🔞BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN SESUAI DENGAN UMUR.🔞
dianggap menjadi benalu dalam hubungan seseorang, tidak ada yang menyukainya, orang tuanya yang selalu mengingatkan akan kenyataan.
perhatian yang tak didapat dari orang terdekatnya, tidak sengaja d...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
cr. pinterest. ----------------------
Jaemin menjadi semakin lengket dengan Renjun. semakin lama ia mengenal Renjun, semakin ingin Jaemin memilikinya. bahkan dia rela berbagi Renjun pada Jeno.
Mereka bertiga berada dikamar Jaemin, menonton film dan duduk bertiga dengan posisi kepala Renjun di paha jeno dan kakinya berada di paha Jaemin.
"Renjun, besok ke sekolah bersama kakak." Renjun yang sedang jahil menendang-nendang paha Jaemin terdiam, "tidak mau. mereka menakutkan. tidak mau sekolah." Renjun bangun, menegakkan tubuhnya, menunduk dan memainkan jarinya.
Jeno beralih memeluk Renjun dari samping, mendaratkan dagunya di bahu Renjun. "kakak paham. kakak janji akan menjagamu di sekolah. Renjun tidak perlu siapapun selain kakak dan Jaemin. tidak peduli orang lain berkata apa tentangmu, tidak akan merubah rasa sayang kami padamu. kakak dan Jaemin sudah lebih dari cukup untukmu." elusan pada punggung Renjun rasakan, penuh dengan ketenangan. dia hanya perlu Jeno dan Jaemin, Renjun sudah cukup merasa senang.
Jaemin tersenyum dalam diamnya. "Renjun, bukankah mereka terlalu jahat? seseorang yang memakai mulutnya untuk hal yang tidak berguna, seharusnya kehilangan mulutnya itu. Renjun tidak ingin mendengarnya lagi kan?" senyum tipis jaemin memiliki maksud tertentu. tersenyum penuh arti yang tidak dimengerti Renjun.
Renjun yang merasa di bela oleh perkataan Jaemin mendekatinya, memeluk pinggang Jaemin dan menelungkupkan kepalanya didada Jaemin. "Jaemin, Renjun sedih." bibir itu cemberut dengan mata yang berkaca-kaca.
Jeno merasa sakit hati, Renjun-nya sampai ketakutan untuk berinteraksi dengan orang lain. "Jeno, aku akan pindah ke sekolah kalian. berkasnya akan selesai dalam 2 hari, kita membiarkan Renjun masuk saat aku selesai dengan berkasnya saja." Jeno mengangguk menyetujui usul Jaemin, "ingin pindah kesekolah Renjun?" pekikan Renjun terdengar, "hore!!" suara kesenangan dengan berlari nya renjun kekasur membuat bingung Jeno dan Jaemin, bukankah dia baru saja menangis?