The Real of Pesantren___Bertemu

2K 104 2
                                    

Hingga sekarang, mendengar kata Pesantren bagi sebagian orang awam disebut sebut sebagai tempat pembuangan anak.
Namun, itu adalah pemahaman yang salah besar.

Pesantren bukanlah tempat pembuangan, Pesantren merupakan tempat seseorang menimba ilmu agama yang dibimbing oleh sang Kiai ataupun Bu Nyai.

Bahkan di zaman sekarang, banyak pesantren-pesantren yang mengusung tema modern dalam metode pembelajarannya.
Sehingga Santri-santri nya bukan hanya monoton pada Al-Qur'an dan kitab kuning saja, melainkan juga dibekali dengan ilmu-ilmu pengetahuan umum lainnya.

Seiring dengan perkembangan zaman, banyak orang tua yang sadar bahwa pesantren bukanlah lembaga alternatif alias pilihan terakhir. Kini Pesantren sudah menjadi lembaga pendidikan pilihan utama para orang tua. Selain itu, setelah menjadi alumni pesantren, mereka mampu berkiprah di dunia profesional bahkan tidak sedikit dari mereka yang mampu meneruskan jenjang pendidikan ke luar negeri dengan jalur beasiswa.

Namun masih banyak juga, pondok-pondok pesantren yang masih mempertahankan nilai-nilai salafi-nya. Karena lebih ingin menjaga nilai-nilai tradisi seperti saat pertama kali didirikan oleh Walisongo dan Kiai-kiai zaman dulu.

+++++++++++++++++++++++++++++

Cerita ini mengisahkan perjalanan seorang Gadis cantik, bernama lengkap Prilly Latuconsina yang sedang menimba ilmu di pondok pesantren At-Tauhid.

Setelah lulus dari Sekolah Dasar, Kedua orang tuanya menitipkan ia pada Teman Bundanya yang memiliki Pesantren semi salafi peninggalan dari sang Ibu.
Hingga Kini ia telah lulus 'Aliyah yang setara dengan SMA. Dan kini ia sedang melewati tahap abdi dan tahun ini adalah tahun ke-3 terhitung saat ia memantapkan diri untuk mengikuti program hafidz.

___

Walaupun ia adalah anak dari sahabat Bu Nyai, ia tak pernah bersikap sewenang-wenang. Ia menjalani hari-hari selayaknya santri pada umumnya.

Bangun pagi agar tidak terlalu mengantri kamar mandi
Menaati peraturan pondok dan kamar asrama
Mengikuti semua pembelajaran yang diterapkan disana
Sholat berjamaah tak pernah absen, bahkan
Aktif mengikuti segala ekskul yang ada

___

Seperti pagi biasanya, seusai sholat subuh ia mengantri giliran ngaji sembari mengulang bacaan yang sudah dikaji kemarin.

Sedikit memelankan suaranya, menghargai santri lain agar tidak terganggu.
Fokus akan bacaannya masing-masing hingga tiba gilirannya, ia maju kedepan dengan cara bersimpuh menghadap sang Bu Nyai.

___

Selesai mengaji, ia kembali masuk ke dalam asrama untuk ikut membereskan kamar bersama Santri-santri lainnya.

"Nanti sarapannya bareng ya, Pril" Ajak santri yang ia panggil Tata tersebut

Prilly yang sedang menyapu menoleh ke sumber suara "Oh, iya"
.
.
"Yuk, Pril" Ajak Tata ketika mereka telah selesai membersihkan kamar
"Yuk" Balas Prilly lalu keduanya melangkah menuju kantin pondok untuk mengantri mengambil jatah sarapan masing-masing.

"Titip dulu ya Ta, Aku mau ke kamar mandi bentar" Ucap Prilly menitipkan piring berisi lauk pauk miliknya pada Tata ketika mereka sudah mendapat jatah sarapan.

"Oh ya, Pril. Aku tunggu disana ya" Saut Tata sambil menunjuk tempat kosong untuk nantinya mereka makan disana.

"Iya" Kata Prilly lalu melenggang pergi ke kamar mandi
.
.
"Maaf lama, Ta. Tadi sempet ngantri bentar" Ucap Prilly saat Dia telah kembali dari kamar mandi

"Nggak pa pa. Yuk makan" Ajak Tata lalu keduanya mulai menyantap hidangan didepan mereka.

Selang tak lama, datang santri lain yang juga termasuk sahabat satu kamarnya ikut gabung bareng Prilly dan Tata.
"Boleh gabung?" Tanya santri bernama Sisi tersebut
"Silahkan, Si. Duduk, kita sarapan bareng" Jawab Prilly mempersilahkan Sisi untuk duduk di dekatnya
"Terima kasih"
"Sama-sama"
.
.
Sekitar jam 8 pagi, Prilly bersama santri-santri tingkat 'Aliyah berkumpul didalam kelas untuk mengikuti pembelajaran bersama ustadzah Zahra.

Until JannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang