jeno dan jaemin masuk kuliah, dengan jurusan yang sama persis. sedikit berpisah dari renjun karena anak itu belum lulus. saat pertama kali masuk kuliah, jeno dan jaemin sangat terkenal. mulai dari ketampanannya hingga kekayaan mereka.
karena jadwal yang berbeda, renjun agak jarang bersama mereka. setiap kali renjun ingin mengajak jeno dan jaemin menonton, mereka sibuk dengan buku dan 'berkas' yang diberikan orang tua mereka. hitung-hitung menyicil agar tidak kaget saat memimpin perusahaan nantinya.
bahkan, kamar mereka sekarang terbagi menjadi tiga. tidak ada lagi satu kamar bersama. renjun yang mengerti selalu tidak ingin mengganggu mereka. jadi sebisa mungkin segalanya ia lakukan sendiri.
tapi hari ini, saat ia ingin mengerjakan PR dari gurunya. ia kesulitan. anak yang tergolong pintar ini terus menerus mengerutkan alisnya. lalu ia membawa bukunya keluar kamar, membuka dengan perlahan kamar jaemin, melihatnya sebentar. jaemin sedang sibuk di meja nya. penuh kertas tidak beraturan. kancing kemejanya terbuka dengan rambut yang acak-acakan.
renjun ragu untuk masuk, takut mengganggu kegiatan yang jaemin lakukan. lalu pergi ke arah kamar jeno. membukanya perlahan pintu itu, mengintip sedikit. jeno tidak ada bedanya, hanya lebih rapih. mengetik dengan cepat di laptopnya. memakai kacamata bacanya.
renjun menutup pintu itu, berjalan dengan menunduk. dia tidak enak hati mengganggu mereka. kembali kekamarnya dengan lesu.
lalu sebuah ide terlintas di otaknya. dengan cepat mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.
"haechan!" wajah itu terlihat, tersenyum kearah renjun dengan manisnya. renjun buru-buru meletakkan ponselnya di sanggahan bukunya agar ia tidak perlu mendengarnya.
"renjuuun. ada apa?" panggilan penuh perhatian dari haechan terdengar merdu.
"ajari renjun, boleh?" mana bisa haechan menolak jika wajah yang ditampilkan anak ini menggemaskan sekali. jika jeno dan jaemin tidak ada di dunia ini, mungkin ia akan memiliki renjun, mimpi yang indah. haechan mengangguk, setelahnya renjun memperlihatkan soal yang ia punya. terus seperti itu hingga soal terakhir.
"selesai! terima kasih, haechan!!" tanpa di duga, walaupun sudah selesai mengerjakan tugas, mereka tetap mengobrol terus menerus.
"haechan, sudah lihat kartun pororo yang renjun pernah rekomendasikan?" renjun bersemangat, haechan ini pandai sekali bersosialisasi. temannya banyak. obrolan ini terus saja berlanjut, entah renjun yang belum mengantuk atau haechan yang memang senang menanggapi renjun.
"oh!" renjun meletakkan ponselnya sebentar, "haechan, renjun lupa harus ganti baju dulu sebelum tidur, tunggu sebentar ya." renjun mencari kemejanya, seperti biasa. setiap ingin tidur, renjun harus memakai kemejanya. hari ini, renjun ingin menjadi anak baik, ia takut di hukum jeno dan jaemin.
renjun kembali duduk, tepat didepan ponselnya. membuka bajunya dan menggantinya menjadi kemeja.
ya, tepat didepan haechan.
ayolah, renjun berpikir mereka sama-sama lelaki. sepertinya anak ini lupa gender apa yang memasuki lubangnya kemarin. atau mungkin, ia merasa yang menyukai tubuhnya hanya jeno dan jaemin. dikira haechan tidak panas dingin apa? anak ini polosnya benar-benar merugikan diri sendiri.
renjun membuka celananya, lalu duduk kembali. "selesai." gumamnya. lalu ia menatap layar kembali, "haechan, kenapa?" bukan tanpa alasan renjun bertanya, wajah haechan tiba-tiba memerah, mungkin sakit?
bodoh! tentunya turn on!
napas haechan sedikit memburu, apa-apaan ini? ia seperti menonton film semi porno. bahkan wajah polos itu mendukung fantasi seseorang. haechan dalam hati terus mengingatkan dirinya, bahwa ia masih ingin hidup. memang, berlian dijaga ketat.
pintu renjun tiba-tiba terbuka, ada jeno disana. menatap renjun sebentar lalu melihat layar yang menampilkan wajah haechan.
"em, renjun? aku tiba-tiba mengantuk, selamat malam." lalu sambungan terputus.
jeno mendekat kearah renjun, memeluk renjun dari belakang dan menaruh dagunya dipundak renjun. "memakai pakaian seperti ini didepan haechan.. itu kesalahan besar." jeno meraba paha renjun, "mengapa menghubungi haechan, memerlukan penis?"
"renjun meminta haechan mengajari tugas milik renjun, hanya itu. lagipula kalau memerlukan penis, kak jeno juga punya." renjun selalu ketakutan saat jeno mulai mengganti nada suaranya.
jeno menciumi dagu renjun, ia mulai mengetikkan sesuatu pada ponsel renjun, itu mengarah pada video. memecet tombol merah itu. merekam.
renjun hanya memakai dalamannya, tangan jeno terus mengelus bagian luar milik renjun perlahan, menggoda. jilatan pada kuping yang berganti pada leher jeno lakukan. memasukkan tangannya pada celana dalam itu, lalu meremasnya kencang. "akh.. punya renjun bisa patah jika kakak memegangnya terlalu kuat!"
jeno terkekeh pelan. meremas milik renjun dengan tempo yang beraturan. desahan dan erangan, gerakan renjun yang membusungkan dadanya. kamera yang terus merekamnya, sensasi mendebarkan ini benar-benar hal yang nikmat bagi jeno. hingga renjun mengeluarkan cairannya, penuh ditangan jeno, ia mengarahkan tangannya pada mulut renjun. renjun paham betul, ibaratnya ia sudah terlatih. menjilati tangan jeno setelahnya jeno menyimpan video itu. mengirimkannya pada jaemin, dengan pesan 'eksklusif, penghilang penat.'
🦊🦊🦊
aku lagi mikir mau buat ssn2 BE OURS.
tapi, ayo mampir ke adek BE OURS~
namanya ADOPTION-!
KAMU SEDANG MEMBACA
BE OURS - NORENMIN
Storie d'amore🔞BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN SESUAI DENGAN UMUR.🔞 dianggap menjadi benalu dalam hubungan seseorang, tidak ada yang menyukainya, orang tuanya yang selalu mengingatkan akan kenyataan. perhatian yang tak didapat dari orang terdekatnya, tidak sengaja d...