibunya terkejut, "bagaimana bisa anakku menjadi tidak tahu malu seperti ini?" gumamnya.
"ibu tahu kamu menyukai mereka, tapi mengapa sampai menciumnya didepan ibu?!" wendy menaikkan suaranya.
renjun mengerjapkan matanya, "eng... untuk bukti?" renjun menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal, dia juga bingung sebenarnya.
"renjun suka mereka, jangan pisahkan renjun dengan mereka, ibu." renjun dengan raut wajah marahnya dan cemberut adalah komponen yang tidak baik untuk kesehatan jantung! ingatkan jaemin untuk menahan diri karena sedari tadi ia ingin meyetubuhi renjun saat ini juga.
renjun berjalan, duduk dipangkuan jeno, "kak jeno, peluk pinggang renjun." bisik renjun. jeno melakukannya, "ibu tidak bisa memisahkan renjun!" renjun memeluk jeno erat, dengan mata yang masih menatap mata wendy.
ketegangan ini berubah menjadi suasana gemas tidak tertolong, renjun layaknya anak kecil yang tidak ingin pulang dari taman bermain.
jeno menciumi kening renjun, memeluknya dengan tersenyum tulus. wendy melihatnya, dari dulu, jeno memang terlihat berbeda hanya pada renjun. anak itu sungguh keras kepala dan tidak terbantahkan, hanya karena renjun, ia bertekuk lutut.
"yah, saya tahu anak saya sangat mempesona. tapi renjun, apa tidak bisa jual mahal sedikit?" wendy jadi bangga mempunyai anak seperti renjun, tapi ia tidak bangga dengan kebodohan renjun pada saat-saat seperti ini, renjun menatap wendy bingung.
"ibu sedang jual mahal, tapi anak ibu sepertinya malah menyerahkan dirinya sendiri, dasar tidak asik!" wendy melipat tangannya di dada.
"oh!" renjun berdiri, duduk disebelah wendy, "renjun tidak mau sebenarnya bersama mereka." ucap renjun yang juga melipat tangannya di dada, wendy tersenyum kemenangan.
"tentu renjun, kamu lebih cocok mencari laki-laki yang lebih tampan dari mereka!" seru wendy, memanasi keadaan. layaknya bergibah dengan tetangga.
"bahkan mereka tidak membawa sesuatu untuk ibu! sebagai pihak wanita, eh! maksud ibu, sebagai pihak bawah... yah, apapun itu, mereka harus memberikan sesuatu!" tambah wendy.
"ibu, aku jadi sadar. aku menginginkan sesuatu..." renjun menatap jeno dan jaemin menantang.
"boneka, camilan? aku akan selalu menyediakannya di kulkasmu. rumah, mobil, apartemen? aku akan memberikan atas namamu jika ibumu menerima kami." jawab jaemin. dia cukup yakin bayi kecilnya ini menginginkan apa yang ia sebutkan tadi.
"apa kalian sudah melakukan sex?" tanya wendy tiba-tiba, jeno yang sedang minum tersedak kaget, lalu mengangguk.
"hei! bahkan anakku sudah tidak suci lagi!" wendy membulatkan matanya, ia melihat renjun yang sibuk memakan camilannya.
"renjun, apa dia memasukan penisnya pada lubangmu?" bisik wendy pelan, renjun mengangguk, sedikit berpikir, "rasanya enak, ibu." sungguh wendy ingin membenturkan dirinya pada tembok. itu namanya renjun sudah tidak bisa jual mahal lagi!
dalam hati wendy bersyukur anaknya seorang laki-laki, jika renjun perempuan, dengan kebodohan ini, mungkin saja ia sudah hamil.
renjun tiba-tiba saja bangkit dari duduknya, berjalan kearah jeno lalu berbisik, "kalau kakak hari ini membawa boneka yang renjun beritahu tadi, renjun akan menelannya malam ini. jangan lupa persetujuan ibu. semangat!" boneka yang renjun inginkan, yang menjual saja jarang!
jeno lalu mengetikkan sesuatu pada orang suruhannya setelah mengancam mereka jika tidak ada hari ini juga, mereka semua di pecat.
lalu renjun beralih pada jaemin, "belalai jaemin rindu renjun? pastikan kalau kalian diterima ibu, ya!" lalu renjun melihat ibunya setelah menggoda penis jaemin dari luar celana dengan jarinya, ibunya yang melihat hanya bisa mengelus dada, anaknya sungguh diluar ekspektasinya, apa benar dia yang melahirkan renjun? "ibu, jangan menerima mereka, kalau ibu menerima mereka dengan mudah, renjun pasti akan lemas selama seminggu." lalu renjun pergi keluar dengan riang, anak ini sungguh semakin nakal.
sebenarnya jaemin dan jeno sudah diterima, tapi karena wendy ingin menyelamatkan anaknya, tentu, diterimanya saat seminggu kemudian, yang dipastikan selama seminggu, wendy adalah ratu di rumah besar jeno.
🦊🦊🦊
oh iya! ADOPTION udah bisa dibaca lagi ya-! ayo terbang kesana abis baca ini😃

KAMU SEDANG MEMBACA
BE OURS - NORENMIN
Romance🔞BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN SESUAI DENGAN UMUR.🔞 dianggap menjadi benalu dalam hubungan seseorang, tidak ada yang menyukainya, orang tuanya yang selalu mengingatkan akan kenyataan. perhatian yang tak didapat dari orang terdekatnya, tidak sengaja d...