Ada apa? Siapa?

792 95 3
                                    

Sebagaimana firman Allah : Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.
_Q.S. An-Nisaa/4:34_

+++++++++++++++++

Dua keluarga kini tengah was-was menunggu kedatangan Ali dan Prilly.
Setelah kepergian Prilly ke kantor Ali, Resi segera menghubungi Ully karena ia khawatir terhadap kedua anaknya. Mengetahui Prilly pergi dalam kondisi raut wajah kesal dan tak mau diantar. Terlebih, telepon nya pun tidak bisa dihubungi.

Ully meminta Rizal untuk menyusul kesana karena takut terjadi sesuatu pada mereka. Tapi, Rizal yakin kedua anaknya sudah dewasa dan mereka pasti bisa menyelesaikan masalah dengan baik-baik.

____

Kedatangan sepasang suami istri tersebut disambut dengan kekhawatiran.

Ali tak menggubris satupun pertanyaan mereka, perhatiannya hanya terfokus pada Prilly. Ia menggendong Prilly yang masih pingsan dan membawanya ke dalam kamar.

Kini ia seperti tengah disidang di antara dua keluarga. Sambil mengoleskan minyak kayu putih, Resi tak henti-hentinya bertanya pada Ali. Sedang Ali hanya diam dan menggenggam erat tangan sang istri.

Ali yang memang masih sedikit pusing dan sekarang ia juga dibuat bingung karena harus menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi saat kedua ibunya bertubi-tubi memberikan pertanyaan padanya.

"Ehmmmm" Prilly mengerjap dan menggerakkan sedikit tubuhnya.

Ali membantu Prilly menegakkan tubuhnya. "Alhamdulillah, sayang kamu gak pa pa kan? Apa yang sakit? Kita ke rumah sakit ya?"

Prilly yang bersandar pada bahu Ali, menatapnya dengan sayu. Kesadarannya masih belum sempurna.

"Aku bingung manggil kamu apa?"

Ali semakin menatap sang istri lekat-lekat.

"Kenapa harus bingung?"

"Ya Aku bingung, kalo Aku manggil kamu Ali aja tuh ngga sopan. Kamu kan suami Aku.. "

Ali menggenggam sebelah tangan Prilly, lalu mengecupnya singkat.
"Ngga usah bingung sayang, terserah kamu mau panggil aku apa, aku ngga perduli. Yang paling penting Aku tau kalo kamu juga sayang dan cinta sama Aku"

Prilly tersenyum, ia merasa tersanjung dengan perlakuan Ali, namun tetap saja ia masih memikirkan panggilan apa yang tepat untuk sang suami.

Kak_ngga ah, ntar dikiranya Aku adiknya lagi.

Papa_ihhhh, apalagi itu. Emang Aku anaknya apa.

Apa ya?

Aha, Aku tau.

Prilly menatap Ali sekilas, ia melihat sang suami yang tengah terlelap dengan masih menggenggam sebelah tangannya.

"Mas.. Mas Ali"
Prilly pelan-pelan melepaskan genggaman pada tangannya, lalu ia mengelus pipi sang suami yang terlihat tirus namun tak sedikitpun mengurangi kadar ketampanannya.

Prilly masih sedikit kaku dan belum terbiasa dengan panggilan yang ia siapkan untuk sang suami.

Sepertinya Ali memang masih pusing, dan ia kurang tidur. Membuatnya tak terusik sama sekali dengan usapan dan panggilan dari Prilly.

Until JannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang