😭🙏
♧♧♧
Renjun terbangun, karena ada yang mengusik tidurnya. menengokkan kepalanya ke belakang, "Jaemin, sedang apa?" tanya renjun penasaran. bagian belakangnya terlalu lengket. Jaemin tidak menjawabnya.
Jeno yang sadar renjun sudah bangun menghampiri Renjun, mengangkat Renjun untuk tertidur tengkurap pada kakinya.
Jeno mengelus bibir renjun mengalihkan fokus renjun pada apa yang dilakukan Jaemin. Jaemin terus saja menggesekkan jarinya pada lubang Renjun dengan gerakan memutar, perlahan memasukan jarinya. Jeno yang paham bahwa itu akan sakit mencium bibir Renjun dan melumatnya.
dengan sekali hentakan, Jaemin memaksakan jarinya masuk, lenguhan Renjun dan ringisan serta gigitan pada bibir Jeno rasakan. Jaemin terkekeh pelan, lubang Renjun memakan jari panjang Jaemin hingga habis. mendiamkan jarinya sebentar, lalu perlahan menggerakkannya. sesekali mengeluar masukkan jarinya dengan susah yang lama kelamaan menjadi lebih licin.
desahan kecil renjun keluarkan, Jaemin menyentuh sesuatu, itu terasa enak bagi Renjun. badannya tersentak kaget yang tanpa disadari ikut menggerakkan pantatnya mencari titik itu kembali. Jaemin menambah jarinya, menggerakkannya dengan pola menggunting.
"Jeno, lihat. mandiri sekali, bahkan dia menggerakkannya tanpa disuruh." disela sela ciuman, Jeno memang merasakan bahwa renjun bergerak. akhirnya melepaskan ciumannya. desahan Renjun semakin kencang yang disertai berdirinya penis miliknya. Jeno yang mengerti menggenggam penis kecil itu dan menggerakkannya perlahan.
"aku ingin menjilatnya." ujar Jaemin tiba-tiba.
"lakukan, selama dia menikmatinya." saut Jeno, ia terlalu fokus memperhatikan wajah Renjun, sangat meggairahkan.
Jaemin mulai menciumi pinggang Renjun dengan terus mengeluar masukkan jarinya pada lubang Renjun. meraba bagian dada, menggoda Renjun.
sampailah ia pada lubang Renjun yang berkedut, melepaskan jarinya dari sana yang membuat Renjun otomatis menolehkan kepalanya, "Jaeminn..." Renjun merengek, dia tidak menyukai kekosongan pada lubangnya sekarang.
"tidak sabaran." menampar pipi pantat Renjun keras. Renjun mengarahkan pantatnya pada Jaemin, memintanya untuk melakukan hal yang seperti tadi.
"apa rasanya sangat enak sampai dia bertindak seperti itu?" ujar Jaemin pelan.
"dia hanya mengikuti naluri dan perasaannya, jika dirasa enak, maka dia akan bertindak seperti itu tanpa berpikir." Jeno menjelaskan. Renjun sangat polos, gerakan seperti itu karena dia menginginkan hal itu lagi. sesuatu terasa enak saat jaemin bermain di lubangnya.
Jaemin menggeleng merasa tak percaya, dengan perasaan senang karena mendapatkan anak pintar yang cepat diajarkan.
Jaemin mulai menjilati lubang Renjun, Renjun terkejut, rasanya bukan seperti yang tadi memasukinya. tapi, tentu sama-sama menggodanya. Renjun menikmatinya, membuat gerakan melingkar.
Jaemin berhenti, "jangan biarkan dia mengeluarkan sperma nya sendirian." Jaemin mulai membuka celananya. mengeluarkan barang kebanggaannya, menggesekkan tepat pada lubang Renjun, merapatkan pantat. Jeno yang melihatnya ikut membuka resleting celananya, penis itu tepat berada di muka renjun.
mungkin tidak dengan oral sex. hanya menepuk dan mengurut penis nya didepan wajah renjun. Renjun memperhatikan Jeno, mendongak menatap Jeno dengan wajah yang terlihat menikmati, "enak?" tanya Renjun penasaran. milik Jeno besar dengan urat-urat disekitarnya. Renjun yang penasaran, ikut menggenggamnya, mengurutnya dengan tempo cepat. Jeno membiarkannya.
Jeno mengelus bibir Renjun, memasukkan jarinya pada mulut Renjun dengan gerakan maju mundur. sesekali membawa penisnya mendekati mulut itu. meratakan precum yang ia keluarkan pada bibir renjun. Renjun merasakannya, sedikit asin dan lengket, renjun pelan-pelan mengeluarkan lidahnya, menjilat bibirnya karena penasaran dengan rasa asing itu.
Jeno yang memanfaat kan situasi, mengarahkan lubang penisnya pada renjun, "kamu bisa merasakan dari sumbernya, Renjun." renjun hanya mengikuti arahan Jeno, menjilati kepala penis itu.
"hisap, agar keluar." Renjun melakukannya karena dirasa jilatannya tidak mengeluarkan apapun. mengisap nya seperti permen, mengurutnya di bagian yang tidak masuk ke mulut, "ahh... benar, seperti itu." Jeno bersandar, mengelus kepala Renjun sebagai bukti bahwa Renjun pintar.
Jaemin yang melihat itu, merapatkan kaki renjun dengan penis Jaemin yang berada disela-selanya. menggerakkan maju mundur. "sial, hah... bahkan aku belum memasuki lubang nya, kenapa ini nikmat sekali." gerakan Jaemin semakin cepat begitupun Jeno, menggembung membesar ingin mengeluarkan muatannya.
desahan panjang yang didahulu Jaemin menjadi pertanda dia sudah mengeluarkan sperma nya diikuti dengan Jeno setelahnya.
"kita belum memanjakannya hingga tuntas." Jaemin melihat Renjun yang mengubah posisinya menjadi bersandar pada Jeno. Jeno berinisiatif memegang penis renjun, menggerakkannya. "uhh..." Renjun menggeliat, desahannya terus keluar, Jaemin dan Jeno berusaha untuk menahan gairahnya.
"apa itu ukuran full penisnya? seperti anak 12 tahun." Jaemin menepuk penis Renjun pelan, "ya, ukurannya juga membuatku bergairah." Jeno semakin cepat saat melihat penis Renjun memerah, dan desahan yang semakin menjadi.
Jaemin membantu dengan menggerayangi tubuh renjun. cairan putih itu akhirnya keluar disertai melemasnya tubuh renjun.
"dia bilang dia bukan gay." bisik Jeno. merebahkan dirinya disamping renjun.
"maka buat dia menjadi gay." balas Jaemin.
Jeno dan Jaemin, menyukai setiap inci tubuh Renjun dan mereka menikmatinya.
🦊🦊🦊
ini cerita ehem ehemnya bertahap, kayak buat si renjun nyaman dan ngerasa ga asing sama rasanya. lagian kl dimasukkin langsung sakit bro, ntr trauma anak org, mana polos nyerempet bego begini kan.
sebenernya sih lebih suka hal-hal yang banyak sexual tensionnya, lebih berasa aja gatau kenapa.
ngogay, sekian terima renjun harem.

KAMU SEDANG MEMBACA
BE OURS - NORENMIN
Romance🔞BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN SESUAI DENGAN UMUR.🔞 dianggap menjadi benalu dalam hubungan seseorang, tidak ada yang menyukainya, orang tuanya yang selalu mengingatkan akan kenyataan. perhatian yang tak didapat dari orang terdekatnya, tidak sengaja d...