Assalamualaikum wr.wb sahabat Fillah...
Wah besok udah puasa🎉🎉, nah di tahun ini in sya Allah DIARRA UFAIRA atau biasa dipanggil ARRA akan menemani sahabat Fillah di sini. Wih seruu!
Di setiap harinya in sya Allah author akan up tentang kegiatan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini bunda dan Arra pergi ke pasar ditemani Vino dan ayah. Suasana pasar cukup ramai, desak-desakan. Untung saja kondisi cuaca tidak terlalu panas.
Dipertengahan jalan, bunda berhenti di salah satu penjual ayam.
"Pak ayam satu kilo berapa?" tanya bunda sambil menunjuk salah satu ayam.
"Dua puluh lima ribu, Bu," jawab penjual itu.
Bunda pun memilih-milih ayam yang menurutnya bagus. Hingga matanya jatuh pada ayam yang terletak di pojok kiri.
"Saya beli ayam ini Pak, dua kilo ya," pinta bunda. Penjual itu pun mengambil ayam yang ditunjuk bunda, dipotong lalu dibersihkan.
Setelah melakukan transaksi, bunda dan Arra pun pergi ke tempat lain.
"Bun, ayah sama Kak Vino di mana?" tanya Arra baru sadar jika ada dirinya dan bunda saja.
"Mereka beli beras Ra, untuk bayar zakat nanti," ucap bunda. Arra mengangguk paham.
Oh ya, zakat fitrah memang sudah dibuka hari ini. Di mana zakat ini hukumnya wajib, semua umat muslim harus membayarnya. Bisa berupa beras ataupun uang.
Lalu guna membayar zakat fitrah apa? Nanti jika sudah terkumpul semua, baik beras ataupun uang akan dihitung, lalu dibagi. Nah zakat ini, akan dibagikan pada orang yang kurang mampu. Agar, saat hari raya idul Fitri mereka tidak kelaparan dan bisa menikmati indahnya hari raya idul Fitri.
Arra terus mengikuti bunda, sambil membantu bawa belanjaan bunda. Arra mengedarkan pandangan seolah mencari suatu hal, dan ia menemukan sebuah toko yang menjual jilbab.
"Bun, Arra pergi ke sana ya," izin Arra sambil menunjuk ke arah toko jilbab.
"Baiklah, jangan lama-lama ya," pesan bunda. Arra pun pergi dan meninggalkan bunda yang berada di penjual bumbu-bumbu dapur.
Tiba di toko, mata Arra berbinar melihat jilbab-jilbab dengan warna yang cerah-cerah. Ia sangat menyukai warna itu.
"Mau jilbab yang mana, Mba?" tanya seorang pelayan pada Arra.
"Bentar Mba, saya pilih-pilih dulu ya," pinta Arra.
Ia berkeliling, mencari jilbab yang pas untuk dirinya. Ia tertarik pada salah satu jilbab pashmina bewarna peach . Dipegangnya jilbab itu, bahannya halus dan lembut, jilbabnya pun panjang.
"Mba saya ambil ini ya satu," ucap Arra pada pelayan toko itu.
Setelah melakukan transaksi, Arra pun kembali menghampiri bundanya. Terlihat jika bunda tidak ada lagi di penjual bumbu-bumbu. Arra mengedarkan pandangannya. Tepat di sebelah kiri, Arra melihat bundanya tengah membeli cabe.
"Bunda ternyata di sini," sapa Arra tiba di samping bunda.
"Iya Ra, tadi bunda lihat cabe dan bawang nya bagus-bagus sekali," balas bunda sambil memilih.
Selesai apa yang ingin dibeli, mereka berdua pun pulang.
°°°°°°
Pukul 10.00
Terlihat Arra yang tengah sibuk membantu bunda memasak. Mulai dari mengupas cabe, bawang, kunyit, jahe dan bumbu dapur lainnya.
Dengar-dengar, katanya bunda ingin memasak opor ayam kuah kuning. Maka dari itu bunda sudah mempersiapkannya dari sekarang. Jadi tiba waktunya tiba, hanya menumis-numis saja.
"Ra, nanti bumbu-bumbu ini tolong diiris juga ya, agar nanti memudahkan Bunda untuk menggilingnya," pesan bunda pada Arra.
"Baiklah Bun," balas Arra.
Sambil menunggu Arra yang tengah mengupas bumbu-bumbu, bunda pun bergerak untuk membersihkan ayam yang ia beli tadi di pasar.
Arra yang telah selesai dengan acara mengupasnya, bergerak ke westafel untuk mencuci bumbu dapur itu. Lalu kembali duduk, untuk mengirisnya.
Di tengah-tengah ia sedang mengiris, bunda telah selesai membersihkan ayam. Ayam sudah dipotong-potong menjadi beberapa bagian, lalu bunda masukkan ke dalam wajan juga ditaburi bumbu instan ayam goreng. Menghidupkan kompor, mengungkap ayam.
Beralih pada Arra, kini telah selesai. Pekerjaannya ia berikan pada bunda agar bunda dapat menggilingnya.
"Bunda, kenapa tidak menggunakan blender saja, kan lebih praktis?" usul Arra.
"Kalau giling sendiri, aromanya akan lebih sedap Ra," jawab bunda. Arra pun hanya memperhatikan bundanya. Sambil mencari apa yang bisa ia bantu.
Sekitar dua jam, Arra membantu bunda masak di dapur. Artinya sekarang menunjukkan pukul 12.00 siang. Karena lelah, Arra pun tertidur di lantai. Untungnya bunda telah menyelesaikan pekerjaannya. Tinggal menunggu waktu santai.
Tiba-tiba, Vino masuk ke dapur mencari Arra.
"Ra, oh Ra," panggil Vino.
"Shutt, Vino pelan-pelan adikmu sedang tidur," ucap bunda memberitahu.
Vino pun mengedarkan pandangannya, tepat di sebelah kanannya. Terlihat Arra yang sudah pulas tertidur.
"Tertidur?" tanya Vino memastikan.
Bunda mengangguk. "Memangnya ada apa kau memanggil adikmu?" tanya bunda.