Manis'

784 91 4
                                    

"Duh.. Pak Ali tambah bikin hati eike kretek-kretek"

"Damage nya bukan main Pak Ali"

"Aku rela deh jadi yang kedua"

"Hus.. Kamu tuh, ntar Pak Ali denger baru tau rasa"

Suara-suara tanpa rupa mengiringi langkah Ali melewati lorong-lorong kantor nya.

Setelah mendapat notif dari sang istri, Ali segera menutup laptopnya dan langsung bergegas ke bawah untuk menemui sang istri.

_____

"Sayang" Prilly terdiam, ia terpesona melihat penampilan baru sang suami.

"Hei.. " Lambaian tangan menyadarkan keterdiaman Prilly.

"Eh.. Assalamu'alaikum Mas" Prilly menyalimi tangan sang suami

"Wa'alaikumsalam, sayang. Kamu kenapa? Kok bengong? Ada apa?" Ali menunduk mengecek bajunya, takut-takut kalau penampilan nya berantakan.

Prilly tersenyum, Dia menyapukan tangannya lembut pada rambut sang suami.

"Ngga pa pa. Kamu tambah ganteng"

Ali tersenyum dan dia mengapit gemas kedua pipi sang istri.

"Hhh... Bisa gombal kamu ya..." Prilly tersenyum

"Udah lama nyampenya?"

"Ngga kok, baru aja nyampe. Oh ya.. Tadi di rumah Aku sempet masak buat kita makan siang. Kamu belum makan kan?" Prilly menunjukkan rantang yang ia bawa kehadapan Ali.

Ali mengambil alih rantang tersebut "Pasti enak nih, Aku belum makan kok. Nanti kita makan bareng"

"Ih, sini biar Aku aja yang bawa" Ali melarang Prilly yang hendak merebut rantang di tangannya.

"Udah ngga usah, biar Aku aja sayang"

"Emangnya Mas Ali ngga malu, nanti diliatin sama karyawan-karyawannya Mas?"

Ali tersenyum, ia merangkul pinggang sang istri dan membawanya masuk.

"Ngapain Aku malu, cuma bawa rantang aja kok harus malu sih?"
Prilly tersenyum bangga pada sang suami.

Keduanya kembali menjadi pusat perhatian seluruh isi Kantor.
Apalagi penampilan baru Ali yang kata Sari menjadi sepuluh tahun lebih muda itu. Ditambah sikap gentle Ali yang menggandeng mesra sang istri dan tak malu membawa rantang.

"Siang Pak, Bu"

"Siang" Prilly membalas sopan sapaan karyawan suaminya tersebut, sedangkan Ali hanya tersenyum ramah menanggapinya.

"Harus siap sedia jantung nih gue"

"Kenapa emangnya?"

"Ya karena Gue bakalan sering olahraga jantung liat Pak Ali sama istrinya.. Uwuuu bingits"

"Alay deh lho"

"Biarin"

Suara tanpa rupa kembali berbisik mengiringi langkah pasutri tersebut.

.
.

"Siang Bu Bos"

"Siang" Prilly kembali membalas sapaan dari bawahan Ali bernama Ahmad tersebut.

______

"Mas Ali udah sholat belum?"

"Belum, kamu udah?" Prilly menggeleng

"Tadi belum masuk waktu sholat, jadi Aku bawa mukenah aja buat sholat disini"

"Yaudah kita sholat dulu aja, berjama'ah?"

Until JannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang