Balada Asam-an

654 90 1
                                    

'Tidaklah seorang Mu'min tidak tertimpa penderitaan berupa penyakit atau perkara lainnya. Kecuali Allah hapuskan dengannya kejelekan-kejelekannya (dosa-dosanya) sebagaimana pohon menggugurkan daunnya'

_HR. Imam Bukhari & Muslim_

+++++++++++++++++++++++++++++++

Sejak subuh, tak biasanya Prilly kembali berbaring selepas melipat mukenah nya dan menjadikannya sebagai bantalan kepala. Tapi sebelumnya ia sudah menitip pesan pada Tata dan Sisi agar membangunkannya ketika mereka berdua telah selesai setoran hafalan.

Tubuhnya terasa lemas, kepalanya juga pusing dan perutnya yang perih dan mual.

Tata memaksanya untuk tiduran diatas kasur supaya sakitnya tidak tamba parah.

"Kamu beneran nggak pa pa, Pril?"

Prilly menunjukkan senyumannya dan menganggukkan kepala sebagai jawaban karena ia tidak mau terlihat lemah didepan kedua sahabatnya, walaupun ia merasa kepalanya sangat amat pusing.

"Sri, kamu piket kan hari ini?"
Sisi memanggil perempuan yang merupakan adik kelasnya dan masih sekamar dengannya.

Perempuan bernama Sri tersebut menengok kearahnya
"Nggih mba. Kenapa?"

"Oh nggak, cuma mau bilang kalo kasur punya Prilly nanti jangan dibawa keatas ya. Dia lagi sakit soalnya"

"Oh nggih mba"

"Eh nggak usah, punya Aku di naikin aja. Aku cuma pusing doang kok. Di bawa rebahan sebentar juga udah baikan" Bantah Prilly

Prilly menegakkan tubuhnya, ia hendak melipat kasur miliknya agar dibawa naik oleh anak-anak yang piket kamar hari ini.

"E ee eh ngga Pril. Udah mendingan kamu tiduran lagi, badan kamu juga panas jadi harus pake kasur biar ngga tamba parah" Tata menahan Prilly agar kembali berbaring

"Betul tuh mba, mboten nopo-nopo mba Prilly tiduran malih mawon nggih. Supados enggal fit malih" Ucap Sri dengan logat medok Jawanya

Prilly menurut tidak mau memperpanjang karena ia juga sudah sangat lemas.

"Nanti Aku izinin aja yah sama Umi. Kalo Kamu sakit, jadi hari ini ngga bisa setoran" Sisi menawarkan akan mengizinkannya karena melihat kondisi Prilly yang sangat pucat.

"Ngga usah Si, Aku mau setoran. Nanti kalian bangunin Aku aja kalo udah selesai" Bantah Prilly sopan

"Apa Kamu ngga istirahat aja?" Tawar Sisi

"Iya, pril. Jangan dipaksain kalo Kamu ngga kuat. Biar nanti Kita izinin sama Umi" Imbuh Tata

"Aku berterima kasih banget sama kalian. Tapi Aku beneran ngga pa pa. Rebahan bentar juga nanti baikan" Prilly mencoba meyakinkan kedua sahabatnya tersebut.

Tata dan Sisi terdiam, mereka kagum akan sosok Prilly dan kegigihannya.

"Udaaah, mending sekarang kalian berangkat gih. Jangan lupa bangunin Aku kalo kalian udah selesai"

"Yaudah, Kita tinggal dulu ya. Kalo nanti ngga kuat, jangan dipaksain ok"

"Siap bozzz. Udah ah, kalian tuh bawel. Sana berangkat aja" Prilly memberi hormat sembari terkekeh dengan sikap kedua sahabatnya

Until JannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang