Ridho?

652 91 4
                                    

Firman Allah: Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui (Albaqarah : 216).

Firman Allah : …..Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.(Annisa 19)

+++++++++++++++++++++

Sebuah tangan mungil terus mengulir satu persatu biji tasbih ditangannya. Hatinya mengikuti dengan bacaan-bacaan dzikir. Mencoba menenangkan pikirannya, dan mencoba untuk memejamkan mata.

Suasana kamar sudah senyap, namun kedua matanya belum juga menutup untuk mengakhiri hari yang terasa berat baginya. Mengetahui rahasia yang selama ini ditutup-tutupi oleh orang-orang yang sangat ia sayangi.

'Dia juga lulusan Pesantren. InsyaAllah bisa membimbing calon istrinya kelak" Ucap Papa

"Untuk seterusnya, Ali yang akan menggantikan Papa menjenguk kamu disini" Imbuhnya

Ucapan sang Papa hari itu, tiba-tiba terbayang.

"Jadilah Putri yang membanggakan bagi kedua orang tua mu dan Suami mu kelak. Berbaktilah kepada mereka. Dan jangan pernah lupa untuk selalu mendo'akannya dalam setiap sujud panjangmu"

Bahkan nasihat Ummi juga tiba-tiba menyelinap dalam pikirannya.

"Kita sudah menikah, habibati"

Seakan semua memorinya memutar kejadian-kejadian yang akhir-akhir ini ia alami. Dia seperti sudah diberitahu sejak awal, namun dengan berupa kiasan bahasa, nasihat atau bahkan dengan mimpi.

Hampir setiap malam, ia bermimpi bertemu dengan laki-laki yang mengaku sebagai suaminya. Ia bisa melihat matanya bahkan senyumnya, namun selebihnya wajah laki-laki tersebut tertutupi oleh topeng.

Prilly sadar, bahwa mata hitam serta senyum manis laki-laki tersebut sama persis dengan apa yang dimiliki oleh Ali.

Hingga pukul 01.30 dini hari, Prilly belum bisa memejamkan matanya. Walau hanya sekejap, rasanya sangat amat susah untuknya.

Prilly bangun, melangkah menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya dan ia sekalian berwudhu' disana.

_______

Ali sedang membuka handphone milik Prilly yang sengaja dia tinggalkan di laci kamarnya.

Tangannya men scroll satu persatu foto sang istri yang berada di galeri handphone nya.

Untuk kedua kalinya, air mata Ali mengalir deras sama seperti saat ia kehilangan sosok pahlawan dalam hidupnya, kehilangan Abah untuk selama-lamanya.

Apa dia juga akan kehilangan sosok Prilly, perempuan ketiga yang sangat ia cintai setelah Mama dan Alya?

_____

Diatas sajadah disujud panjang, seorang insan tengah mengadu pada sang maha kuasa. Mengakui segala dosa dan kesalahannya. Meminta ketenangan hati, dan kekuatan untuk menghadapi segala cobaan yang tengah menimpa. Memohon untuk ditetapkan iman serta islam dalam hatinya hingga akhir hayat. Serta memohon kepada-Nya yang terbaik untuk kelanjutan pernikahannya.

______

Prilly sengaja menyibukkan diri agar tidak terlalu kepikiran terus dengan masalahnya.

Karena ia sedang kedatangan tamu bulanan, maka ia juga libur setoran hafalan. Jadi, ia memilih untuk ikut bersih-bersih rumah Ummi bareng Mba Anah selagi menunggu teman-temannya mengaji.

Until JannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang