Assalamualaikum wr.wb sahabat Fillah...
Wah besok udah puasa🎉🎉, nah di tahun ini in sya Allah DIARRA UFAIRA atau biasa dipanggil ARRA akan menemani sahabat Fillah di sini. Wih seruu!
Di setiap harinya in sya Allah author akan up tentang kegiatan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kemarin, Vino dan Arra telah membersihkan rumahnya sesuai yang diinstruksikan oleh bunda. Dan hari ini, Arra diminta untuk membantu bundanya. Hari ini sampai lusa. Sedangkan Vino, ia sudah diambil alih oleh ayah.
Karena pesanan kue masih ada, jadi hari ini pesanan itu harus selesai. Karena jika tidak, bisa-bisa nanti keteteran.
Pesanannya kali ini adalah nastar daun. Ada yang tahu? Pasti tahu dong.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arra hanya membantu untuk memasukkan selainya saja. Karena dalam hal cetak mencetak, Arra masih kurang lihai. Atau mungkin, Arra hanya mengoleskan telur kuning di atasnya.
Pesanan hari ini mencapai tiga kilo untuk nastar. Alhamdulillah. Kini, bunda tengah membuat adonan kue yang nantinya akan dibentuk-bentuk menjadi daun.
Sesekali Arra mencoba. Bisa, tapi masih sedikit berantakan.
"Bunda, apa orang yang memesan ini sudah membayarnya?" tanya Arra.
"Tentu Ra, pesanan ini harus selesai. Maka dari itu, bunda meminta bantuanmu," jawab bunda. Arra manggut-manggut mengerti.
"Oh ya Ra, tolong kau belikan mentega di warung ya," pinta bunda.
"Seberapa banyak Bun?" tanya Arra.
"Tiga bungkus saja." Arra pun berdiri, beranjak pergi untuk ke warung.
°°°°°
Tiba di depan rumah, "Ra mau ke mana?" tanya Vino yang tengah memotong rumput.
"Mau ke warung membeli mentega," jawab Arra.
"Nah kebetulan sekali, Kakak titip sabun ya untuk cuci motor," ucap Vino sambil mengeluarkan beberapa lembar uang ribuan.
"Baiklah." Arra pun pergi ke warung yang jaraknya tidak jauh dari rumahnya.
Sampainya di warung, ia mendapatkan semua apa yang dipesankan.
"Ra, apa bundamu sudah buat kue?" tanya ibu penjual itu.
"Hem, untuk sekarang bunda masih membuat kue pesanan orang lain," jawab Arra.
"Wah semakin banyak ya yang pesan kue bundamu," puji ibu itu.
"Alhamdulillah, bu terima kasih. Baiklah jika begitu, Arra pamit ya Bu,"
"Oh iya iya, terima kasih Ra," ucap ibu itu. Arra mengangguk sebagai jawaban.
°°°°°°
Sampai di rumah, ternyata kue tadi sudah ada yang dipanggang. Bundanya ini cepat sekali. Dengan cepat, Arra pun ikut membantu. Kasihan jika bundanya harus mengerjakan ini semua sendiri.
Kue yang sudah dipanggang, Arra susun rapi di sebuah cup berukuran setengah kilo. Sambil menyusun, sambil menimbang. Sekiranya sudah pas, ia tutup lalu diberi stepler.
Setengah kilo sudah jadi, tinggal dua kilo setengah lagi.
"Bun, setelah ini Bunda akan apa? Buat kue lagi atau bagaimana?" tanya Arra yang sedang menyusun kue.
"Rencananya mau buat kue Ra, kau mau kue apa?" tawar bunda.
Arra diam sejenak seraya berpikir, "Kue coklat saja Bunda," usul Arra.
"Itu adalah makanan kesukaanmu dan kakakmu bukan?"
"Oh iya tentu saja heheh," ucap Arra sambil menyengir.
"Baiklah demi kalian, akan Bunda buatkan." Penuturan bunda sontak membuat Arra bahagia.
"Ahh Bunda, jadi tambah sayang deh." Arra tersenyum senang.
"Tapi, coklatnya habis Ra," ucap bunda memberitahu.
"Kan ada kak Vino, suruh kak Vino saja," saran Arra.
"Bukankah kakakmu tengah membantu ayah memotong rumput?" tanya bunda memastikan.
"Mungkin sudah selesai Bun,"
"Coba kau panggilkan kakakmu," titah bunda. Arra pun berjalan menuju depan rumah.
°°°°°
"Kak, kau dipanggil bunda," ucap Arra tiba di depan rumah.
"Baiklah tunggu sebentar." Vino membersihkan dirinya yang bertaburan tanah tadi.
Selesai, ia pun berjalan menuju dapur. "Ada apa Bun?" tanya Vino.
"Apa kau telah selesai membantu ayahmu?" tanya bunda balik.
"Sedikit lagi Bun," jawab Vino.
"Nanti jika sudah, tolong belikan coklat ya di Alfamart," pinta bunda.
"Coklat? Untuk apa Bun?" tanya Vino bingung.
"Iya, ini adikmu request untuk membuat kue coklat nanti," ungkap bunda.
"Wah kau tahu saja apa yang kusuka," ujar Vino sambil menyentil dahi Arra.
"Aduh, kebiasaan!" keluh Arra.
"Baiklah Bun, jika Vino selesai nanti akan Vino belikan," ujar Vino.
"Ya sudah, bantulah lagi ayahmu," perintah bunda Vino pun menuruti.
"Kak Vino kalau menyangkut makanan kesukaannya pasti mau jika disuruh," sahut Arra.
"Caramu bagus Ra hahah," timpal bunda. Mereka pun kembali fokus pada pesanan hari ini.
Tinggal setengah kilo lagi akan selesai, semangat!
