Sesuai ucapannya, Lila menjemput Arra jam setengah delapan pagi. Mereka pergi menggunakan motor, karena jaraknya dari rumah Arra sedikit jauh.
Sampainya di sana, suasana masih terlihat sepi. Hanya ada dua atau tiga orang yang baru datang. Mereka berdua pun melangkahkan kakinya untuk masuk ke masjid.
Tenang dan damai, itulah yang mereka rasakan. Karena masih sepi, Lila mengajaknya untuk membaca Al-Quran. Arra pun mengikutinya.
Selang beberapa menit kemudian, orang-orang mulai berdatangan. Shaf laki-laki dan perempuan pun kini sudah penuh. Tiba pada waktunya, acara itu pun dimulai.
Kegiatan pagi ini dimulai dengan mendengarkan kajian Ramadhan yang akan disampaikan oleh pak ustadz Dermawan dengan tema 'Menyambut hari kemenangan.' Sepanjang pak ustadz itu memberikan kajiannya, Arra diam memperhatikan di samping Lila.
Tema kajian yang cukup menarik. Pak ustadz menjelaskan bahwasanya, menyambut hari kemenangan bukanlah seperti membeli baju baru, sepatu baru, beli kue dan lain sebagainya. Tapi untuk menyambut hari itu, alangkah lebih baik kita untuk mengencangkan ibadah dan amalan kita. Terutama di sepuluh terakhir bulan Ramadhan. Salah satunya ialah, mengkhatamkan Al-Quran.
Apa yang disampaikan pak ustadz Dermawan nyambung dengan kegiatan yang akan dilakukan hari ini. Selepas mendengar kajian darinya, semua orang diminta tilawah Al-Quran. Mulai dari sekarang, hingga waktu asar tiba. Tilawah sendiri-sendiri. Nanti jika ada yang bertilawah dengan juz terbanyak, akan mendapat doorprize.
Semua orang pun mulai untuk tilawah. Termasuk Arra dan Lila. Kini, mereka duduk santai sambil bersandar. Memegang sebuah kitab kecil yang sangat berharga juga bermanfaat.
Lantunan demi lantunan terdengar menggema di dalam masjid. Hingga waktu zhuhur tiba, semua berhenti dan langsung melaksanakan salat berjamaah.
Diambilnya air wudhu, lalu ia pakaikan mukena pada tubuhnya yang mungil, duduk di bagian shaf depan. Serasa angin sepoi tengah menerpa wajah gadis itu. Seulas senyum tercipta.
Ramadhan memang sebentar lagi berakhir. Tidak terasa. Setidaknya ia menghabiskan waktu Ramadhan ini tidak sia-sia.
°°°°°
Waktu asar telah tiba, semua orang telah menyetorkan tilawahnya. Arra yang hanya mendapat lima juz berbeda dengan Lila yang menyampai tujuh juz.
"Kak, sepertinya aku sendiri yang paling sedikit membaca. Kulihat, semua orang membaca Al-Quran lebih dari lima juz," bisik Arra pada telinga Lila.
"Tidak mengapa Ra. Mau sedikit atau banyak, yang penting kau ada niatan untuk membaca Al-Quran," balas Lila tersenyum.
Mendengar jawaban dari Lila, Arra sedikit merasa lega.
"Baiklah, ini dia pengumuman tilawah paling banyak akan diraih oleh ...." Suara MC itu membuat orang-orang yang berada di sana menjadi deg-degan.
"RAFA DAN SYIFA!!" Semua orang bertepuk tangan sebagai bentuk apresiasi. Mereka pun maju untuk mendapatkan doorprize.
"Selamat ya! Kalian tilawah paling banyak dengan jumlah sepuluh juz," ucap MC itu dengan semangat.
"Waw, sepuluh juz." Arra sedikit terkejut. Dirinya saja hanya sampai lima juz. Semangat sekali mereka membaca Al-Quran.
"Mereka semangat sekali bukan," bisik Lila.
Arra menoleh dan mengangguk yakin.
"Nah selain ini, kita akan memberikan doorprize untuk peserta yang datang lebih dulu. Siapakah dia? Ini dia RYAN DAN ARRA!!" Arra terkejut, tatkala mendengar namanya disebut.
"Kak, bukankah kau juga datang lebih awal bersamaku? Mengapa kau tidak disebut?" tanya Arra heran.
"Karena namamu lebih dulu daripada aku. Sudah maju sana," titah Lila.
Arra pun maju dan mendapatkan doorprize itu.
°°°°°
Acara hampir selesai. Untuk mengisi waktu sebelum magrib, mereka melakukan games dan sholawatan. Games nya berbentuk seperti kuis seputar Al-Quran.
Kegiatan hari ini, sangat seru. Di sini, Arra banyak belajar dan menambah wawasan mengenai Al-Quran.
Yang tadinya Arra tinggal enam juz lagi untuk khatam, kini terbantu dan hanya tinggal satu juz lagi. Semoga saja ia bisa mengkhatamkan Al-Quran di bulan Ramadhan ini.
Hari mulai gelap, panitia mulai membagikan makanan berbuka, snack dan juga kurma. Lima belas menit kemudian, suara azan berkumandang menandakan waktu berbuka telah tiba.
Ia raih air putih yang berada di dalam snack, lalu ia minum untuk membatalkan puasa. Selesai. Mereka salat magrib berjamaah dengan pak ustadz Dermawan sebagai imam.
Acara selesai. Semua orang pulang ke rumah masing-masing. Termasuk Arra dan Lila. Tiba di rumah, Arra sudah ditunggu oleh tiga anggota keluarganya. Yang sudah Arra ketahui, satu pertanyaan yang berada di kepala mereka, "Bagaimana di sana?"
Dengan santai dan gembira Arra menjawab apa yang ia rasakan, dan lakukan di sana pada keluarga tercinta.
-
-
-Bersambung....
Jum'at, 7 Mei 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Diarra Ufaira✓
Ficção AdolescenteAssalamualaikum wr.wb sahabat Fillah... Wah besok udah puasa🎉🎉, nah di tahun ini in sya Allah DIARRA UFAIRA atau biasa dipanggil ARRA akan menemani sahabat Fillah di sini. Wih seruu! Di setiap harinya in sya Allah author akan up tentang kegiatan...