PENGGANGGU

15.7K 1.4K 140
                                        

😽😽😽

pagi harinya, seperti biasa renjun bangun tepat jam enam pagi. menegakan tubuhnya yang masih berada diatas jeno. "ini lengket." renjun menyentuh perut jeno dengan jari telunjuknya.

"kak jeno bangun." ditepuknya pipi jeno. dirasa tidak ada pergerakan, renjun merebahkan dirinya lagi di dada jeno, "ingin bolos." ucapnya.

ini hari senin, waktunya untuk sekolah dan belajar. tapi renjun tiba-tiba menjadi pemalas.

dering pada ponsel jeno terdengar, renjun mengambilnya. melihat siapa yang menelefon di pagi hari. haechan, nama yang tertera pada layar. renjun menggeser layar ke kanan, mengangkat panggilannya.

"hei jeno, renjun tidak bisa dihubungi. apa kau sudah menjemputnya terlebih dahulu?" suara khas haechan terdengar di kuping renjun.

"halooo, ini renjun." sahut renjun ceria.

tidak ada percakapan sesaat, haechan yakin bahwa dirinya menelfon jeno, tapi mengapa yang menjawab malah orang yang dia cari?

"renjun? sedang bersama jeno?" renjun mengangguk, "iya, haechan. kak jeno sedang tidur." tangan renjun yang bebas meraba perut keras jeno, ia berfikir kenapa perut ini beda dengan miliknya?

"sudah siap-siap sekolah, renjun?"

"malas, mau membolos."

"tidak bisa. bersiaplah sekarang sebelum aku menyeretmu ke sekolah. bangunkan jeno juga jangan lupa." setelahnya panggilan diputus secara sepihak oleh haechan.

haechan adalah teman jeno, satu kelas. mereka sudah berteman sangat lama. haechan membiarkan renjun memanggil namanya tanpa embel-embel kakak untuk mengakrabkan diri katanya. haechan juga tau hubungan antar renjun dan jeno. sering menasehati yang nyatanya tidak didengarkan oleh jeno membuat haechan lebih harus menjaga renjun. anak polos itu, gampang sekali dibodohi oleh jeno. selalu memantau mereka berdua dari kejauhan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. selalu bertanya pada renjun apa saja yang jeno lakukan padanya. jika dirasa aman, maka haechan akan membiarkan.

renjun sedang berusaha membangunkan jeno. "kak jeno bangun. sudah pagi, ayo kesekolah. haechan nanti marah." menarik-narik tangan jeno pelan.

"5 menit, renjun." jeno menjawab dengan suara khas bangun tidur.

"okee, renjun mandi duluan ya, kak jeno. kak jeno jangan lupa bangun." renjun beranjak dari kasur.

tanpa diduga jeno langsung menyibakkan selimutnya, "bersama." lalu ia menggendong renjun seperti koala.

👥👥👥👥

jika kalian bertanya apakah renjun mempunyai teman dikelasnya, maka jawabannya iya. renjun tidak dimusuhi seperti yang dikhawatirkan jeno dulu. sikap renjun yang pendiam menjadi alasan kenapa tidak ada teman yang menjadi sangat akrab dengannya.

waktu itu, sebenarnya banyak sekali anak yang ingin mengakrabkan diri dengan renjun. tapi tentu saja, setiap jam makan siang renjun selalu menolak ajakan teman yang lain karena jeno dan haechan sudah menunggunya di depan pintu kelas.

seperti saat ini, mereka berdua menunggu renjun selesai memasukan buku kedalam tasnya.

mereka berjalan beriringan menuju kantin sekolah, selalu seperti ini setiap hari. layaknya bodyguard renjun, mereka selalu ada.

rangkulan pada pundak renjun rasakan, pelakunya tentu saja jeno. jeno selalu membuat raut muka serius jika melihat orang lain. renjun terkadang takut sebenarnya, tapi terkadang jeno memberikan sentuhan menenangkannya.

"sayang, apa yang ingin kamu makan?" tanya jeno pada renjun saat mereka sudah menempati salah satu meja.

"ingin nasi goreng, kak."

BE OURS - NORENMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang