Mendadak Pergi

684 83 2
                                    

Happy Anniversary 7st APL , DSL.

Tetap support keduanya, support project mereka masing-masing.

InsyaAllah jika memang Allah berkehendak, semua akan ada jalannya...

Do'akan saja dengan do'a yang paling terbaik untuk keduanya.
Walau tanpa kita minta sekalipun, Allah maha tau apa yang terbaik untuk semua makhluk-Nya.

Walau tanpa kita minta sekalipun, Allah maha tau apa yang terbaik untuk semua makhluk-Nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.


Prilly sedang membantu Bunda nya memasak untuk makan malam nanti. Ia paling senang jika disuruh untuk mengulek sambel, karena menurutnya ada sensasi tersendiri saat mengulek.

"i, ingat cabenya jangan banyak-banyak"

Prilly tersenyum "Iya Bun, ini dikit kok"

"Ya soalnya, kamu tuh sering kalap kalo udah liat cabe"

"Hhh Bunda apaan sih, ngga nih liat dikit kok cuma 25 biji" Jawab Prilly enteng

Bunda yang sedari tadi fokus menggoreng ayam beralih menatap sang Putri. Sedang kan yang ditatap hanya menunjukkan senyum manisnya.

"Udah dibilangin jangan pedes-pedes, kurangin!"

"Yah, udah terlanjur ke ulek semua Bun. Ngga pedes kok, biasa aja. Nih Aku cobain ya" Prilly mencocol sambel buatannya

"Ngga, ngga pedes" Bunda hanya bisa geleng kepala dibuatnya.
Lalu Bunda mengambil alih cobeknya dari Prilly.

"Pokoknya kamu ngga boleh makan sambel"

"Yaah Bunda, ngga kerasa makan kalo ngga pake sambel. Dikit aja yah"

"Ngga boleh"
Prilly menunduk

"Padahal ii udah cape-cape ngulek" Rajuk Prilly sedang sang Bunda pura-pura tak mendengarnya, ia fokus menggoreng ayam.

+++

Prilly sedang berbaring diatas ranjangnya, ia bersiap untuk tidur.

Namun prilly teringat tasbih pemberian Ali tadi siang, ia bangun lalu meraih tas yang ia letakkan diatas nakas.

Tangannya merogoh kedalam tas, mengambil tasbih yang ia maksud. Bibirnya melengkung membentuk senyuman, hatinya menghangat, jantungnya seketika berdebar sama seperti saat ia berada di dekat sang pemberi tasbih.

Ya, sejak awal pertemuan nya dengan Ali, Prilly memang merasa ada yang berbeda dari dirinya. Namun, ia segera menepis hal tersebut. Karena ia dan Ali adalah saudara.

Namun, beberapa hari terakhir ini kebersamaan nya dengan Ali membuat ia semakin ragu dengan rasa yang ia punya.

Tangannya tergerak untuk mengulir satu persatu biji tasbih ditangannya, ia pasrahkan segala yang ia rasakan pada Allah Ta'ala.

Until JannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang