Pagi-pagi sudah diguyur hujan yang sangat deras. Arra yang harusnya sudah berada di sekolah, kini harus berdiam diri di rumah karena hujan.
Arra menatap hujan dari balik jendelanya, "Deras sekali hujannya," tiga kata keluar dari bibir Arra.
Kemudian Arra melirik jam yang telah tergantung rapi di dinding. Waktu telah menunjukkan pukul 07.30, namun hujan tidak kunjung reda.
Arra berinisiatif pergi ke kamar mandi mengambil air wudhu, untuk melakukan salat sunah dhuha. Sekaligus ia ingin memohon doa. Yang Arra tau, sepuluh waktu doa paling mustajab salah satunya itu di waktu hujan.
Selepas itu, Arra mengambil sajadah dan mukenanya yang terletak di atas nakas. Digelarnya sajadah itu menghadap kiblat, ia pakaikan mukena itu hingga menutup seluruh tubuhnya. Ia lakukan ibadah itu dimulai dengan takbiratul ihram.
"Allahuakbar," kedua tangan Arra mengangkat hingga batas telinga, lalu ia sedekapkan tangannya di depan dada.
Lima menit tidak sampai, Arra telah selesai melakukan ibadahnya. Ia mengangkat kedua tangannya seraya memohon doa pada sang kuasa.
"Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang bermanfaat. Jadikanlah bulan Ramadhan ini bulan yang penuh berkah, jadikanlah hamba-hamba-Mu ini untuk selalu taat kepada-Mu. Berkahilah keluarga hamba dengan nikmat yang engkau berikan, dan selalu lancarkan hamba dan Kakak hamba untuk selalu semangat dalam belajar, aamiin ya rabbal alaamiin,"
Selang beberapa detik kemudian, Vino masuk dengan seragam sekolah yang telah rapi.
"Ra, apa kau sudah bersiap?" tanya Vino yang berdiri di depan Arra.
"Sudah sedari tadi Kak," jawab Arra.
"Baiklah kalau begitu, siapkanlah tasmu. Kita berangkat sekarang," Vino menginstruksi.
Arra melirik ke arah jendela, "Bukankah hujan belum reda Kak?" tanya Arra memastikan.
"Kita pakai jas hujan. Lagipula hujan tidak sederas sebelumnya, kau bersiaplah," titah Vino dan Arra pun mengangguk.
°°°°°
"Ayah, Bunda kita berdua pamit pergi ke sekolah ya," Vino menyalami kedua orang tuanya yang disusul oleh Arra. Mereka berdua pun telah memakai jas hujan.
"Baiklah, hati-hati di jalan. Tidak usah buru-buru, dan jaga Adikmu ini," ayah mengingatkan.
Fyi, Vino dan Arra hanya terpaut satu tahun. Dengan Vino yang menduduki kelas dua belas, sedangkan Arra kelas sebelas. Mereka juga satu sekolah.
"Baiklah Yah," selepas mengucapkan itu, Vino dan Arra berangkat ke sekolah dengan cuaca yang bisa dibilang tidak begitu baik.
-
-
-
KAMU SEDANG MEMBACA
Diarra Ufaira✓
JugendliteraturAssalamualaikum wr.wb sahabat Fillah... Wah besok udah puasa🎉🎉, nah di tahun ini in sya Allah DIARRA UFAIRA atau biasa dipanggil ARRA akan menemani sahabat Fillah di sini. Wih seruu! Di setiap harinya in sya Allah author akan up tentang kegiatan...