JENO

15.6K 1.3K 104
                                    

cr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cr. pinterest

-------------------

renjun terbangun. terasa sempit. jeno dan jaemin memeluknya di kedua sisi. "uh, berat." renjun berusaha mengeluarkan dirinya dengan menyingkirkan lengan jeno pada pinggangnya.

"sudah bangun?" renjun melihat mata jaemin yang masih tertutup. " jaemin bangun?" jaemin mengangguk, membuka kelopak matanya. "jaemin, mau buang air kecil. ngh... tidak tahan." renjun memegangi celananya.

jaemin tersenyum, menyingkirkan lengan jeno perlahan, yang langsung membuat renjun berdiri dan berlari ke kamar mandi.

"jeno, aku tahu kamu sudah bangun."

"hm. suruh renjun kesini lagi, aku belum puas memeluknya."

"hari ini pergilah untuk berpura-pura mengajak kencan kekasihmu agar tidak menimbulkan kecurigaan." ucap jaemin.

"nanti saja."

"oke."

renjun selesai dari toilet, berjalan kearah kasur lagi. memasuki selimut dari bawah, merangkak ke atas dan menyembulkan kepalanya. "kak jeno." renjun memanggil, tadi saat merangkak dibawah selimut, ia melihat sesuatu. "kenapa?" tanya jaemin.

renjun membisiki jaemin, memberitahunya. jaemin tersenyum, "terbangun hanya karena membayangkan renjun dipagi hari, ternyata dirimu selemah ini."

"wajar seorang lelaki terbangun di pagi hari." bela jeno.

"kontrol nafsumu." saran jaemin.

"aku tahu."

👥👥👥👥

jeno berjalan kearah rumah dengan nuansa mewah itu, memasuki perlahan. bertemu kedua orang tua anak itu.

"paman, aku ingin mengajak anna pergi berkencan." ujar jeno dengan senyum cerahnya.

"anak kami belum pulang dari semalam, kami sudah mencoba mencarinya." pria paruh baya itu menampilkan ekspresi khawatirnya.

"belum pulang?"

"di-dia belum pulang dari club malam." ayah anna berkata dengan bergetar.

"anda sendiri berkata bahwa anak anda tidak pernah pergi ketempat seperti itu."

"ayolah, paman akan menjelaskannya nanti, bantu paman untuk mencarinya."

"baiklah." akting jeno patut diacungi jempol. berpura-pura khawatir padahal dia memegang lidah anak mereka. sangat pintar.

jeno buru-buru mencari, menelpon seseorang untuk mencari keberadaan anna yang sudah pasti tidak diketahui.

jaemin membakarnya. membakar jasad itu dan membuang bagian tulangnya ke jurang.

👥👥👥👥

jeno mendatangi kantor ayahnya, membuka tanpa permisi.

jeno duduk dengan entengnya, mengangkat kaki ke meja. "sudah dapat informasi tentang anna, pria tua?"

BE OURS - NORENMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang