13. Kembali Bertemu

798 53 37
                                    

tiba-tiba kepengen up ALGARA. tenang aja, nanti hari sabtu aku tetep up kok kayak biasa. anggap aja ini bonus

sebelum baca divote dulu yuk. aku seneng kalau kalian mau menghargai karya orang lain. buat yang udah vote, thankk u ♡♡

___

Olimpiade tinggal menghitung hari. Gara semakin intens dalam belajar. Ia bahkan meniadakan bimbel untuk satu pekan agar bisa fokus pada olimpiade-nya.

Gara sudah menyelesaikan 100 soal Fisika dalam waktu 1 jam. Kini otaknya terasa memanas. Ia pergi untuk membeli minuman di kantin yang masih buka.

Gara membuka kulkas yang berisikan jejeran minuman dingin. Tangannya bergerak mengambil minuman soda.

"Bu, saya beli ini satu." Gara menyodorkan selembar uang kepada penjual kantin.

Sembari menunggu uang kembalian, Gara membuka tutup kaleng minuman soda di tangannya.

"Oke, ini kembaliannya. Makasih, ya." Penjual kantin itu memberikan beberapa lembar uang kepada Gara.

Gara menerimanya lalu berjalan masuk lagi ke dalam. Namun, saat di perjalanan kembali ke tempat belajarnya tadi, seseorang menghentikan langkahnya.

"Permisi."

Gara otomatis menoleh. Seorang wanita dengan pakaian formal menatap ke arahnya. "Ibu manggil saya?" tanya Gara.

Wanita tersebut mengangguk. "Iya, saya ada perlu sama kamu."

-algara-

Luna berjalan ke dapur sambil membawa kantong putih berukuran sedang. Ia akan melakukan sesuatu yang produktif di sore menjelang malam yang indah ini.

Pertama-tama, Luna memutar lebih dulu video tutorial membuat kue yang sudah ia tonton saat di kamar tadi. Saat ia menonton tutorialnya, sih, tidak begitu sulit.

Luna mulai mengikuti instruksi dari orang yang ada di dalam video. Mulai dari menakar tepung, memasukkan telur, mentega, dan berbagai bahan kue lainnya.

"Kamu lagi ngapain?" celetuk Ersa yang baru saja turun.

Luna menoleh dengan tangan yang menyatu dengan adonan kue. "Kepo ya?" sahut Luna. "Lagi sibuk banget nih."

"Uang jajan kamu Mama potong."

Luna langsung was-was. "Becanda, Mama cantik. Jangan dipotong ya uang jajannya." Uang jajan adalah aset berharganya. Habislah sudah riwayatnya jika uang jajannya yang tidak seberapa banyak itu dipotong.

"Aku lagi buat kue, Ma."

"Kue?" bingung Ersa, "emang kamu bisa bikin kue?"

"Lagi berusaha. Semoga aja jadi," jawab Luna.

"Jadi hancur," sambung Luna dalam hati. Ia mulai ragu akan hasil dari kue ini. Pasalnya adonan yang dibuatnya terlihat lebih encer ketimbang adonan di video.

Ersa bingung. Mengapa Luna tiba-tiba ingin membuat kue? Padahal tinggal pesan saja jika memang ingin. "Kue apa emangnya?"

"Kue ulang tahun."

"Siapa ulang tahun?"

"Gara," jawab Luna.

Jawaban Luna membuat Ersa terkejut bukan main. "Gara ulang tahun?"

Luna berdehem sambil mengangguk. Ia memundurkan video yang ia tonton hingga ke bagian sebelum Ersa datang. Namun, baru berjalan beberapa detik, Ersa langsung mematikan handphone-nya.

ALGARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang