Perhatian

663 87 3
                                    

Yuk jangan jadi silent readers . . .
Jadilah pembaca yang bijak, terimakasih . . .

++++++++++++++++++

Disinilah Ali sekarang, di kamar Prilly yang juga sudah menjadi kamarnya.

"Eh Kak, Bang Ali dibawa kemana nih?" Ucap Raja sembari memapah tubuh lemah Ali.

"Kamar Kakak aja, Ja" Celos Prilly

Raja mengangguk lalu langsung memapah Ali kedalam kamar sang kakak.

+++

Dokter memeriksa keadaan Ali setelah sebelumnya Raja menghubungi nya dan memintanya untuk datang ke rumah.

"Alhamdulillah, alerginya tidak terlalu fatal, hanya menimbulkan efek gatal dan pusing saja. Nanti tolong ditebus resep nya ya, ada salep juga untuk menghilangkan bekas merah-merahnya"

"Iya Dok"

"Mas Ali juga sebaiknya istirahat dulu untuk beberapa hari, karena kondisi fisik Mas Ali yang kurang fit"

"Baik dok, terima kasih" Ucap Prilly

"Sama-sama. Kalau begitu, saya pamit dulu. Lekas sembuh ya Mas Ali. Permisi"

"Saya antar kedepan dok" Ucap Raja

Sepasang Adam Hawa tersebut saling diam. Prilly yang duduk disamping ranjang menundukkan wajahnya. Ia merasa sangat bersalah atas kejadian yang menimpa Ali. Kalau bukan karena dia yang memberikannya seafood Ali ngga mungkin menjadi seperti sekarang ini.

"Ngga pa pa ya, disini dulu. Soalnya kamar tamunya belum diberesin. Takutnya kamu ngga nyaman" Ucap Prilly dengan sesekali melihat kearah Ali lalu kembali menunduk.

"Harusnya Aku yang minta maaf karena udah ngrepotin kamu"

"Ngga kok, lagian kamu kaya gini kan juga gara-gara Aku" Prilly menunduk karena ia merasa matanya mulai memanas, dadanya juga sesak. Sudut matanya memaksa mengeluarkan cairan asin.

Ali menegakkan tubuhnya dikepala ranjang.

"Maafin Aku ya, Aku ngga tau kalo kamu alergi seafood" Ucap Prilly lirih

Prilly terus menyalahkan dirinya sendiri, karena ia tidak menanyakan dulu pada Ali. Kalau saja ia tau, ia takkan membiarkan Ali memakan seafood dan membuatnya menjadi seperti ini.

Prilly menangkup kan kedua tangan didepan wajah nya, ia tak mampu membendung air matanya. Ia termasuk pribadi yang sensitif terhadap hal-hal yang orang anggap sepele.

Ingin rasanya Ali mendekap tubuh perempuan yang sudah berstatus istrinya tersebut. Namun, mengingat sang istri yang belum mengetahui perihal pernikahan mereka, ia mengurungkan niatnya.

"Kamu ngga salah, Aku yang mau makan itu sendiri. Jadi Kamu jangan pernah menyalahkan diri kamu sendiri"

"Tapi tetep aja ini salah Aku, harusnya Aku tanya dulu sama kamu" Ucap Prilly sesegukan yang membuat Ali semakin tak tega.

Ali meraih tangan Prilly dan seketika Prilly berhenti menangis, ia membuka tangkupan tangannya dan melihat tangan Ali menggenggam salah satu tangannya.

Mereka saling pandang
"Kak"
Mereka langsung memutuskan kontak mata dan Prilly melepaskan tangannya dari Ali.

Keduanya melihat kearah Raja yang berada diambang pintu kamar.

"Eh sorry. Gue cuma mau bilang, kalo gue mau nebus obat. Gue pergi dulu Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam"
Raja melenggang pergi, ia merasa telah mengganggu sang kakak dengan suaminya.

Until JannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang